Pengen sharing...
Ini mah pindah dokter kandungan aja, ga pake pindah negara.
Yang lucu ternyata di kasus kami pindah dokter kandungan ini kayak mu putus sama pacar hehehe... soalnya dokter kandungan kami sebelumnya sebetulnya nggak ada masalah sama sekali. Kami suka orangnya; cantik, baik, nyenengin deh. Tapi ternyata di trimester terakhir, mulai di minggu ke-35, kita mulai beda opini dan keinginan (tuh kan, kayak pacaran aja kan.... hahaha)
Masalahnya waktu itu menurut dokter pertama, minggu ke-37 beliau ingin kami segera diinduksi karena takut bayinya terlalu besar sehingga rencana lahiran normal gagal punya. Sementara gw dan suami lebih ada di sisi expectant parents yang ingin natural chid birth. Kami pengen nunggu sampe ada tanda-tanda alami muncul dengan catatan kondisi ibu dan bayi sehat. Nah, akhirnya meruncing banget perbedaan kita. Dokter ga nyaman nunggu, kami nggak nyaman buru-buru. Mencoba berempati ke sisi beliau, kami ngerti juga karena beliau kan harus bertanggung jawab sama keselamatan kami.
Nah, inget banget pas mau "putus" gw dan suami sampe latihan ngomong segala hahaha... sampe akhirnya kami sepakat bikin surat aja karena takutnya pas berhadapan sama si dokter nan cantik itu kami malah gagu temporer dan lupa poin-poin penting yang harus diutarakan... intinya sih kami mau bilang, kita udah ga sejalan, but it'not YOU, it's just US :) -->karena kan kami niatnya putus baik-baik hihihi
Sebelum "putus", kami sempet cari second opinion ke dokter lain. Deg-deg an berasa kayak orang selingkuh hihihi. Tapi emang jodoh ya... baru ketemu aja langsung sreg dan percaya sama dokter kedua ini. -->perselingkuhan adalah salah satu jalan menemukan jodoh :)
Alhamdulillah putusnya baik-baik. Malah klo ada yang nyari dokter cewek, kami masih rekomen ke beliau kok. Trus alhamdulillah langsung jodo sama dokter yang baru di minggu ke-37.Minggu ke-39 Rafe lahir, dan kalau di tangan dokter pertama, kami nggak yakin bisa bertahan dengan persalinan selama 38 jam tanpa harus berakhir di ruang operasi. Buat kami pada akhirnya itu keputusan paling terbaik.
Thanks!
"Be a Miracle!"