Sarapan Bergizi untuk Kana

Tahun ini, Kana mulai bersekolah di Sekolah Dasar. Walaupun sekolahnya masih di lokasi yang sama, tetapi waktu masuknya berubah jadi lebih pagi. Nah... bisa ditebak dong, itu artinya ia harus bangun lebih pagi dan karenanya jadi lebih banyak "pertempuran" di pagi hari.

Karena Kana harus bangun lebih pagi, terkadang ia jadi malas-malasan untuk makan. Apalagi kalau harus makan makanan yang berat. Biasanya ditunda-tunda makannya sampai detik-detik terakhir harus berangkat. Nah kalau sudah seperti itu, pada akhirnya hanya ada sedikit sekali makanan yang masuk. Agak gemas juga. Terlebih saya dan suami ingin terus membiasakan Kana untuk sarapan dahulu setiap pagi, sebelum mulai beraktivitas.

Salah satu yang membuat saya ingin membiasakan anak-anak untuk sarapan adalah karena dari hasil penelitian, ternyata didapatkan fakta bahwa anak yang rutin sarapan akan memiliki performa lebih baik di sekolah, mendapatkan nilai yang lebih tinggi, memiliki absensi yang lebih baik dan memiliki tingkat keterlambatan yang lebih rendah. Bahkan, akhir tahun 2015 kemarin ada riset terbaru yang menyatakan bahwa anak yang terbiasa memakan sarapan bergizi akan memiliki performa 4,5 kali lebih baik daripada anak yang tidak sarapan.

Sebetulnya kelihatannya sepele ya. Sarapan atau tidak. Namun hal sepele itu ternyata memiliki dampak yang besar untuk anak-anak kita. Siapa sih yang tidak mau anaknya memiliki performa yang bagus di sekolah. Saya sih mau sekali.

Tapi, namanya ibu-ibu ya. Paham dong sama kegiatan di pagi hari yang heboh. Kegiatan pagi itu jadi semacam pertempuran. Bagaimana caranya supaya bisa cepat selesai dan cepat berangkat supaya bisa sampai di sekolah atau beraktivitas tepat waktu. Pokoknya heboh.

Alasan di atas itulah yang membuat banyak orangtua yang melewatkan waktu sarapan. Sebetulnya tidak hanya untuk anak-anak sih, kita sendiri juga kadang-kadang suka malas kan kalau pagi-pagi harus makan. Apalagi karena banyak aktivitas yang harus dilakukan pada pagi hari: harus menyiapkan sarapan, menyiapkan bekal, dan juga membantu anak bersiap-siap. Makanya sarapannya suka dilewatkan saja deh biar cepat.

Untuk menyiasati hal ini, saya terbiasa memberikan Kana sarapan semangkuk whole grain breakfast cereal. Dengan sarapan whole grain breakfast cereal, Kana bisa mendapatkan nutrisi, serat, vitamin dan mineral yang dibutuhkannya. Selain itu, rasanya juga enak dan bisa membantu Kana untuk minum susu lebih banyak (karena cereal di sajikan dengan susu).

Dari hasil survei, diketahui bahwa orang yang memakan whole grain breakfast cereal, memiliki tingkat melewatkan waktu sarapan yang lebih rendah daripada yang tidak memakan whole grain breakfast cereal. Iya juga sih. Padahal mudah ya, tinggal tuang sereal, tuang susu lalu makan. Cepat dan ringkas.

Selain itu, orang yang memakan whole grain breakfast cereal juga mendapatkan asupan nutrisi, vitamin dan mineral yang lebih baik. Makanya nih, harus terus di biasakan untuk rajin sarapan. Dan akan lebih baik lagi jika kita juga bisa membiasakan untuk sarapan dengan whole grain breakfast cereal. Whole grain breakfast cereal yang menjadi pilihan kami adalah Nestlé Breakfast Cereal Koko Krunch.

Ada satu fakta yang menurut saya cukup menarik. Seperti yang kita ketahui, Nestlé breakfast cereal Koko Krunch memiliki rasa cokelat dan terasa manis. ernyata walaupun rasanya manis, kandungan gulanya itu rendah. Bahkan lebih rendah daripada pisang. Dan karena kandungan gulanya lebih rendah, orang yang sarapan dengan whole grain breakfast cereal, akan mengkonsumsi kadar gula yang lebih rendah pula. Jadi tidak terlalu berat sampai membuat Kana mengantuk di sekolah.

Sarapan dengan whole grain breakfast cereal sudah memenuhi 25% dari kebutuhan nutrisi, serat, vitamin dan mineral, harian kita. Jadi kita tidak perlu khawatir lagi apakah sarapan itu cukup bergizi atau tidak.

Dengan sarapan sehat bergizi, tentunya Kana akan memiliki tenaga lebih banyak untuk memulai aktivitasnya dan bisa jadi lebih fokus di sekolahnya.