Mengajak Si Kecil ke Pameran Seni

Saya dan S suka sekali mengunjungi pameran seni desain dan kerajinan. Kalau main ke pameran bersama-sama, sudah pasti Q ikutan juga. Kami memang ingin mengenalkan Q ke dunia kami sejak dini agar dia tahu seperti apa bidang pekerjaan orangtuanya dan apa saja yang kami kerjakan. Tak jarang pula Q kami bawa ke tempat kerja atau ke tempat-tempat favorit kami seperti bengkel, toko material, toko bahan, dan lain sebagainya, termasuk ke pameran-pameran seni.

Namun tidak sedikit orangtua yang khawatir saat ingin mengajak anaknya ke pameran, terutama kalau si kecil masih berusia di bawah 5 tahun. Takut si bocah pegang sana-sini, takut anaknya lari-lari, takut cranky, takut membuat orangtua atau pengunjung lain yang sedang menikmati pameran jadi tidak nyaman.

Kali ini saya punya sedikit tips untuk para mama-papa yang mungkin ingin membawa si kecil main ke pameran-pameran seni atau produk tetapi masih bimbang. Mungkin tips berikut ini dapat Urban mama-papa coba.


1. Briefing awal

Sebelum pergi ke pameran, berikan penjelasan sesederhana mungkin kepada si kecil, tentang ke mana kita akan pergi dan hendak melakukan apa saja. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dan alasannya mengapa begitu. Nanti begitu tiba di tempat pameran, kemungkinan besar kita harus mengulang kembali memperingatkan si kecil, apa yang tidak boleh dilakukan dan alasannya. Ya namanya juga bocah. Kuncinya adalah ingatkan dan beri penjelasan sesederhana mungkin yang dapat si kecil tangkap.


2. Pastikan perut anak sudah kenyang

Ini penting, pakai banget! Perut lapar membuat anak jadi rewel dan mudah cranky. Kalau perlu, tanyakan ke security atau panitia pameran, apakah boleh kita bawa camilan untuk si kecil dan di area mana saja yang diperbolehkan untuk si kecil makan camilan tersebut. Kalau diperbolehkan, bawalah camilan yang mengenyangkan dan mudah dilahap si kecil.


3. Bawa stroller atau siapkan tenaga ekstra untuk gendong

Stroller lipat yang ringkas akan sangat membantu, si kecil tidak lelah, mama-papanya juga enak bisa menikmati pameran sambil bermanuver membawa si kecil. Kalau saya dan S yang memilih untuk tidak lagi membawa stroller semenjak Q sudah bisa jalan, maka wayahna (kalau kata orang Sunda mah) harus sabar dan siap kapan saja kalau-kalau si kecil minta gendong karena sudah lelah berkeliling pameran.


4. Dengar dan jawab
Coba untuk tetap mendengarkan pertanyaan si kecil, dan beri respon ketika si kecil berceloteh. Kalau dia menanyakan sesuatu, jawab sesederhana mungkin, dan siap-siap akan pertanyaan-pertanyaan selanjutnya. Jaga agar pembicaraan dengan anak tetap jalan, agar anak tidak merasa terabaikan- yang lalu bisa berbuah menjadi rewel tak jelas.


5. Perhatikan sinyal dari anak
In case things got worse, jangan tunggu sampai si kecil tantrum di depan umum. Kalau si kecil sudah terlihat mulai bosan, ajak duduk beristirahat atau ajak ke luar dulu. Cari suasana lain, agar mood-nya sama-sama tidak kacau. Kalau ternyata si kecil tidak mau balik lagi ke ruang pameran, maka inilah saatnya mama-papa untuk mengalah ya. Urban mama-papa juga dapat coba untuk bergantian menikmati pameran, seperti mama masuk ke pameran sementara papa jalan-jalan dan main bersama si kecil, atau sebaliknya.






Intinya, Urban mama-papa memang harus punya sabar super ekstra dan punya trik-trik agar si kecil tetap nyaman dan happy. Ya namanya juga jalan sama anak kecil.  Saya akui kalau lihat-lihat pameran bersama si bocah rasanya memang beda, karena fokusnya sudah pasti akan terbagi. Tapi dinikmati saja dan santai.


Selalu ingat juga untuk memberikan apresiasi dan respon positif kepada si kecil kalau sudah mau berperilaku baik selama jalan-jalan di pameran (meskipun hanya sebentar). Kalau sudah sampai di rumah, ajak si kecil mengingat-ingat lagi bagian menyenangkan dari acara jalan-jalan ke pameran hari itu, agar si kecil tertarik untuk pergi ke pameran selanjutnya.


Have a great time with your kids, Urban mama-papa!

7 Comments

  1. avatar
    Pryta Aditama September 14, 2016 11:49 pm

    Zataa.. nggak masalah lah kalau anaknya seneng-seneng aja, hihiii..

    Yanaa.. seruu naa..

    Aini..sama-samaa.. iya ya, mesti banyak kompromi sama pasangan dan sama si anaknya juga, hihii.. demi tetep bisa ke sana ke mari dengan tetap bawa si kecil..

    Eka.. embeeerr.. kekepoannya itu yang kadang suka bikin kudu puter otak gimana cara ngasih taunya biar anaknya bisa ngerti untuk gak pegang-pegang.. secara umur segitu makin dikasih tau suka makin disengajain, hahaa..

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Eka Gobel September 14, 2016 10:01 pm

    Setuju deh pryta. Kalo anaknya masih digendong2 sih ngga masalah yaa..tapi kalo udah bisa lari2 loncat2 itu yang pe er banget. Udah gitu mereka kan kepo berat segala pengen dipegang dicolok2 yaa hahaha..tfs pryta tipsnya oke banget

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    Retno Aini September 14, 2016 5:13 pm

    Bagian yang ngalah atau ganti-gantian ngangon anak itu setuju banget! xD bbrp kali bawa Alma ke museum & pameran juga akhirnya saya & suami ganti2an giliran ngangon Alma hihi. Ternyata setelah si bocah lahir pun kita masih bisa menikmati pameran-hopping, cuma sekarang musti ada kompromi aja. Thanks tipsnya yaa Pryta, berguna bgt ni :D

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    hanana fajar September 14, 2016 11:11 am

    prytttt seru bangetttt...qaviii juga enjoy yaaa diajak jalan ke pameran seni nyaa... tfs the tips yaa:)

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    zata ligouw September 14, 2016 8:41 am

    aa tips-nya oke banget Pryta.. aku kemaren sempet bawa anak yang bungsu ke museum juga tapi lupa ngasih penjelasan awalnya ;p

    1. avatar

      As .