duh, Kalau untuk kegiatan di rumah, aku termasuk emak yang agak pelit deh di buku aktivitas gini. Lebih seneng searching di internet lalu di print sendiri. Memang sih setelah itu gak bisa disimpen lagi. Pakainya pun kertas bekas yang udah gak terpakai dari kantor ayah bunda atau om'nya. Jadi di rumah itu ada 1 kardus kertas bekas yang biasa kita pakai.
Tapi bukan yang anti banget juga sama buku aktivitas. Di rumah juga punya. Tapi biasanya aku pilihkan yang isinya bukan hanya mewarnai saja, tapi ada juga menggunting, melipat, Maze, menyambung garis, dan banyak lagi. Aku pernah dikasih buku-buku aktifitas buatan Waldman, publisher di New York, isinya bagus, kertasnya bagus. Tapi buku aktivitas macam itu sudah makin banyak di toko buku, jadi yang isinya bukan hanya 1 macam, tapi banyak.
Setuju sama cindy, buku semacam ini bisa dijadikan teman perjalanan atau aktivitas ketika anak harus menunggu orang tuanya. Bedanya kalau kertas dari penerbit luar negeri itu selalu lebih ringan daripada penerbit dalam negeri. Jadi bawanya di tas juga lebih ringan dan ringkas. Maklum badan mungil, anak banyak, bawaan segambreng. heuheu... :D
-WiwiT-
An ordinary bunda of twin amazing angels, Kira and Kara Setyadi
@wiwidwadmira |
the Setyadi's