Dear Mamas,
perkenalkan aku silent reader sejak tahun lalu, seorang penderita vaginismus dan menikah hampir 2 tahun.
Pertama kali aku memberanikan diri untuk mention mbak Koeliz di Twitter sekitar tanggal 15 Desember 2014 dan mulai message-an setelahnya.
Beberapa bulan sebelum message sama mbak Koeliz, aku sudah beberapa kali nyoba dilating pakai satu jari, kadang sambil di kamar mandi atau malam ketika suami sudah tidur. Nah pada saat itu mudah sekali jariku masuk dan tidak ada rasa sakit sedikitpun, tapi masih belum tau harus 'diapain' setelah jari bisa masuk. Tapi ketika dicoba pakai Mr.P, rasanya masih sama: sakit dan tertutup rapat seakan tidak mungkin ditembus.
Nah pada akhirnya aku mulai message-an sama mbak Koeliz, awalnya aku insist pengen ke Psikiater utk konsultasi hal ini. Bahkan udah sampai nyari psikiater yg bisa ditanggung BPJS, tapi karena kesibukan, belum juga kesampaian.
15 hari kemudian mbak Koeliz menanyakan keadaanku, dan membuat aku 'ingat' lagi kalau aku mau menjalankan proses penyembuhan. Karena jujur aja, gak tiap hari ingat untuk latihan dilating. Kadang karena sibuk jadi lupa kalau punya penyakit :p
Nah beberapa hari setelah mbak Koeliz message aku dan memberikan beberapa masukan, tepat 1 hari setelah selesai haid, aku mulai mencoba dilating lagi sambil nonton tv malam hari, ketika suami sudah tidur. Aku coba dilating dengan jari tengah selama 10 menit. Jarinya didamkan aja di dalam. Memang agak gak nyaman, tapi karena tujuannya demi suami jadinya diikhlaskan saja. Kadang sambil senam kegel juga selama proses dilating.
Nah, setelah aku coba 10 menit itu, pagi hari ada bercak darah dgn diameter sekitar 1cm di pantylinerku. Lalu beberapa jam kemudian muncul darah lagi seperti haid. Tapi itu sangat di luar schedule haid ku dan aku sudah pastikan sudah bersih sebelum latihan dilating.
Awalnya bingung kenapa haidnya jadi 'lanjut' lagi, tapi aku juga senang krn dilating-nya aku anggap berhasil, krn sudah ada 'dampak'nya.
Haid tambahan itu berlangsung selama 3 hari dan setelah itu aku mulai dilating lagi sambil nonton tv. Kali ini dengan 2 jari dan lubricant. Kadang aku regang2kan jarinya (yang tadinya rapat, aku lebarkan seperti kita menunjuk angka 2 dengan jari) dengan harapan bagian dalam Miss V akan ikut meregang juga. Rasanya gak sakit, tapi memang gak nyaman sama sekali. Fyi, setelah dilating yang ini aku gak keluar darah lagi.
Nah, beberapa hari setelah itu suamiku ajak IC, dan dia menawarkan utk latihan dengan Woman on Top. Jujur aku masih takut. Lebih karena takut mengecewakan bukan takut sakit, krn sakit sudah pasti akan aku rasakan.
Awalnya aku kasih lubricant yang banyak baik di Mr.P maupun Miss V, dan sebelum mulai WoT, aku coba dilating lagi dan dengan meregangkan kedua jariku.
Setelah itu aku coba WoT, seperti biasa hanya masuk sedikit dan sakit. Tapi suamiku tidak 'tergesa-gesa' karena hal itulah yang biasanya bikin kita panik.
Beberapa menit kemudian aku kasih lube lagi di kedua organ intim dan coba WoT lagi, akhirnya masuk sampai setengah. Aku bilang sama dia utk coba didiamkan di dalam selama 15 menit (seperti teknik dilating) dan kamipun tertawa sambil nunggu 15 menit saking excited-nya.
Setelah 15 menit itu kami coba lagi dan alhamdulillah bisa Intercourse sepenuhnya.
Prosesnya memang masih harus perlahan-lahan dan tidak tergesa2. Tapi yang penting sekarang sudah bisa IC dan tanpa darah sama sekali setelahnya.
Nah dari sini aku mau share kepada Mamas semua yang menderita Vaginismus (bukan bermaksud menggurui ya, based on pengalaman pribadiku)
1. Let go of the negatives.
Awalnya dulu baca thread ini masih agak ragu karena aku pikir mungkin yang lain tidak semenderita aku, atau mungkin lebih hebat dari aku dalam hal self control atau self healing. Atau bahwa "aku adalah orang yang paling tidak bisa disembuhkan". Jangan pernah berpikiran seperti ini ya :)
2. Doa. Tanya kepada Yang Maha Kuasa kenapa kita dikasih penyakit seperti ini. Dan mohon ampun serta mohon utk dimudahkan IC seperti wanita pada umumnya.
3. Deal with it. Setelah berbulan-bulan baca thread, aku akhirnya mulai bertekad untuk menyembuhkan diri sendiri. Kalau kata mbak Koeliz, "harus berdamai dengan diri sendiri"
4. Komunikasi dengan pasangan. Terdengar enteng tapi itu benar. Pasangan harus tahu dan mengerti apa yang kita rasakan. Karena dia pasangan kita, jadi kayaknya kita tahu ya cara terbaik utk kasih pengertian ke dia tentang penyakit ini. Bahkan setelah berhasil IC pun aku masih minta tolong ke dia utk perlahan dalam IC supaya aku tidak sakit.
5. Optimis. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Dan yakinlah kita tidak akan dikasih cobaan melebihi kemampuan kita.
6. Kegel. Senam ini juga (katanya) bisa membantu meningkatkan elastisitas otot Miss V. Kepala bayi kan bisa melewati lubang Miss V, berarti sebenarnya Mr.P yang jauh lebih kecil dari kepala bayi juga bisa ;)
7. Dilating. Diamkan jari/dilator selama 10 menit, jangan kurang. Dirutinkan dan se-relax mungkin. Kalau kata mbak Koeliz: "jangan ditarget".
8. Lubricant juga tidak kalah penting peranannya. Karena mempermudah dan melicinkan dinding vagina. Pakai sebanyak mungkin kalau masih terasa kesat/kering. Beli yang botol besar supaya gak cepat habis :p
Dari semua itu kalau ditanya mana yang paling penting: semuanya penting. Jadi kalau bisa dilakukan semuanya supaya bisa menyenangkan suami :)
Sekian share dari aku. Semoga bermanfaat. Mohon maaf kepanjangan ya :)
Semangat <3