1

Topic: Pengalaman Berobat

sebelumnya mau ijin dulu ttg topik ini apakah boleh share di sini?
di topik ini nanti sy mw cerita ttg anak sy yg telah dirawat 10 hari di 2 rs (7 hr di rs pertama lalu 'dibuang' ke rs kedua) dg diagnosa difteri, padahal kenyataannya dari 3x tes semuanya negatif difteri, sementara penanganan obatnya sudah di-boost antibiotik dosis tinggi & kami mengalami perlakuan tdk menyenangkan dr rs pertama
sy ingin share di sini krn sebelumnya sudah hub rs tsb meminta penjelasan baik2 ttg tindakan mereka, malah diabaikan sehingga sy memutuskan untuk share dg para temans baik di blog ataupun TUM sy ga ingin para orang tua di TUM mengalami yg sy rasakan tempo hari
mohon ijin untuk share, terimakasih :)

2

Topic: Pengalaman Berobat

missyayuk
Judulnya diganti jadi "Pengalaman Berobat" yah, biar kesannya lebih positif dan supaya kita semua bisa share, nggak cuma pengalaman buruk tapi juga yang bagus.

Tapi tolong JANGAN SEBUT nama Rumah Sakit atau Petugas Medis yang bersangkutan yah.

Yuk silahkan, sharingnya :)

3

Topic: Pengalaman Berobat

missyayuk, fanny..iyah, kalau nyebut nama RS+petugas medis takut nanti kita dituntut melakukan pencemaran nama baik, walaupun bisa jadi kita yakin kalau kita yang benar.

4

Topic: Pengalaman Berobat

Miss yayuk, gimana anaknya skrg? Iya bener antibiotik dosis tinggi dan juga disebut antibiotik spektrum luas jadi alat buat menegakkan diagnose buat dokter yang masih belajar :p mengobati!
Itu pernah saya alami ktika anak saya mesti dirawat (saat itu panas tinggi, lemes, muntah, nggak mau makan) sampe tiga hari (tes darah gak ada indikasi infeksi apa) dan suntik antibiotik dua kali sehari malah menjadikan anak pertama saya shock dgn paramedis dan siapapun yg masuk kamar rawat. Jadi singkatnya, galau saya saat itu. Obat yg diberikan golongan obat penetralisir asam lambung saja jadi saya mantap cabut dari kamar perawatan dgn sumbang saran mama mertua setelah 3 hari diagnose nggak TEGAK juga. Sampau rumah saya perbaiki makannya dan istirahat. Voila, sembuh deh. Saya yakin saat itu hanya ngedrop kondisinya, muntah bisa karena 'masuk angin'. Jadi sejak saat itu saya lebih membuka mata melihat tanda tanda kegawatan kalau anak sakit. Kalau cuma Demam-lemes-tak ada ruam-feses normal 72 jam tak kekepin sndiri anak saya daripada ketemu dokter yang nggak pinter. Well tetep ya harus hati hati menjaga buah hati kita. Butuh waktu memang utk bisa melihat ini sakit butuh dokter atau butuh dikekepin ibuknya. Keep sharing moms.

hari ini adalah hari baik

5

Topic: Pengalaman Berobat

hai moms,
baru sempat sharing skrg, kmrn aku kena cacar seminggu, puji Tuhan skrg udah sembuh
gini, tgl 9 okt aku dinas ke surabaya, anakku ikut nganter ke bandara, kondisinya sehat wal afiat
tgl 10 okt, suamiku telp, katanya sore hari itu anakku anget 37C, maemnya agak sulit, kupikir angetnya krn nangis terus aku tinggal ke luar kota, maemnya jg kan ga sama aku, trus sama suamiku dikasi tempra
tgl 11 okt pagi, suhunya jd 39-40C, sama suamiku dibawa ke RS xx, disana diambil darah, leukositnya tinggi 21 (normal s/d 15), dokter menduga anakku kena difteri, diambil swap tenggorokan & mulai dirawat di RS tsb
tgl 12 okt, hasil swap keluar, suspect (diduga) difteri, untuk memastikannya apakah suspect tsb ke arah positif/negatif, maka hasil swap tsb dikulturkan untuk observasi lebih lanjut, hasilnya dibilang seminggu baru ketahuan apakah dia positif/negatif difteri
tgl 13 okt, dokter memutuskan merawat anakku sebagaimana penderita difteri krn takut kalau menunggu s/d seminggu akan terlambat, sehingga diberikanlah injeksi antibiotik dg dosis 2,5 juta (hari 1) & dosis 1 juta (hari 2-10) serta diberikan injeksi ADS (anti difteri serum) selama 2x

6

Topic: Pengalaman Berobat

lanjut ya moms...
tgl 13 okt itu juga aku pulang dr surabaya, di perjalanan RS berkali2 telp aku bilang kalo anakku positif difteri, setibanya di RS aku minta ditemukan dg dokter anak, tapi smp malam belum jg visit, baru ketemu jam 20.00. beliau bilang anakku kena difteri, tapi beliau tdk menunjukkan berkas2 lengkap, stelah kuminta baru ditunjukkan hasil swap 1x yg sedang dlm proses pembiakan kultur
tgl 14 - 16 okt, injeksi antibiotik diberikan dg waktu yg berbeda2 (pagi, siang, malam), seharusnya konsisten pemberiannya. alasannya dokter jaganya sedang menangani pasien gawat di UGD
tgl 16 okt sore, baru nyadar kalo di lt.5 tempat anakku dirawat kok ga serame biasanya. pas aku keluar beli makan, di lift ketemu 2 orang ibu yg ngobrol, mereka ingin keluar dr rs. waktu kutanya knp, tyt mereka bilang ga mau anaknya tertular difteri krn ada pasien difteri di sini, ibu2 itu malah ajak aku keluar juga pindah rs. waktu kutanya, pasien yg difteri kmr berapa bu? mereka bilang kmr abc (itu kamar anakku), mereka ga nyadar kalo sebenarnya yg mereka bicarakan adalah anakku

7

Topic: Pengalaman Berobat

tgl 16 sore juga, mendadak dokter minta aku & suami untuk ambil swap juga agar tahu kami menderita difteri apa nggak. padahal kami ga ada keluhan apa2, akhirnya kami menyanggupi juga diambil swap, sekalian minta anak kami di-swap kedua kalinya. hasilnya ketahuan tgl 17, kalau kami bertiga NEGATIF difteri.
tgl 17 okt, sore harinya kami diminta pindah ke rs zz, dg alasan rs xx tdk ada ruang isolasi utk penderita difteri. kami protes, kan hasil biakan kultur tgl 11 okt (yg keluar tgl 17 okt pagi bersamaan dg swap kami bertiga) ternyata NEGATIF, berarti anak kami dr awal tidak menderita difteri. pihak RS bersikeras memindahkan kami ke rs zz, tanpa penjelasan yg pasti, pokoknya jam 21.00 kami udah harus ke rs zz, kata pihak rs tsb. kami menolak dg membuat surat pernyataan, tdk ditanggapi, tetap disuruh keluar. bahkan injeksi antibiotik yg seharusnya diberikan pk.17.00 s/d pk. 21.00 tdk diberikan dg alasan kami tdk mau menuruti prosedur rs utk dipindahkan ke rs zz. kami meminta utk rawat jalan saja demi suntikan tsb, tidak diperbolehkan. akhirnya kami terpaksa menyanggupi pindah keesokan harinya agar anak kami dpt disuntik & suntikan baru diberikan pk.23.00 disaat anak kami pulas tidurnya. terbayang kan setelah itu dia jd rewel sampai pagi krn nyeri suntikan & kaget pula br enak2nya tidur lgsg disuntik tanpa ba-bi-bu

8

Topic: Pengalaman Berobat

tgl 18 okt, pk.12.00 kami terpaksa pindah ke rs dg ambulans, perlakuannya pun di sana lgsg ditinggal gitu aja, setelah ambulans pergi, pihak rs zz memeriksa Fra, mereka liat berkasnya & tanya "bu, anak ibu kenapa, kok cuman radang tenggorokan aja dipindah ke rs ini? bukannya kami ga mau nerima bu, tapi kasihan anak ibu, di rs ini utk penyakit infeksi berat, takutnya malah ketular yg macem2"
WHAAAATT ????
lalu pihak rs zz menyerahkan semua hasil lab, di rs xx udah 3x tes difteri, semuanya negatif. kok ya masih tega nyuruh kami ke rs zz, untuk memastikannya kami minta swap di rs zz, hasilnya keluar besok paginya, lagi2 hasilnya negatif, kami pun diminta rs zz untuk pulang saja, injeksinya bisa rawat jalan
rs zz juga menyayangkan tindakan rs xx yg tdk konsisten memberikan injeksi antibiotik, termasuk dosis yg menurut mereka berlebihan, seharusnya injeksi 500 ribu aja udah cukup seandainya memang terbukti positif (lha ini negatif lhooooo)
melalui rs zz pula kami mendapat pencerahan kalo sebetulnya kami mau, kami bs menuntut rs xx atas perlakuan tdk menyenangkan (tdk memberi info yg jelas ttg kondisi pasien/menyembunyikan info), dosis obat yg berlebihan & tindakan medis yg tdk sesuai prosedur (penyuntikan penisilin yg tdk konsisten shg dapat berakibat negatif bagi pasien)

saat ini kami cm berharap Fra sehat, tdk terpengaruh efek negatif obat2an yg sudah diberikan, dan pihak rs xx mendapat "teguran" dr yg di Atas, percuma kalau kami menuntut scr hukum juga mereka lebih kaya dr kami, bs bayar pengacara
maaf ya moms, ceritanya panjang bgt, makasi udah mau dengerin drama kami ini, moga2 moms di sini ga mengalami seperti kejadian yg kami alami ini

9

Topic: Pengalaman Berobat

missyayuk...ikut sedih baca ceritamu mbak, kok bisa2nya ya nama penyakit pasien menyebar padahal hasil lab untuk tahu memang positif penyakit itu/bukan sdh keluar. Alhamdulillah Fra sudah sehat ya, mudah2an sehat terus ya Nak :)

10

Topic: Pengalaman Berobat

indriani budi utami wrote:
Alhamdulillah Fra sudah sehat ya, mudah2an sehat terus ya Nak :)


Amiiiin mba...itu yg kuharapkan :)
Terimakasih ya sudah menyimak curhatanku di sini
Berharap para orang tua di sini tdk mengalami kejadian tsb
Hati2 kalau milih RS skrg, belum tentu RS yg mahal & terkenal itu akurat diagnosanya & memberikan perlakuan yg baik untuk pasiennya

11

Topic: Pengalaman Berobat

missyayuk, kok tiba-tiba pengen ikut meluk fra ya. gak tega bayangin dia mesti disuntik-suntik. iya semoga sharingnya berguna buat kita semua. sehat-sehat ya fra n semua anak2 TUM !

less ego, more heart

12

Topic: Pengalaman Berobat

Sidta wrote:
kok tiba-tiba pengen ikut meluk fra ya. gak tega bayangin dia mesti disuntik-suntik.


disuntiknya 2x sehari lho tante, 1x untuk skin test, 1x suntik obatnya di pantat (gantian tiap hari kanan kiri)
makasih pelukannya, pas banget sm Fra yg barusan ultah, dpt kado pelukan :)

13

Topic: Pengalaman Berobat

sebel banget ya, kalau kejadiannya begitu. emang sih akhir2 ini difteri sdg mewabah, tapi kalau main ngobatin tanpa diagnosis yg bener kan kasian pasiennya. mana dosisnya ngaco pula. ikutan geram, deh!!
anyways, semoga Fra ceria kembali, doyan makan kembali, aktif kembali, ya, nak..

A person's a person, no matter how small.
(Dr. Seuss)

14

Topic: Pengalaman Berobat

mummyhilya wrote:
kalau main ngobatin tanpa diagnosis yg bener kan kasian pasiennya. mana dosisnya ngaco pula. ikutan geram, deh!!
anyways, semoga Fra ceria kembali, doyan makan kembali, aktif kembali, ya, nak..


puji Tuhan skrg Fra udah sehat ceria lagi bu, makannya udah banyak, cuman keknya masi trauma ama dokter, tempo hari ikut aku kontrol dsog aja dah heboh kejer nangis waktu masuk ruang konsultasi :(
moga2 seiring waktu berjalan, traumanya dapat pulih lg, amiiin

15

Topic: Pengalaman Berobat

Ya ampun jadi gak tega bacanya :( Lebih baik sih kalo abis periksa di satu RS/Dokter bisa cek lagi ke RS/Dokter lain agar ada refernsi buat meyakinkan hasil check up yang pertama. Sering banget nih kejadian kaya gini dan ujung2nya RS nya menolak untuk bertanggung jawab.

Hey, Mom. You can add our outdoor furniture for your yard or garden.