kalau pas anakku yang pertama, dari kehamilan aku memang dianjurkan untuk SC setengah badan karena kondisi kandungan ku dengan placenta previa / posisi ari2 dibawah, menutup jalan lahir.
awalnya dia ngga berani, takut katanya lihat darah..tapi akhirnya suamiku memutuskan untuk ikuttt... horeeyyyy..ngga kebayangkan ngelahirin di rungan sendiri cuma ditemenin sama dokter yang ngga fasih bahasa indo (kebetulan waktu lahiran pertma di spore, karena kami tinggal disana), kl mau teriak2 gimana, hehe..
sebelum masuk ruang operasi, suami juga udah ganti pakaian steril ijo gitu, tutup kepala, kita udah foto2 deh..
eh sampai di ruang operasinya, dokter anastesinya bilang melihat kondisiku, kynya harus operasi full neh.. waduhh, langsung sedih, takut ngga karuan, ngga sempet ketemu lagi sm suamiku, udah ngebayangin yg aneh2. sampe akhirnya obgynku yang cantik dan baik, dr.Tracey Lim, Li wen, nenangin aku dan bilang sblm tindakan dia akan bicara sm suamiku. terus dia ajak aku untuk berdoa, dannnnn BLEK... dalam hitungan, aku di bius (lupa deh suntik, atau nyium tissue), terus Puji Tuhan lahirlah putri kami nanti cantik yang sekarang sudah berusia 2 tahun.
Being a mother is learning about strengths you didn't know you had, and dealing with fears you didn't know existed.
~Linda Wooten