Topic: [Jakarta] Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi
Karena saya melahirkan di luar, waktu di jakarta saya check up dengan dokter Azen. Beliau kalau check up aja sih ok. Tetapi, ternyata ada 2 kejadian tidak menyenangkan yang dialami teman saya dan satu lagi temannya teman saya. Memang semua dokter pasti ada + dan - dan tidak semuanya jelek, tetapi berhati-hatilah saja, bukan maksud saya menjelek-jelekkan beliau, tapi jika bisa menyelamatkan nyawa bayi, alangkah senangnya.
Teman saya tidak pernah mengalami masalah dalam kehamilannya yang pertama, juga kehamilan ke duanya. Tetapi, karena pas pertama Ia c-sect, pada kehamilan ke 2 tidak boleh di induce. Kata dokter, boleh lahir secara normal dan pas hari H nya, teman saya sempat nanya, kalau memang harus di cesar ga papa, dok…tapi si dokter tetap bersi keras tidak apa2. Keesokannya, teman saya itu mulai kontraksi dan mulai sakit, karena hari minggu, tidak ada dokter yang jaga. Susternya suruh tunggu aja, biar di c-sect hari senin, padahal kontraksi udah tiap 5 menit pas hari minggu. Pas hari senin, dia akhirnya di C-sect…nomer 2, masih harus ngantri pula! Waktu bayinya keluar, nangis seperti biasa, tapi agak hijau dan setelah di cek, sudah keracunan myconium. Kalau memang susternya bagus, mestinya kan mereka monitor terus itu bayi distress atau nggak…itu di x ray sekitar jam 11an, mereka biarin aja bayinya sampai jam 5 baru dikeluarin racunnya, alasannya karena dokter anaknya belum kelar praktek!!!! Gila banget ini RSPI. Akhirnya, bayinya meninggal dalam 2 hari karena terkena infeksi.
Terus, ada lagi, orang ini hamil kembar, terus dia udah bilang sama susternya RSPI kalau dia udah kesakitan, malah disuruh nunggu duduk, soalnya si Azen lagi sibuk, pas akhirnya si Azen dateng, harus langsung c-section, bayinya udah ga bisa nunggu akhirnya keluar sendiri dan yang 1 juga terinfeksi, sekarang bayinya masih hidup tapi belum bisa dipastikan normal atau tidak, pertumbuhannya tidak sama dengan yang satu lagi.
Banyak kejadian di RSPI, katanya si susternya harus dibaek2in dan disogok . Kedua teman saya itu sudah meminta laporan dari RSPI, tentu saja semua laporannya direkayasa, yang si kembar waktu itu mau tindak legal, tetapi semua data2 tidak diberikan, ada 1 orang suster yang mungkin belum tahu pas kejadian, memberikan data sebenarnya, tetapi masih kurang. Kalau teman saya memilih untuk tidak melakukan tindak legal, tetapi waktu dia meminta semua data-data dari RSPI, mereka tidak memberikan secara lengkap, sehingga dokter di singapore juga tidak bisa memberikan pendapat. Yah, hati2 aja di RSPI dan dengan dokter kandungan, saya rasa ga setiap kali separah itu.
Dr Azen Salim (women n fetal RSPI).
Asli, ini dokter kandungan gw cucok bgt.. top.. selain orangnya yg komunikatif, juga dia ramee.. mau ngobrol.. suka becanda.. dan ga panikan.. dan yg paling gw suka, dia hafal ma pasiennya.;. jarang2 kan dokter yg hafal ma pasiennya.. kl ini kita merasa dekat deh...
selain itu nih dokter juga ahli usg, jadi kl tiap bulan kontrol pasti usg nya 2 mcm, 2D dan 4D.
anak pertama gw normal : prosesnya lancar, dan gw induksi oles.. dokternya sabar..
anak ke 2 ; Cesar krn saat kandungan 27 minggu di temukan lah kista di rahim kiri anak gw, so, untuk ke amanannya di tentukanlah cesar.. ini juga ga sakit. cuma gw mual mual abis operasi.. tp jahitan ga sakit dan dan jahitannya ga lebar.. malah cenderung pendek dan skrg dah mulai nyaru...