Mba Ninit makasihhhh udah dicolek colek.
Mama Indah kalau untuk investasi di saham, baiknya sih untuk persiapan dana pendidikan anak yang jaraknya masih diatas 5 tahun. Lebih bagus lagi kalau 10 tahun. Soal mending mana RD sama saham, tergantung jangka waktu aja. Kan RD isinya saham juga. Kalau untuk pemula sih baiknya RD aja, karena udah ada yang bantuin ngurus.
Kiat-kiat beli saham untuk dana pendidikan anak:
1. Intip isi dompet, ada atm apa di sana. Percaya nggak atm bank tersebut bakal masih ada 10-20 thn lagi? Kalau iya, beli aja sahamnya.
2. Beli saham yang produknya kita pakai sehari hari. Mulai dari shampoo sampai isi dapur, biasanya sih cuma satu perusahaan yang ngeluarin
3. Pilih saham, yang kita tahu pemiliknya nggak akan mencalonkan diri jadi presiden atau dibawah partai politik tertentu. Karena kalau iya, pasti ada permainannya yang bisa bikin kita rugi. Terutama menjelang pemilu.
4. Percayalah bahwasanya selama masih hujan, mie instan merk tertentu ituh pasti laku keras
5. Beli perusahaan yang namanay kita kenal dan kenaikannya bisa diatas 35% per tahun dan ternyata ini banyak Mama Indah. Nama-namanya juga bukan nama ribet.
6. Kalau kita bisa ngejelasin ke anak umur 10 tahun kenapa perusahaannya mesti kita beli sahamnya, tanpa dia ngerasa bosen, artinya perusahaannya bagus.
7. Liat track record tahun 1998 2008 2013, kalau dia survive krismon, artinya perusahaannya kuat.
Untuk pertanyaan no 2: depresiasi rupiah sama inflasi antara dolar ke rupiah lebih kecil Mama Indah, daripada kalau kita simpen di reksadana campuran. Jadi mending ganti ke mata uang asingnya udah deket deket mau anak sekolah dan semua uang biaya sekolahnya ditabungin di bank yang membantu pembayarannya.
Tapi tetap ya Mama, semua tergantung jangka waktu dan profile resiko.
Panjang yak..huahahahaha... maap..
A marathoner in training, Mother of Farhan and Aurora
@fioneysofyan