Mengajak Anak ke Pasar
Sejak kecil saya terbiasa diajak ke pasar Mayestik oleh Ibu untuk belanja, mulai dari sayur-mayur, daging, ayam, buah, kue, bumbu dapur, perlengkapan rumah tangga, alat sekolah, dan lain lain. Seringnya ikut Ibu ke pasar membuat pedagang langganan ibu bahkan sampai tukang parkir sudah familiar dengan saya, jadi kadang-kadang kalau saya sudah capek, Ibu suka menitipkan saya ke mereka. Bahkan sekarang saat saya sudah dewasa pun mereka masih hafal dengan saya.
Karena sudah pindah rumah, jadi saya berbelanja di pasar kaget dekat rumah. Setiap Sabtu atau Minggu pagi saya selalu mengajak Baron dan ayah atau pengasuhnya untuk berbelanja. Saya mulai berani mengajak Baron ke pasar sejak ia berusia 7 bulan. Tapi tentu saja pada saat itu Baron hanya menunggu sampai di area depan pasar, tidak benar-benar masuk ke dalam pasar karena saya masih khawatir badannya belum mampu beradaptasi dengan kondisi pasar. Setelah Baron berusia lebih dari 1 tahun, ia mulai saya ajak masuk ke dalam pasar. Alhamdulillah, walaupun masih ada tumpukan sampah bekas potongan sayur, tapi pasar kaget dekat rumah itu menurut saya cukup bersih dan yang penting tidak becek. Biasanya saya ke pasar berjalan kaki dan Baron duduk stroller atau naik sepeda.
Ternyata Baron sangat menikmati acara berbelanja ke pasar bersama. Ada banyak hal yang bisa dipelajarinya dan menurut saya:
- Dengan naik sepeda atau berjalan kaki ke pasar, otomatis kita semua olahraga. Selain itu, di dekat pasar ada taman bermain lengkap dengan lapangan basket dan bulutangkis, monkey bars, ayunan, jungkat-jungkit, dan tangga papan luncur. Jadi kadang kami bermain-main dulu sambil melihat orang-orang yang berolahraga. Kadang Baron juga bertemu teman sekolah atau teman bermainnya yang juga sedang berjalan-jalan.
- Mempererat hubungan ibu-anak karena saya sehari-hari bekerja.
- Sepanjang perjalanan dari rumah ke pasar, saya mengenalkan berbagai macam binatang (anjing, kucing, burung, dll), tanaman, bentuk, warna, nomor-nomor rumah yang kita lewati, mengajari disiplin dan hati-hati bila menyeberang jalan, mengakrabkan diri dengan tetangga yang kebetulan belanja di tempat yang sama dan banyak lagi!
- Di dalam pasar, saya kenalkan Baron pada berbagai jenis sayur dan buah, dan secara bertahap akan saya kenalkan lebih banyak lagi misalnya jenis-jenis kue, bumbu dapur, alat-alat masak, konsep jual beli mulai dari arti dan nilai uang, pengertian penjual dan pembeli, dan lain sebagainya.
[caption id="attachment_77770" align="aligncenter" width="375" caption="Belanjaannya Baron"][/caption]
Tips mengajak anak ke pasar:
- Pastikan kesehatan anak dalam kondisi prima karena pasar biasanya dengan kotor dan banyak kuman dapat menyebabkan anak mudah terserang penyakit
- Siapkan perbekalan makanan kecil dan minuman anak, tisu basah atau cairan pembersih untuk membersihkan tangan anak sepulang dari pasar.
- Sebaiknya berangkat ke pasar sepagi mungkin supaya kita masih bisa menghirup udara segar, tidak kepanasan, belum banyak kendaraan lalu-lalang dan belum banyak orang belanja sehingga lebih nyaman dan aman bagi anak.
- Selama di pasar, anak harus selalu dalam pengawasan orang tua untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan misalnya penculikan, jatuh, luka, tertabrak orang yang lalu-lalang, dan hal berbahaya lainnya. Jangan biarkan anak memegang atau menghampiri sesuatu yang berbahaya seperti kolong meja, roda gerobak, sayur atau buah yang daunnya tajam, hewan-hewan hidup yang bisa menggigit, benda-benda tajam, dll
- Bila berjalan kaki/naik sepeda menuju pasar, usahakan posisi anak ada di sisi sebelah trotoar atau di depan kita (bila anak belum bisa mengayuh sepeda, sebaiknya pilih model sepeda yang didorong bukan ditarik supaya anak selalu dalam pengawasan), berhati-hati bila menyeberang jalan atau tunggu jalan benar-benar sepi kendaraan
- Belanja seperlunya dan sesuai catatan belanja, gunakan waktu seefektif mungkin sehingga tidak terlalu lama dan sesuaikan waktu belanja dengan kondisi fisik anak, bila anak sudah mulai capek sebaiknya kegiatan belanja diselesaikan atau anak dapat dititipkan di tempat yang aman dan nyaman.
- Jadikan kegiatan belanja ini sesuatu yang menyenangkan untuk menghindari anak cepat bosan menunggu ibunya belanja, misalnya dengan main tebak-tebakan nama sayuran atau buah-buahan, menghitung jumlah belanjaan ibu, dll
- Membawa payung apalagi pada musim hujan. Payung juga bisa untuk melindungi anak dari panas.
Selamat mengajak anak ke pasar.
kayanya seru, gak sabar kalo anakku udah gedean :) Baron pinter ya sampe rela jalan karena sepedanya buat belanjaan mama kkekeke
berhubung gue tinggal di singapore yang wet marketnya jarang2.. jadi lebih sering ngajak anak2 ke supermarket gede kayak giant atau ke local supermarket (yang sebenernya di transform dari wet traditional market). kalo udah waktunya belanja, ngajak yang gede ke giant ato sheng siong (nama local marketnya) pasti dia langsung semangat!! tapi abis itu semua yang dia lewatin pengen dibeli... halah...
:))
baron pinter ih bantu mama angkut barang belanjaan dari pasar :)
Seneng yaa Baron ke pasar... Josh juga dari bayi suka diajak ke pasar. Sekarang lagi seneng-senengnya liat "pisss" (fish). Hehehe... Orang-orang pasar juga biasanya lebih ramah ya mom, kalo bawa anak kecil. Semoga pasar tradisional ngga akan tergilas supermarket, karena selain belanja, pasar juga menyenangkan buat anak-anak belajar bersosialisasi.
hihihi lucu yaaa.. nggak sabar si kecil bisa jalan trus diajak ke pasar ^^
@bunda wiwid: alhamdulillah Ki-Ka bawa berkah untuk bundanya yaa hehehehe...
@Eka: wah iya repot pasti kalau bawa 2 anak, harus bawa asisten untuk jagain salah satu..