Topic: Preeklamsia dan Premature
Hai mamas, daku hanya ingin berbagi cerita tentang riwayat gw melahirkan Mika setahun yang lalu. daku mengalami pre-eklamsia dan mika pun terlahir premature. Buat mamas yang juga ngalamin, silahkan share ya... dan berikutlah ceritaku (tapi agak panjang, semoga ga bosen):
Hari senin seminggu sebelum ku melahirkan tepatnya tanggal 23 februari aku merasakan sakit perut seperti mules di kantor, aku sempat deg-degan takut takut mulesnya pengen ngelahirin…tetapi sampai aku pulang kantor rasa mules itu berubah menjadi sakit seperti maagh dan perut menjadi keram. tak tahan aku ke dokter…dan seperti biasa dokter memberikanku obat dan menyuruhku untuk istirahat dirumah seminggu.
Tibalah di hari sabtu tanggal 28 februari malam sekitar jam 11 malam aku merasakan lapar dan .makanlah aku dengan lahapnya, tapi tak lama setelah makan tiba-tiba aku merasakan mual dan terjadilah muntah yang hebat, arrggghhhh…. lemas sekali diriku. masih merasakan lemas, tiba-tiba kepalaku menjadi amat pusing, nyut-nyutan tak karuan….rasanya sakit sekali..karna tak kuat aku minum panadol karna aman untuk ibu hamil dan sambil berharap pusing ini akan hilang. tapi bukannya hilang malah semakin menjadi, tak kuat menahan pusing aku minta ke dokter sama suamiku. jadilah kami pergi ke RS. Azra ke IGD. sampai di rs, diperiksa dokter jaga, dan beliau mengatakan “gpp bu, ini pusing karna maagh nya, minum aja obat maagh nya sama panadol nya”. Ya sudah, pulanglah kami kembali tanpa ada obat yang ditebus. sampai rumah, karna lemas aku pun tertidur.
Terbangun jam 7 pagi di hari minggu tanggal 1 maret, tiba-tiba kepalaku pusing lagi dan pandangan mataku sudah kabur, tidak bisa melihat jernih. ku minta ke suamiku untuk ke tempat praktek dokter kandungan. sampai di sana, dokternya lagi operasi in yang melahirkan. nanti prakteknya jam 10an. ya sudah karna masih lama kami (aku dan suami) memutuskan untuk pulang saja, sembari jalan pulang, aku mencoba untuk sarapan bubur, tetapi apa yang terjadi, bubur belum juga habis aku pun sudah muntah-muntah lagi dan pandanganku semakin kabur. Jam 10 an aku kembali ke dokter, diperiksa tepatnya di USG, tensi darah dan dinyatakan tensiku normal 110/70. karna melihat kondisiku yang sudah lemas dan tidak bisa masuk makanan, dokter memutuskan agar aku dirawat/ di opname di rs. terpilihlah RS.BMC sebagai rujukan dan dokter pun praktek juga disana. tengah hari bolong, kami ke rs.bmc melalui IGD terlebih dahulu, di periksa dan tensiku ternyata tensiku tinggi 160/120. suster di IGD sempat bingung karna tensiku sebelumnya di tempat dokter kandungan (dr.lukman) normal-normal saja. dia sempat memeriksa 2 kali tensiku untuk memastikan, tapi hasilnya tetap sama, tensiku tinggi. akhirnya suster tsb memanggil dokter jaga untuk memeriksa tensiku kembali memastikan apakah benar tensiku tinggi dan hasilnya sama tensiku tetap 160/120.
Masuklah aku ke ruang perawatna di rs.bmc dan sampai sore, orangtua ku datang, mertua datang, kakak ipar datang dan teman datang. saat itu adalah saat terparah pada penglihatanku, aku benar-benar tak bisa melihat bentuk dan rupa mereka, ditanya oleh ibuku, temanku memakai baju warna apa saja, aku salah menyebutkan, benar-benar gelap, yang ku dengar hanya suara mereka tanpa tahu wujud mereka walaupun sebenernya aku tahu wujud mereka, hehehe. sore berlalu menuju malam, ketika semua orang pulang dan suamiku mengantarkan mertuaku pulang, tiba-tiba dr.Lukman datang dan bertanya padaku “gmn bu keadannya? masih belum jelas penglihatannya?” kujawab “belum dok, masih samar” dokter bertanya lagi “ini angka berapa bu?” sambil menunjukkan jarinya. aku menjawab “satu dok” padahal aku sama sekali ga tahu angka berapa yang ditunjuk oleh dokter (sok tahu ya gw?), dokter nanya lagi “suami ibu mana?” aku jawab “lagi pulang dok” lalu dokter meminta no telp suamiku dan dia menelfon suamiku dan menyuruhnya cepat kembali ke rs.
Setengah jam kemudian, suamiku datang dan langsung menemui dokter. tak lama suamiku datang menghampiriku dan mengatakan bahwa kata dokter aku harus melahirkan sekarang, harus di operasi sekarang juga tapi tidak di rs.bmc karna dokter ingin aku melahirkan di rs yang ada ICU nya lengkap. beliau menyarankan di rspad, rscm atau harapan kita, tetapi ketiga rs tersebut penuh. bingung mencari di mana lagi, ternyata di bogor ada ICU yaitu di rs.pmi, ditelfon lah dari rs.bmc ke rs.pmi menanyakan adakah tempat disana dan mereka mengatakan ada, jadilah aku diboyong ke rs.pmi dengan menggunakan ambulans, pertama kali dalam hidupku naik ambulans, hehehehe.
Tiba di rs.pmi, tapi apa yang terjadi??? mereka menolak kedatangan kami, mereka mengatakan bahwa ruangan penuh dan alat nya pun rusak, arrrgggghhhh tadi bilangnya ada tetapi sekarang bilangnya ga ada, terjadi kesalahan informasi yang amat fatal. disitu suamiku sudah kesal dan sedikit marah, untung ada orangtuaku, teteh (kakak iparku) dan bidan dari rs.bmc, sehingga suamiku tak panik. akhirnya kami mencoba menghubungi rumah sakit yang ada ICU nya dan salah satunya rs.fatmawati dan ternyata di fatmawati masih tersedia ruang, langsung saja tengah malam itu sekitar jam 2 kami berangkat ke rs.fatmawati. Sampai di rs.fatmawati, dan tanpa basi-basi langsung aku dihujam dengan berbagai tindakan, dari USG, ambil darah, infus lagi, suntik obat lagi, periksa vaginal, periksa detak jantung bayi, sampai-sampai aku lemas dan ngantuk sekali. setelah semua tindakan selesai dilakukan, suamiku dipanggil dan dibawalah aku ke ruang operasi. di ruang operasi, persiapan operasi lalu suntik obat bius dan yak dimulailah pembedahan perut itu..tak lama
kira-kira 15 menit langsung terdengar suara bayi dan itu adalah anakku, dan terdengar suara dokter “selamat ibu, bayinya laki-laki”. jam 4.30 pagi anakku lahir di hari senin tanggal 2 maret 2009 dengan berat badan yang amat minim yaitu 1,9kg dengan panjang 49cm, kebayang kan kecilnya?hehehe.
Karna operasi dan anakku prematur, aku tak bisa langsung melihat anakku setelah melahirkan. keadaaanku yang masih di infus dan pandangan yang belum pulih walaupun sudah berangsur membaik dan kondisi anakku yang tak memungkinkan untuk dibawa keluar dari ruangan bayi. sehari kemudian aku baru bisa melihat anakku setelah aku lepas infus dan belajar berjalan serta pandanganku semakin membaik. wah…betapa kecilnya dia tetapi ganteng sekali kau nak, kulitnya putih seperti bule dan hidungnya mancung, bibirnya amat merah, ih…lucu sekali. tak menyangka bagiku, aku punya anak??? perasaan kemaren aku baru lulus kuliah, hehehe sekarang aku punya anak. aku melahirkan di saat kandunganku memasuki 31 minggu 2 hari, belum genap 8 bulan. jadilah anakku termasuk kategori bayi prematur, tetapi untungnya dia tidak mengalami gangguan apapun, sehat dan bagus kondisinya, hanya berat badannya saja yang rendah.
Begitulah ceritaku. pre-eklamsia terjadi karena tensiku tinggi dan pandangannku hilang alias buta sesaat, dan menyebabkan anakku terlahir prematur. Tetapi sekarang...Mika sudah besar, sudah 13 bulan dan berat badannya pun normal. Satu lagi...Alhamdulillah Mika jarang sakit, karna banyak yg mengatakan anak prematur daya tahan tubuhnya rendah.
So Mamas, begitulah ceritaku...semoga bermanfaat