hallo mama tarakesia, masih ndak terlalu jelas nih, maksudnya diberikan susu botol itu susu formula atau tetap ASI mam? karena saya masih meraba raba kondisi yang sebenarnya, saya buat beberapa skenario ya mama..
*sebenarnya ingin tetap memberi ASI, namun khawatir tidak bisa sehingga masih bingung apakah akan memberikan susu formula dengan mixed pemberian ASI saat di rumah atau tetap menjalankan ASI eksklusif*
kalau si kecil ingin diberikan susu formula karena mama akan bekerja walau sebenarnya mama inginnya tetap memberikan ASI eksklusif, saya yakin akan banyak urban mamas yang dapat memberikan tips dan sharing pengalaman gimana pemberian ASI walau ibu bekerja sehingga keuntungan pemberian ASI eksklusif bagi si kecil dan mama sendiri tetap dapat diperoleh.
nah kalau mama ingin melakukan mixed feeding (susu formula+ASI juga) ,...sayangnya, metode pemberian mix ASI dan susu formula ini akan mempengaruhi nantinya produksi ASI. terlebih kalau susu formulanya diberikan melalui botol. studi2 terkait banyak membuktikan bahwa mixed feeding spt ini umumnya akan berakhir dengan breastfeeding cessation yang dini. sayang banget kan mamas :(.
*tetap ingin ASI Eksklusif, tapi dilematis dengan metode pemberian yang tepat"
saya yakin lagi, mungkin akan banyak urban mamas yang bisa sharing pengalamannya :). to the best of my knowledge, pemberian ASI di kondisi ini (apalagi bila bayi masih keciiil) yang paling dianjurkan adalah pemberian ASI melalui sendok agar tidak mempengaruhi gerakan menghisap ASI si kecil yang sudah terbentuk. memang repot, tapi itu yang paling aman. ada juga sih pengalaman beberapa teman yang sharing bahwa diberikan via botol ndak berpengaruh thd frekuensi menyusuinya. tapi ya itu, secara teori dan rekomendasi (pun dari WHO), pemberian melalui sendok adalah hal yang dianjurkan.
agar produksi ASI tetap terjaga, mamas harus punya frekuensi teratur untuk mengeluarkan ASI dan menyimpannya saat mama terpisah dengan si kecil. plus saat bersama di rumah, frekuensi dan durasi menyusui juga harus makin diintensifkan.
tapi trully nih, sayangnya perlindungan terhadap menyusui sebagai ibu bekerja di tanah air memang masih lemah. memang ada aturannya (Artikel 83 Law 13 2003(, namun implementasi masih lemah sekali. beruntung kalau tempat bekerja mamas termasuk sebagian kecil institusi yang menjalankan aturan tsb, namun ya itu..sayangnya lebih banyak yang tidak :(. tapi ga ada salahnya ditanyakan dan diperjuangkan :).
sepengetahuan saya juga, sekitar th 2010 ada penggodokan ttg rencana perundang undangan ASI Eksklusif dengan 45 artikelnya yang secara dasar hukum lebih kuat dengan aturan2 pemerintah sebelumnya. tapi trully saya juga belum tahu gimana perkembangannya :(.
* totally ingin memberikan susu formula*
di kondisi ini, saya hanya menganjurkan mama benar benar menimbang nimbang keputusan ini. hilangnya kesempatan mendapatkan keuntungan pemberian ASI Eksklusif bagi ibu dan anak mungkin baik untuk dijadikan pertimbangan. btw juga, sekarang di international level, konsep bahwa "breastfeeding as the norm for feeding infants and young children" makin digaungkan (http://innocenti15.net/declaration.pdf.pdf). however, keputusan akhir ada di tangan mama. pemberian ASI eksklusif (plus prolonged breastfeeding) harus membawa kenyamanan bagi dua belah pihak, mama dan si kecil :).
untuk pemberian susu formula dengan metode apa saat usia infants, sayangnya saya ndak bisa sharing pengalaman mengingat saya ndak pernah melakukannya :(.
sekian dulu ya masukan dari saya, semoga sedikit bermanfaat :).
