Topic: Child Care/Playgroup/Pre-School: Dos and Don'ts
Seperti kebanyakan orang tua lainnya, alasan saya ingin mulai masukin Jojo ke preschool adalah:
- untuk sosialisasi dengan anak-anak lain (kasian di rumah sendirian, nasib anak tunggal)
- biar nggak di rumah terus sama ART, ditungguin sih tapi sambil nonton sinetron dan disetelin lagu2 disko dangdut dengan volume kencang
- menghabiskan baterei energinya yang luar biasa melimpah
- biar lebih mandiri, terutama makan sendiri sambil duduk anteng
Walaupun saya WFHM, tapi kan ga selalu di rumah, beberapa kali seminggu harus pergi untuk urusan kerjaan ke tempat2 yang ga memungkinkan untuk bawa Jojo. Jadi ga bisa 100% ngawasin juga, dan ga bisa mengandalkan kemampuan ART yang segitu-segitu aja untuk mengasuh Jojo.
Plus saya ada satu motif tersembunyi yang egois: pengen ke gym lagi! Maunya sih ninggalin Jojo di sekolah selama saya nge-gym, jadi ga kepikiran di rumah dia ngapain, ART nyetel sinetron ga dll. Selama ini kalo mau olahraga di rumah, sit-up bench, yoga, treadmill dll ga pernah lancar kerna digangguin sama Jojo yang pengen tau mamanya lagi ngapain.
Jadi kriteria saya mencari sekolah adalah:
- dekat dengan rumah (ga mau habis waktu di jalan dan berkutat dengan kemacetan)
- dekat dengan gym
- tim sekolah yang care dengan anak
- bahasa Inggris
- ada outdoor play area
- harga terjangkau
Setelah mencoba berbagai preschool di daerah saya (Renon, Denpasar), pilihan jatuh ke Jumping Beans Playgroup and Kindergarten di daerah Sanur. Sekolah lokal lama yang baru diambil alih oleh keluarga Australia. Bangunan sih tua dan tidak mewah, tapi ini satu-satunya preschool dengan native speaker. Harganya pun jauh lebih murah daripada sekolah international/national plus/franchise lainnya yang telah dicoba - bahkan sekolah2 mahal inipun tidak punya native speaker. Selain guru native (anak dari kepala sekolah) ada juga 3 guru lokal, untuk kelas playgroup 18 bulan - 3 tahun, pre-kindy 3 - 4 tahun, Kindergarten 4 - 6 tahun. Karena baru dibuka kembali under new management, muridnya masih sedikit sekitar 15 anak jadi 4 guru masih cukup untuk saat ini. Enaknya di sini fleksibel, boleh masuk half-day program (jam 9 pagi - 12 siang) atau full day (jam 9 pagi - 2.30 siang). Ohya, lokasi sekitar 15 menit naik mobil dari rumah dan dari sekolah ke gym tinggal ngesot, ga sampai 5 menit :)
Waktu free trial, Jojo masih 16 bulan jadi keliatan banget dia belum lincah berlari, memanjat mainan dan main di sand box. Kepala sekolahnya berbaik hati mengijinkan ART yang biasa menemani Jojo untuk ikut menunggui dan mengawasi seandainya Jojo perlu bantuan. Tapi saya pikir, nanti jadi counterproductive ya? Batal mandiri nanti kalau tiap kali melirik, mbaknya langsung nyamperin :) Dan kebiasaan selama ini si mbak cenderung memanjakan, takutnya nanti malah overprotective sampai ngegendong dan nyuapin di sekolah, wah saya ga mau Jojo jadi raja kecil...
Nah sekarang Jojo dah hampir 19 bulan, dah ada kemajuan baik di bidang komunikasi (makin banyak kosakata) dan kemampuan motorik (dah bisa panjat tangga sendiri kadang malah bikin ngeri orang tuanya!). Nampaknya sih term berikutnya, awal Januari 2013, jadi deh Jojo mulai sekolah. Half day 2 x seminggu dulu, ntar kalau betah bisa nambah 3x seminggu atau ambil yang full day di school year berikutnya. Nanti saya update gimana separation anxiety nya, secara dia lumayan lengket sama saya dan masih breastfeeding walaupun cuma siang sebelum nap n malem menjelang tidur aja. Dari sekarang dah mulai dibisik-bisikin menjelang tidur: bentar lagi Jojo mulai sekolah, Jojo betah dan ceria di sekolah, punya banyak teman, bermain bersama, mama say bye-bye di pagi hari dan ketemu lagi di siang hari, dsb. Wish us luck ya!