Saya menyiapkan satu ruang khusus di rumah yang diberi nama RDRA (Ruang Depan Ramah Anak). Ruang ini menjadi tempat putri saya, Hasna (2 tahun 8 bulan), bisa membongkar semua mainan dan bermain sepuasnya. Aktivitas homeschooling anak usia dini juga banyak kami lakukan di RDRA.
RDRA ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami sebagai orangtua untuk memberikan pendidikan terbaik yang dimulai dari lingkungan rumah. Saya dan suami sepakat untuk menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung kebutuhan bermain dan belajar Hasna.
Mainan apa saja yang ada di RDRA? Ada enam jenis mainan yang kami sediakan, yaitu:
1. Mainan untuk menstimulasi motorik kasar
Saya menyediakan trampolin anak, bola, sepeda roda tiga, dan jumping horse untuk mengasah kemampuan motorik kasar Hasna. Ia bisa bebas berlari ke sana-kemari karena ruang ini memang dirancang ramah anak dan aman.
2. Papan tulis anak
Hasna suka sekali mencorat-coret dinding. Saya menyediakan papan tulis yang memiliki dua fungsi, bisa sebagai blackboard dan whiteboard. Ia bisa bebas berkreasi sesuai keinginan dan kemampuan pramenulisnya pun dapat terstimulasi.
3. Mainan untuk menstimulasi motorik halus
Saya menyediakan mainan seperti Lego Duplo untuk mengasah kemampuan motorik halus Hasna. Biasanya ia akan betah bermain dan membuat berbagai bentuk sesuai keinginannya.
4. Mainan untuk melatih kemampuan kognitif
Ini adalah jenis mainan yang bisa membuat anak penasaran, seperti floor puzzle yang ukuran dan gambarnya besar-benar. Mainan jenis ini cocok untuk melatih kemampuan kognitif si kecil.
5. Mainan untuk mengembangkan imajinasi
Tentu saja saya juga menyediakan boneka bayi, boneka binatang, buku bergambar, dan mainan profesi untuk mengembangkan imajinasi Hasna, serta mengajaknya bermain peran.
6. Apparatus Montessori
Saya melakukan kegiatan homeschooling anak usia dini dengan menggabungkan metode montessori. Apparatus montessori seperti pink tower, number rods, dan dressing frame stand untuk melakukan aktivitas montessori di rumah. Fungsi pink tower untuk memberi wawasan area sensorial, number rods untuk area matematika, dan dressing frame untuk area practical life.
Sebagai pendidik utama dan pertama Hasna, saya akan mengembankan RDRA mengikuti kebutuhan bermain sesuai tahap perkembangannya usianya. Selain menyediakan satu ruang khusus untuk bermain, tentu saja kami juga memilihkan mainan yang aman dan cocok untuk batita. Bagaimana Urban Mama, ada yang juga menyediakan ruang bermain untuk si kecil?
Mbak Lita keren banget idenya...! Jadi terinspirasi bikin juga, soalnya banyak anak tetangga pada main...Ruang tamu udah beralih fungsi jadi playroom, hehe.. Oya, penasaran nih, yang ada box ditumpuk itu covernya semacam materi latihan motorik halus kah? Ada kancing dsb..
Terima kasih Mama Adhisti :)
Memang RDRA ini diciptakan supaya anak lain yang berkunjung ke rumah tidak penasaran memberantakkan bagian lainnya. Hehe.. Kebetulan ada rotasi jadwal mainan nih. Jadi tema permainan disesuaikan dengan minat anak. Saya pakai clear box yang isinya bisa diganti-ganti. Kadang celar box-nya berisi krayon dan kertas hvs yang dibagi dua, alat tulis dan blocknote, pensil warna dan buku gambar, kadang ada kotak-kotak kecil berisi manik-manik ukuran cukup besar yang berlubang besar dan tali sepatu untuk meronce, dan masih banyak kegiatan lain tergantung minat dan hubungannya dengan tugas perkembangan anak usia 2-3 tahun.
Kalau yang terlihat kotak dan ada kancingnya itu salah satu apparatus montessori namanya dressing frame with stand untuk stimulasi area exercise of practical life (area keterampilan hidup). Dressing frame diganti-ganti posisi sesuai keinginan anak. Hehe.. Banyak banget ya aktivitas anak usia 2 tahun. Random sih tapi ternyata saling mendukung dalam mencapai beberapa tugas perkembangan. :)
wahhh lita! gue kagum banget! kereeen!
Terima kasih Mama Alanda :)
keren mama Lita! jadi makin semangat saya menambah segala fasilitas kebutuhan anak buat belajar dan bermain :)
btw, homeschooling nya itu punya materi sendiri atau gmn mbak?
Halo Mama Dewi, homeschooling usia dini khusus dibawah 3 tahun masih lebih banyak porsi kegiatan tak terstruktur. Baru pakai kurikulum nanti setelah usia 3 tahun. Pelan-pelaaan banget mengingat anaknya masih moody dan hampir semua kegiatan Hasna yang pilih sendiri sesukanya. Meskipun saya pernah ikut pelatihan membuat kurikulum pendidikan anak usia dini, rasanya masih perlu observasi lebih mendalam lagi untuk merancang kurikulum yang tepat sesuai tugas perkembangan anak usia dini.
Semangat mengajak anaknya bermain ya Mama Dewi!
Salut sama Mama Lita
Saya sendiri masih banyak belajar Mbak Novi :)
Wah sama lit, tapi kalo dirumah semuanya di kamar anak-anak, jadi mainan ya dikamar anak-anak. Mereka main disana jadi mainannya ga bercecer kemana-mana. Pokoknya kamar mereka buat belajar dan bermain hehe.
Halo Mbak Dieta, awalnya sempat terfokus mainan di kamar anak. Tapi buat Hasna, malah mengganggu jam tidur malam. Hasna bukannya tidur eh malah main. Hehe.. Jadi fokus di kamar anak hanya ada buku.
Mainan dan aktivitas khusus di ruang depan. Kebetulan jarang kedatangan tamu, kecuali tukang paket (ketahuan deh sering belanja online, haha). Sekalinya ada tamu yg bawa anak, pasti anaknya betah main juga sama Hasna di RDRA. Hihihi