Perjalanan Mudik Menyenangkan Bersama Anak
Pulang mudik ke kampung halaman adalah perjalanan yang sangat dinanti-nantikan, tetapi sekaligus membuat jantung berdebar-debar. Setidaknya, bagi saya ya. Antusiasme merencanakan perjalanan mudik, rindu akan keluarga di kampung halaman bercampur dengan rasa waswas, apakah si kecil akan tenang & kooperatif selama perjalanan nanti?
Beberapa tahun lalu saat Alma -anak saya- masih bayi, perjalanan mudik dengan 3 jam penerbangan menuju Jakarta masih boleh dibilang aman terkendali. Yang penting anaknya kenyang, baju dan popoknya bersih, saat pesawat lepas landas dan mendarat selalu disusui. Lapar? Rewel? Tinggal disusui. Bosan? Disusui sebentar, anaknya juga tidur. Seringnya malah setelah disusui, Alma tertidur pulas bahkan sampai setelah pesawat mendarat. Sejauh ini 'insiden' yang pernah terjadi saat mudik adalah Alma pup dan harus ganti popok beberapa saat setelah pramugari memeriksa seatbelt penumpang. Kami harus secepat mungkin mengganti popok di bawah pengawasan pramugari yang bolak-balik memperingatkan "Bu, Pak, pesawat sebentar lagi berangkat, harap kembali ke kursi penumpang" dan menangani biological waste tersebut agar aromanya tidak keburu membuat penumpang lain pingsan . Tetapi selain itu, semua aman terkendali.
Dari pengalaman kami, tantangan sesungguhnya saat terbang mudik bersama anak adalah begitu si anak sudah memasuki usia balita atau usia prasekolah. Terbang bersama balita perlu persiapan ekstra, terutama untuk mengantisipasi kebosanan anak yang dapat berujung menjadi cranky. Sepakat semua ya Mama-Papa, kalau anak sampai cranky dalam perjalanan rasanya jauh lebih menyeramkan daripada nonton The Conjuring 2.
Namun namanya juga anak-anak, ternyata tidak beda jauh antara masih bayi & setelah balita. Yang penting perut kenyang, badan bersih, tidak bosan dan diusahakan merasa nyaman. Ada beberapa hal yang urban Mama-Papa dapat lakukan agar perjalanan bersama si kecil ini lancar dan episode cranky agak terminimalisir.
1. Pastikan perut anak kenyang. Cukup makan setidaknya 30 menit sebelum perjalanan, dan siapkan camilan untuk selama perjalanan. Harap diingat ya mama, pilih makanan yang bukan camilan manis mengandung banyak gula tambahan. Pasta, kentang goreng, roti isi, biskuit gandum, atau buah-buahan seperti pisang dan apel cukup untuk mengganjal perut tanpa harus membuat gula darah anak spiked. Satu lagi, pilih makanan yang citarasanya mild (tidak berbumbu pekat) dan tidak membuat perut kembung mual. Dengan alasan ini juga, biasanya saya tidak melipir jajan di luar dan tidak memberikan hidangan telur kepada Alma sebelum perjalanan, karena membuat perutnya mual. Perhatikan juga jenis makanan yang akan diberikan kalau-kalau anak punya alergi.
Makanan dan minuman manis-manis sebaiknya disimpan sampai nanti tiba di tempat tujuan. Biasanya setelah sampai di tempat tujuan, saya dan suami suka 'tiba-tiba' memberikan cokelat buat Alma sebagai reward kalau Alma kooperatif selama perjalanan, tetapi ini tidak pernah dijanjikan ke anaknya sedari awal. Tidak mau 'kan, kalau anak sampai ribut menangih cokelat atau kelepasan makan yang manis-manis lalu sejam kemudian mereka sibuk memanjati kursi?
2. Bawa hand-carry cabin luggage secukupnya dan baby carrier atau stroller yang ringkas digunakan, jika butuh. Mari kita terima kenyataan bahwa tangan kita hanya dua (atau dua pasang, kalau sama Papa), dan dalam perjalanan mudik, keduanya dibutuhkan untuk senantiasa siaga menjaga si kecil. Terlalu banyak bawaan yang ditenteng akan membuat kita kerepotan sendiri. Banyak orangtua yang memilih bawa tas ransel saja, ada juga yang lebih suka pakai tas selempang. Kembali ke pilihan masing-masing, namun selalu pilih hand-carry luggage yang membuat tangan kita bebas leluasa menangani si kecil, tidak bolak-balik repot sendiri dengan tentengan yang dibawa.
3. Kenakan pakaian dan sepatu yang nyaman dan memudahkan untuk bergerak. Pilihan kami biasanya pakai celana panjang, baju t-shirt, kaus kaki dan sepatu keds. Atau sekalian pakai jaket hoodie kalau perjalanan mudiknya naik pesawat, agar tidak kedinginan. Pakaian dan sepatu yang nyaman juga akan memudahkan kita kalau-kalau harus melewati airport security screening. Semua baju dan aksesoris cantik disimpan dahulu dalam koper untuk #OOTD lebaran nanti.
4. Sediakan satu stel atau selembar baju bersih di hand carry luggage, untuk baju ganti jaga-jaga. Stuff happens, terutama saat bepergian bersama anak-anak. Dari mulai minuman tumpah, makanan tercecer kena baju, mengompol, muntah, dan lain sebagainya. Menyiapkan satu stel baju anak dan selembar baju atasan untuk Mama dan Papa sudah cukup. Siapkan pula popok sekali pakai, tisu basah, serta hand sanitizer secukupnya kalau si kecil masih pakai popok.
5. Siapkan obat-obatan pribadi anak secukupnya. Jangan lupakan pertolongan pertama pada kekeringan kulit: lipbalm & lotion pelembab. Saya memilih bawa lipbalm padat tanpa warna/rasa, seperti petroleum jelly atau shea butter, karena dapat juga dipakai sebagai pelembab tangan. Kalau hendak bepergian dengan pesawat terbang, semua cairan dan obat-obatan yang dibawa dalam hand carry luggage dapat disatukan dalam wadah plastik bening mengikuti peraturan 3-1-1 liquid rules. Namun biasanya ada pengecualian untuk obat-obatan pribadi anak dan minuman susu bubuk.
6. Ingat selalu untuk berhenti sebentar dan istirahat. Mama-papa dapat memanfaatkan waktu transit dalam rute penerbangan, atau kalau pulang mudik sambil road trip mama-papa dapat berhenti sebentar di rest area. Waktu istirahat ini tidak hanya untuk mama-papa 'meluruskan kaki' dan memastikan si kecil kenyang, tetapi ajak si kecil untuk buang air, lalu bawa jalan-jalan agar energi anak tersalurkan setelah beberapa jam duduk di dalam mobil/bus/kereta/pesawat.
7. Bawa Powerbank, activity book atau mainan anak, dan gadget. Powerbank, untuk mengantisipasi keadaan saat baterai ponsel nyaris habis tetapi tidak kunjung menemukan colokan listrik. Activity book seperti buku mewarnai atau buku cerita bergambar cukup membuat anak sibuk saat menunggu boarding atau selama di pesawat, begitu pula dengan mainan favorit anak.
Kalau gadget, nah ini dia, kami gunakan sebagai last resort distraction untuk anak selama perjalanan. Sehari-hari saya strict menjatah pemakaian gadget untuk anak saya, tetapi pengecualian saat bepergian saya mengizinkannya main Kindle. Namun sebisa mungkin kami tidak memberikan game yang pace-nya terlalu cepat/heboh, lagunya terlalu intens atau animasinya terlalu riuh berwarna-warni karena akan sangat mempengaruhi mood anak. Gadget hanya kami isi dengan e-books, beberapa film anak-anak, dan game yang menenangkan seperti Monument Valley (favorit Alma!) dan Atlas of the World. Oh satu lagi, urban Mama dapat coba meminjamkan kamera telepon genggam untuk si kecil pakai memotret agar tidak bosan.
8. Banyak berdoa. Urban mama dan papa sudah berusaha sebaik mungkin menyiapkan segala seuatunya agar perjalan bersama si kecil berjalan lancar dan nyaman. Ada kalanya stuff happens, maka selalu ingat untuk berdoa banyak-banyak, sabar, dan menikmati perjalanan mudik ini sebagai quality time sekeluarga. Pastinya kita ingin agar anak-anak nantinya mengingat perjalanan mudik ke kampung halamannya sebagai kenangan masa kecil yang indah, bukan?
Bagaimana urban Mama dan Papa, siap mudik? Selamat mudik lebaran ke kampung halaman bersama keluarga tercinta ya, urban Mama dan Papa!
buibu aku punya bayi 2,5 bulan rencana besok ngambil peberbangan malam jam 8 bagaimana dari bandara ngijinin nggak terus kalo cek-in ngomongnya apa bisa di sediain tempat yang nyaman terus bahaya nggak bagi bayinyaa mohon bantuannya yaaaaa :(
horeee Alma mudik!
Selama ini perjalanan jauh bawa 1 anak baik baik aja, Darren bayi yang menyenangkan pada waktu itu :)
Ga tau deh kalau bawa 2 anak sekarang.... tips dari Aini bisa dipraktekkin deh :)
Terima kasih tipsnya mom jadi ingin mudik juga hehe
Asiiik alma mau mudik yaaa... nanti mau ah ketemuan sama anak cantik :))
Terima kasih tipsnya mbak aini. Kebetulan mau mudik juga nih sebentar lagi, dekat sih mudiknya ke sukabumi, tapi tetap aja harus prepare banget apalagi bawa 2 anak-anak.