gue sakit gigi pas hamil 4 bulan, ternyata ada tambalan lama yang rusak, sehingga harus dilakukan perawatan syaraf (padahal gue sebenernya rutin 6 bulan sekali ke dokter gigi, tapi memang saat hamil lebih sensitif dengan masalah gigi).
Menurut dokter, kehamilan trimester 2 adalah saat teraman untuk dilakukan perawatan. Sakitnya gak nahan, akhirnya terpaksa di x-ray dan dilakukan perawatan syaraf, karena dokternya pede dan dia bilang udah berpengalaman menangani orang hamil yang cabut gigi, jadi aku yakin aja, daripada nahan sakit, soalnya perjalanan masih jauh, masih 5 bulan lagi sampai melahirkan, takutnya malah berpengaruh ke janin lebih banyak (ibunya stres karena sakit gigi, gak bisa makan, dsb). Setiap kali ditambal sementara, giginya makin sakit, dan memang bikin stres banget saat itu, sampai selama sebulan itu beratku turun. Setiap di x-ray (aku sempat 2 atau 3 kali di x-ray), bagian tubuhku ditutupi dengan apron anti sinar-x. Setelah bolak-balik ke dokter gigi selama kurang lebih sebulan, akhirnya sembuh juga dan ditambal permanen. Dan tidak ada efek negatif yang tampak pada anakku (sekarang 21 bulan).
Di buku "What to Expect When You're Expecting" aku sempat baca, kalau bisa menghindari x-ray memang lebih baik, tapi kalau memang harus dilakukan karena manfaatnya lebih terlihat, tidak apa-apa dilakukan, lagipula x-ray gigi itu kecil dan terarah.
Sebaiknya sih, pada saat merencanakan hamil kita sudah cek lengkap kondisi gigi, agar perawatan yang perlu-perlu bisa dilakukan saat sebelum hamil.
"Some things you can give and give and not lose any. Things like happiness or love or my colours."
–Elmer and the Rainbow