The Urban Mama Forum

OUR PRECIOUS TIME ^^

Sebagai seorang working mom yang tinggal terpisah dengan suami dan keluarga, menjadikan saya harus rela meninggalkan Aysha selama kurang lebih 8 jam hanya dengan ART dirumah. Tapi saya tidak mau menyia-nyiakan 16 jam lainnya dalam sehari untuk bersama Aysha, berdua saja. Jadi apapun kegiatan yang Aysha minta saya lakukan di rumah, akan saya usahakan. Dan beruntungnya saya, jarak rumah-kantor sangat dekat dan hanya memakan waktu 5 menit saja..untuk jalan kaki!



Setiap pagi, alarm alami saya alias Aysha selalu membangunkan jam 5 pagi dan mengajak keluar kamar jam 6 pagi. Setelah itu, Aysha menenteng-nenteng bola dan bilang “ma, yuk main bola, di luah (luar-red)”. Yak, main bola adalah rutinitas saya dan Aysha setiap pagi sebelum saya berangkat ke kantor. Dan kesempatan ini saya manfaatkan untuk ikut berolahraga sedikit dibandingkan hanya duduk manis melihat Aysha main bola. Justru Aysha ikut sorak sorai bahagia ketika saya berhasil buat poin :)



Berangkat ke kantor adalah hal yang paling menyebalkan dan menyakitkan karena harus menghadapi “drama” rutin yang cukup heboh. Untungnya jarak rumah dan kantor yang dekat menjadikan saya memiliki waktu lebih untuk “menangani” kehebohan pagi tersebut.



Sepulang kantor, rutinitas yang selalu saya dan Aysha lakukan bersama adalah acara membungkus barang-barang pesanan. Walaupun diselingi dengan kekacauan-kekacauan kecil, tetapi kami sangat menikmati kegiatan ini. Setelah barang-barang tersebut dibungkus, Aysha akan membawa “kado” tersebut ke depan pintu sambil menunggu “bapak” kurir datang.



Setelah acara bungkus membungkus beres, Aysha langsung mengambil buku dan kumpulan pensil warna untuk acara “tulis-tulis”. Aysha memang hobi sekali yang namanya coret-coret dan suatu saat saya yakini akan menjadi karya yang indah. Oleh karena itu, saya selalu menemani dan ikut mewarnai.
Itulah gambaran kegiatan saya dan Aysha sehari-hari. Walaupun hal itu selalu diulang setiap harinya, tetapi saya sangat menikmatinya karena waktu yang “hilang” selama saya di kantor tetap tidak tergantikan. Dan saya tidak mau kehilangan waktu lainnya selama saya berada di rumah.


- twitter: @m14miranti
- facebook id: Mia Miranti Keswara
- email: [email protected]
- Title: Our Precious Time

Neli (Nenek Lincah) Multiperan

Kami menjulukinya neli alias nenek lincah. Kesehariannya diisi dengan mengajar Matematika di salah satu SMP negeri, mengurus toko bangunan miliknya, menjadi pengurus koperasi, koki, ibu, dan nenek sekaligus. Beliau ibu kami, Sumiati.

Pagi hari sebelum berangkat ke sekolah, Ibu menyempatkan diri membuat kopi dan memasak sarapan untuk Bapak serta membuka toko. Ibu saya membesarkan toko bangunan sendirian hampir 23 tahun terakhir semenjak nenek saya meninggal. Berkutat dengan semen, paku, paralon, dan seng adalah hal biasa baginya.



Ibu saya guru pembelajar. 28 tahun menjadi guru, tetapi beliau masih terus belajar. Setelah lolos sertifikasi, ibu masih berjuang keras demi menyiapkan anak didiknya. sesaat sebelum berangkat dengan Scoopy-nya, Ibu masih sempat membuka buku dan belajar :)



Pulang sekolah, sambil tetap menjaga toko, ibu menghabiskan waktu mengoreksi ulangan serta mengerjakan rekap di koperasi. berkutat dengan rumus matematika dan berbagai tabel di siang hari ketika banyak orang mengantuk. Hal ini sekaligus untuk membunuh waktunya yang kesepian karena putri-putrinya semua merantau :).




Dua minggu terakhir, ketika kami berkunjung ke Kediri, Ibu saya benar-benar manjadi seorang nenek. Sore hari adalah saat bermain dengan cucu.
Sambil mengurus tanaman kesayangannya di lahan mungil, Ibu bermain bersama Violeta. Mengenalkan berbagai tanaman dan menyiraminya.



Itulah keseharian Ibu saya, nenek lincah sejuta peran. Saya dan adik-adik saya bangga pada Ibu kami. Sehat selalu ya, Mam.

- twitter: @ikarahmavioleta
- facebook : Ika Rahma
- email : [email protected]
- Judul: Neli (Nenek Lincah) Multiperan

Waa iko udah post juga. Ibumu hebat ko, orang jaman dulu tapi modern, hehe.. Nah, yg begini ini yg namanya modern mom.. :)

Penyemangat hari-hariku

Sejak dapat gelar “ mama” tepatnya 05 September 2010 kemarin, rasanya malas banget mesti balik lagi ngantor setelah cuti 3 bulan. Instansi tempat saya bekerja memiliki waktu kerja Senin-Jumat dari jam 07.30 WIB – 17.00 WIB tet gak kurang gak lebih gak pake telat gak pake pulang cepat, hehehe..
Tapi setelah berpikir panjang (demi masa depan nak! qiqiqi) dan ambil keputusan untuk tetap kerja yang artinya mesti ninggalin Nayra seharian, seperti inilah kegiatan saya sehari-hari.

Biasanya Nayra sudah bangun sebelum saya berangkat, jadi bisa menyusui, ngobrol plus cium-cium sebentar dan setelah menyiapkan peralatan “perang” berangkat deh ke kantor jam 06.30WIB biar gak telat atau kena macet..


Sampe kantor, mulai deh ngerjain pekerjaan yang sudah menjadi tanggungjawab saya. Berkutat dengan excel, segepok berkas-berkas dan cari-cari data yang diperlukan lewat internet dan intranet kantor. Harus semangat, sambil mikirin Nayra, ini juga buat Nayra..Nayra Nayra, semangat semangat!

Dan karena Nayra masih mimik ASI sampai saat ini (mudah-mudahan bisa mpe 2 tahun), setiap hari saya mewajibkan diri untuk “rapat seorang diri” (julukan dari teman-teman kantor). Siapin alat perangnya dulu, trus nyumput di ruang rapat selama beberapa menit eh ntar nongol lagi dengan muka sumringah gagah berhasil “berproduksi” hari ini.
Penampakan kegiatan di kantor:


Sampai rumah, buru-buru masuk kamar pengen ketemu Nayra..
Malam hari, waktunya ngisi amunisi semangat buat besok hari, mainan sama Nayra mpe kecapekan dan tidur. Nayra terbiasa tidur malam dengan cara ngempeng dan gak bakal lepas mpe bener-bener pules tidurnya, jadi kita berdua tidur dengan posisi begini sampe salah satu kebangun duluan dan rubah posisi.


Pokoknya sejak jadi mama, hari-hari saya jadi lebih berwarna dan setiap melangkah punya tujuan yang jelas, semua untuk Nayra, penyemangat hariku!

FB : http://www.facebook.com/ricka.trisnawati
twitter : http://twitter.com/#!/sapi_kecil
email : [email protected]
Title : Penyemangat hari-hariku

Ikutan cerita juga ah ……

Guru dan Teman Hidup

Sebelum menikah dan sampai sesudah menikah, saya masih belum mengetahui apa itu arti sebuah keluarga, dan seberapa penting serta berharganya sebuah keluarga. Namun setelah saya mempunyai seorang anak, merawat, bermain, pada saat itulah saya baru sadar dan mengerti apa arti sebuah keluarga. Dikarenakan pekerjaan, saya harus sering pulang malam bahkan pulang pagi, jadi semua pekerjaan rumah dan mengurus anak kami, dilakukan semua oleh istri saya, mulai dari mencuci hingga menidurkan gangster ASI kecil kami (*keseringan nonton film gangster*). Sehari-hari aktifitas istri dan anak tercinta adalah relatif sama, namun jika weekend, saya sudah berkomitmen, hari sabtu dan minggu adalah untuk keluarga. Kira kira seperti inilah keseharian kegiatan istri dan anak tercinta di rumah
Dimulai dari pagi hari, yaitu menyapu halaman depan rumah yang biasanya diikutin adegan pertempuran rebutan sapu *tepok jidat*

Setelah selesai menyapu, biasanya langsung mandi dan menunggu tukang sayur kesayangan. Kalau nih abang udah kedengerang suara teriakan khasnya “yuuuuuuuurrrrrrrrrrrrrrrr” langsung ngibrit ke depan rumah, dan sibuk belanja. Biasanya adegan belanja dimulai dengan memilih apa saja yang dibeli, kemudian diakhiri dengan adegan ini kalau tawar menawar dimenangkan oleh abang sayur kesayangan kanaka

Dikarenakan oleh pekerjaan dan hal lainnya, maka sering kali siang ataupun sore hari kami bekerja di halaman depan rumah. Namun hal ini tidak akan dapat berlangsung lama, karena ada “Kepala Geng” yang datang dan merebut notebook saya untuk melihat kartun dan tentunya istri saya selalu memenangkan pertarungan ini, karena kana lebih suka nonton kartun di monitor yang lebih besar *lap keringet*.

Jika weekend, sering kali kami pergi keluar. Entah mengikuti seminar ataupun untuk menghilangkan rasa jenuh. Weekend bagi saya adalah waktu khusus untuk keluarga, untuk istri ini adalah jadwal keluar dari kerangkengan rumah, dan untuk kanaka ini adalah hari kebebasan untuk memakan semua yang dia mau. Karena umur kana yang sudah hampir 15 bulan, kanaka sudah dijinkan minum milkshake vanilla, tetapi terkadang dilarang oleh istri. Setelah ditelusuri ternyata ini adalah konsipirasi, istri tidak mau kalau kana minum milkshake vanilla sendirian, karena dia juga suka *tepok jidat* alhasil jadilah seperti ini kalau sedang pergi ke restaurant dan memesan milkshake vanilla

Kira kira seperti itulah keseharian dari istri dan anak tercinta saya. Karena hal hal seperti inilah saya dapat mengerti apa arti dari sebuah keluarga. Terima kasih istriku, kau telah mengajarkan sesuatu yang sangat berharga
Twitter : @kodok_kana
FB ID : udjoompong
Email : [email protected]
Title : Guru dan Teman Hidup

WM-SAHM-WAHM?? ~ I’m just a MOM

Dua minggu terakhir ini rutinitas saya berubah, karena cuti hamil dimulai. Yaayy!! Saya sengaja mengambil cuti hamil 1,5 bulan sebelum due date demi mendapatkan quality time dengan Nata yang sebentar lagi menyandang status “kakak”. Ternyata menjadi SAHM bebannya sama dengan WM. Tapi salah satu keuntungan menjadi SAHM untuk saya adalah punya lebih banyak waktu untuk memasak. Yang biasanya gedumbrangan setiap pagi untuk memasak makanan Nata dan bekal suami, sekarang saya sempat membuat dessert segala. Senangnya...


Keuntungan yang paling “surga dunia” adalah menemani Nata tidur siang dengan memberi ASI hingga dia terlelap. Ditambah lagi Nata sudah bisa “minta izin” adiknya kalau mau minum ASI, dengan cara cium sayang perut buncit saya sambil bilang : “Adeek...” Feels like heaven!!


Setelah Nata mandi sore dan makan sore, sekarang saya punya waktu menemani Nata bermain dengan teman-temannya di sekitar komplek. Menyenangkan rasanya dalam sehari Nata tidak lepas dari pengawasan saya. Bahkan saat kemarin ada janji bertemu sahabat-sahabat saya, seperti biasa Nata ikut dan duduk anteng di car seat-nya, sementara saya menyetir. Kita bela-belain pergi cuma berdua (eh, bertiga sama yang di perut), biar Nata tetap "eksis" ikut serta ke manapun ibu pergi. :D


Nata is really into music, dari lagu dangdut sampai klasik. Saat saya belum cuti, biasanya sepulang kerja, Nata mengajak saya bermain piano, dan kegiatan ini tetap rutin kita lakukan hingga sekarang. Bermain piano menjadi kegiatan sebelum Nata masuk kamar untuk tidur. Nata menari-nari mengikuti irama piano yang saya mainkan, atau kadang ikut bermain “memukul-mukul kacau” tuts piano. Lagu favoritnya adalah lagu-lagu yang berirama riang seperti Rondo Alla Turca. Mungkin karena saat hamil Nata dulu, saya sering sekali memainkan lagu ini.


Saat hari mulai berganti malam, waktunya menidurkan Nata. Saat Nata terlelap inilah waktu saya untuk belajar sambil menunggu suami pulang. Biasanya waktu belajar saya diiringi lagu-lagu yang membuat karate kid di dalam perut beraksi (lumayan..Tendangannya bisa membunuh rasa kantuk saya). Tempat favorit belajar saya adalah di tempat tidur, karena melihat wajah polos Nata saat tidur benar-benar membuat saya semangat belajar. Oh ya.. Ada sedikit pengakuan, kalau mata mulai meredup yang paling menggoda untuk dilakukan adalah merubah fungsi laptop untuk browsing TUM, dijamin kembali segar. :p


Demi lancarnya tandem nursing yang akan saya lakukan untuk Nata dan adiknya, setelah cuti hamil saya akan resign dari pekerjaan saya, atau setidaknya menjadi WAHM a.k.a menyambi praktek di rumah. Keputusan untuk menjadi employee lagi atau melanjutkan sekolah, pastinya harus menunggu saat yang tepat. Yang jelas bagi saya, semua ibu dengan apapun statusnya pasti selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga. I am so definitely enjoy this motherhood, whatever so-called WM, SAHM, WAHM, I am just a Mom and I can't ask for anything more than this happiness.

FB: Vania Aramita Satriadi
Twitter: @drVania
Email: [email protected]

Mencoba berpartisipasi... :)

My Day My Rule ~ A Story of a Multitasking Mom

Sebagai seorang ibu yang lahir di jaman modern, saya yakin kalau peran ibu sangatlah beragam. Bisa sebagai teman bermain, pengasuh, koki yg handal, guru bahkan perawat di kala si kecil sakit.
Dan hebatnya lagi "a modern mama" selalu punya "me time" di sela-sela kesibukannya yg padat.

And this is my story...

Sebagai Stay at Home Mom tanpa ART saya harus bisa melakukan segalanya sendiri. Dimulai dengan menyuapi Alya di pagi hari baru kemudian memandikannya. Jika orang lain memandikan terlebih dahulu saya tidak :D. Kelar mandi saya bermain dengannya. Alya suka sekali diangkat ke atas terutama setelah mandi karena itu saya selalu mengangkatnya sebelum kami mulai bermain.



Setelah puas bermain di rumah, saya kemudian mengantarnya "bermain" lebih serius dan terarah. Saya tidak menyebutnya sekolah karena "she just 1year old". Saya takut dia trauma dengan kata sekolah. Di sana Alya bersosialisasi dengan teman-teman seusianya. Dan saya ikut bersamanya dalam kelas. Menyenangkan sekali rasanya :)



Sepulang "bermain" kami biasanya langsung pulang ke rumah atau mampir ke supermarket. Tapi siang itu saya ada janji rapat dengan teman-teman AIMI Jatim membahas persiapan HUT AIMI tgl 21 April plus ada tambahan wawancara dan sesi pemotretan untuk dimuat di koran lokal tempat saya tinggal. Jadi tambah semangat dech...hehe. Saya bangga bisa bergabung dalam komunitas ini, bukan karena masuk koran ya :p tapi lebih karena tujuan mulianya mengembalikan kodrat ibu untuk menyusui sendiri bayinya.



Malam hari setelah Alya tertidur adalah surga dunia bagi saya. Karena ini berarti saatnya "me time"...
Saya senang membaca..dan harus dlm suasana yg tenang,karena itu saya selalu pilih malam hari. Segala jenis buku yang lagi "in" menurut saya wajib hukumnya di beli. Seperti buku yang sedang saya baca malam ini...


Inilah akhir kisah saya dan saya sadar saya masih jauuuhh dari sempurna untuk menjadi sosok kartini modern, namun saya pasti akan selalu memberikan yang terbaik buat Alya dan keluarga kecilku. I really love my lil family so much... :)


Twitter : @giemutia
FB : Anggie Mutia
Email : [email protected]
Title : My Day My Rule ~ A Story of a Multitasking Mom

aih..serunya...makin rame...makin rame... :D
berasa banget deh suasana kartini modernya...

Emak Corby...
mamanya keren yah! dah melek gadget banget,
mama aku baru melek main playstation karna cucunya lho, makanya suka geli ih nenek2 kok mainnya playstation hehehe...

Bagi saya , menjadi seorang ibu bukan berarti saya harus “hebat” dan “sempurna” tapi yang lebih penting saya berusaha dengan sebaik mungkin. Dan sebagai seorang ibu bagi Vania, ini lah peranan saya setiap hari nya :

- Sebagai Orang Terdekat
Saya ingin Vania tumbuh dengan perasaan dia berharga dan dicintai. Kelak jika ia sudah dewasa, saya ingin dia merasa selalu memiliki seseorang untuk berbagi dalam segala kondisi. Maka dari itu setiap hari, saya meluangkan waktu khusus bagi kami berdua untuk refreshing, kegiatan sederhana seperti keliling kompleks menggunakan stroller ternyata dapat membuat Vania gembira sekali, sampai dia meminta saya menyium dia di pinggir jalan :)



-Sebagai Pendamping dan pengajar
Waktu “belajar” selalu menjadi saat-saat yang menyenangkan karena banyak sekali yang bisa kami lakukan. Biasanya dimulai dengan bernyanyi dan menari, bermain bola, kemudian saya membacakan buku bergambar kesukaan Vania



Dilanjut aktifitas out-door, tidak perlu jauh-jauh, cukup belajar di taman depan,bayangkan dari 1 pohon mangga saja Vania bisa belajar tentang alam sekitar, mengenal buah, burung-burung,kupu-kupu, dan dia tetap bergembira :)



-Sebagai Pencari Nafkah
Saya beruntung hidup di jaman modern, dimana saya tetap bisa menghasilkan walau berada di rumah, dengan waktu yang fleksibel pula… Biasanya saya membuka pekerjaan saya setelah Vania tidur, dengan modal utama laptop dan koneksi modem saya sudah bisa mengurusi ols, menerima pesanan desain dan berkonsultasi dengan client. (Psssttt saya sering menggunakan waktu ini sebagai “me time”, sambil bekerja saya bersantai sambil menikmati ice cream atau kadang segelas susu hangat…)
*maafkan background mainan berantakannya ya, sedang dikejar deadline sampai belum sempat beres-beres :P



Dan setelah semua pekerjaan saya selesai , saya kembali mengintip Vania yang sedang tidur..biasanya aktifitas ini berakhir seperti ini :



Well, sepertinya kami sama-sama kecapaian karena seharian bergembira :)


Twitter : ranie_dw
FB : Princess Vania
Email : [email protected]
Judul : Peranan saya sebagai seorang ibu
[list=*]

new comer....boleh ikut meramaikan ya...tapi jangan diledekin hihi..

One Of Daily Activity Indonesian Mom In Qatar

Just like ordinary mom, saya juga punya kegiatan sehari-hari yang hampir sama dengan yang lain. Hanya saja sebagai seorang ibu dengan 2 anak balita, Silmi 3,5 tahun dan Hasan 16 bulan, hidup di perantauan jauh dari kerabat dan sahabat cukup membuat tantangan tersendiri buat saya. Awalnya hal ini juga membuat saya pesimis, tapi saya yakin Allah akan memberikan kami kekuatan dan pertolongan untuk bisa menjalaninya. Karena kami tinggal di negeri orang, alhasil saya harus bisa mandiri tanpa asisten maupun keluarga yang setiap saat bisa dimintai bantuan dalam mengurus rumah maupun mengasuh anak-anak.


Suami saya bekerja 12 jam sehari dengan sistem shift. Saat masuk pagi dia akan berangkat shubuh pukul 04.45. It means pagi-pagi sekali aktivitas saya saat bangun tidur adalah memasak buat sarapan suami berangkat kerja. Biasanya sekalian saya bikin bekal buat Silmi sekolah. Berbagai alat masak amat sangat membantu rutinitas saya di dapur. Bikin bento buat silmi menjadi salah satu aktivitas menyenangkan selain bereksperimen memasak menu-menu baru. Masakan Indonesia tetap menjadi favorit keluarga kami.



Setelah Silmi bangun, mandi dan sarapan, aktivitas saya berikutnya adalah mengantarnya ke sekolah. Sebelumya tak lupa saya masukkan dulu baju-baju untuk dicuci biar pas pulang jemput sekolah, baju sudah bersih. Hasan pun biasanya tak akan mau ketinggalan ikut serta mengantar....dan kalaupun tidak ikut nggak mungkin juga dia ditinggal sendirian khan? so...come on kids we rock the road. Jalanan highway sangat membantu, rute yang jauh terasa sangat singkat jika tanpa macet. hmmmm i wish jakarta will be like here some day . Alhamdulillah meskipun kami tinggal di negara timur tengah, saya sebagai perempuan dan ibu masih bisa nyetir dan beraktivitas di luar rumah dengan aman. Di negara mid east yang lain belum tentu bisa seperti ini. Mungkin sudah banyak ya....denger-denger cerita tentang kondisi di mid east.



Pulang mengantar Silmi, saya bersiap dengan aktivitas berikutnya. Memandikan hasan, sarapan dan bersiap menuju nursery-nursery an (semacam nursery) tempat saya mengajar anak-anak. Di sini tidak ada sekolah Indonesia, tapi kami para ibu sengaja membuat tempat bermain dan pengasuhan anak-anak untuk sarana bermain anak, saling bersosialisasi dan lain sebagainya, Kalau dalam bahasa arab disebut hadhonah yang artinya tempat pengasuhan, mungkin bisa juga disebut nursery dalam bahasa Inggris. Saya mengajar 3 kali seminggu untuk anak-anak, Hasan pun tentu tak ketinggalan, dia pun bisa ikut bergabung bermain bersama. Mirip dengan nursery, tapi tidak resmi, kami sengaja membuat jadwal bermain bersama dengan dibimbing oleh guru, saya salah satunya. Bisa dibayangkan tinggal di rumah flat apartemen, tetangga tak dikenal (bangsa lain), so....dengan cara ini kami bisa membuat anak-anak tidak terjebak dalam dunia sempit di rumah.



Di hari lain, saya isi dengan belajar bersama ibu-ibu Indonesia yang lain, baik bahasa arab, keIslaman maupun parenting grup. Hmmmm rasanya senang sekali punya teman berbagi sesama ibu Indonesia, selayaknya keluarga especially buat kami jauh dari tanah air.

Sepulang mengajar, saya jemput Silmi dan kembali ke rumah melanjutkan aktivitas berikutnya. Selesai anak-anak makan siang, bermain sebentar dengan mereka, dan mereka pun terlelap dalam buaian tidur siang. Saat tidur siang saya manfaatkan untuk nyetrika karena aktivitas ini cukup berbahaya jika dilakukan saat anak-anak bangun. Mesin cuci ada, segala macam peralatan ada....tapi kenapa ya ga ada mesin yang buat nyetrika otomatis...hihi...nyetrikan baju memang aktivitas yg paling saya tidak sukai di rumah....coba ada alat yang bisa masukin baju triiiing keluar udah setrikaan.



Anak-anak bangun sore hari, mereka senang sekali mandi....segerrr....acara pun berlanjut dengan main bersama lagi....huwa...rame banget n seru sekali bisa bermain bersama anak-anak. Apalagi Hasan, si adek sudah mulai bisa berpartisipasi dalam bermain, sudah bisa diajak kakaknya menjadi partner bermain. Seru dan lucu melihat tingkah polah mereka. Kadang akur....kadang rebutan....kadang saling marah....kadang tertawa bersama....mereka belajar berinteraksi, bersikap....saya pun tak ketinggalan belajar menjadi bagian dari kebersamaan kami.



Menjelang Suami pulang, saya mulai berberes rumah, biasanya saat pagi saya hanya membersihkan sekenanya. Saat sore anak-anak tak ketinggalan ikut berpartisipasi. Saat ayah pulang, kami manfaatkan waktu bercengkerama bersama sebelum anak-anak tidur. Kami bacakan cerita, ayahnya yang seharian bekerja berusaha mengoptimalkan waktu bersama anak-anak.

Dan saat anak-anak sudah saya antar tidur dan terlelap, it's time for me to mantengin kuliah online di laptop dengan lebih konsentrasi. Belajar dan belajar terus tentang banyak hal....sengaja saya mengambil kuliah online agar tak perlu meninggalkan anak-anak saat belajar, tetap bisa menambah ilmu dari rumah.

jadi begitulah aktivitas saya sehari-hari, walopun kita tinggal jauh dari tanah air....toh masih sama juga ya....just like other Mom, especially Indonesian Mom.

Twitter : ummusilmi
FB : Ima Nurhikmah
email : [email protected]
Tittle : One Of Daily Activity Indonesian Mom In Qatar

Ada kata bijak yg mengatakan lakukan yang anda cintai dan cintai yang anda lakukan, maka anda akan bahagia.. Hal ini saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Pekerjaan” utama saya sebagai bunda dari seorang anak ganteng dan banyak akal adalah rutinitas yang tidak membosankan dan membutuhkan kreativitas, spontanitas serta kemandirian (suatu “keharusan” karena saya ber-LDR dengan suami tercinta). Pekerjaan kedua saya lebih bersifat memenuhi kepuasan batin saya, yang untungnya dapat disesuaikan jadwalnya sehingga masih menyediakan waktu paling besar bersama Al. Karena LDR ini, saya mengusahakan agar selalu ada rutinitas pagi dan rutinitas malam, selain memudahkan kami juga mengajarkan disiplin dan tanggung jawab kepada Al.

Rutinitas pagi kami dimulai dengan ciuman mesra dari Al, lalu ke kamar mandi, cuci muka, sikat gigi sarapan pagi, kemudian mandi pagi.. Al sudah ganteng, barulah housekeeping dimulai,tentunya dibantu sama Al yg dengan sigap mengambil sapu lidi, pengki untuk membantu bundanya.. berantakan sedikit ga papa, yang penting Al memahami artinya menolong dan pengenalan benda..


Kerjaan rumah beres, siapin makan Al beres, main2 sama Al beres, sekarang tinggal bunda harus melakukan pekerjaan kedua bunda.. Alhamdulillah, ada PRT, jadi meringankan tugas saya dan memudahkan saya untuk pergi bekerja meninggalkan Al untuk beberapa jam saja (ini adalah salah satu saat terberat saya meninggalkan Al, kayakna ga rela pisah dari Al :p ).. :)


Sepulangnya, apabila masih sempat, kita makan malam bareng, klo tidak kami menghabiskan waktu dengan main, main dan main (saat paling menyenangkan bagi kami berdua ;) ).. kebetulan sekarang Al lagi suka “membaca” buku, jadi bunda yg baca, Al yg tunjuk sana-sini, ber-oo, aa, dan lompat sana-sini..


sudah puas bermain, Al mulai mengantuk, dimulailah rutinitas malamnya: ke kamar mandi,pee, cuci kaki, tangan, muka, gosok gigi, pake clodi n off to bed (biasanya dimulailah me-time saya, dengan buku untuk dibaca, dan hp untuk berkomunikasi..)

itulah sekelumit rutinitas saya sebagai bunda dan pribadi, walaupun mungkin tidak termasuk kategori modern mama, tapi itulah saya dengan segala keterbatasan saya untuk memberikan yg terbaik bagi Al dan “pekerjaan” yg sangat saya cintai..

FB : citra akmalia
twitter : -
email:[email protected]
Title : the greatest “job” ever..

wowww!
makin banyak yg ikut :)
seneng deh baca cerita2nya... very inspiring! :)

wah pengen ikut tp lum sempet upload fotonya :'(...*sebenernya sih blm ada fotonya :P

Dulu tidak pernah terbayangkan bahwa istri saya bisa bertransformasi menjadi Modern Mama. Istri saya adalah anak tunggal dan tidak suka pada anak-anak, bahkan sempat menunda-nunda kehadiran buah hati kami dengan alasan tidak siap punya anak. Tapi dia sudah sangat berbeda sekarang, di tengah kesibukannya bekerja full time, ikut kuliah, dan sesekali mengajar, Ella selalu punya waktu untuk memikirkan setiap detail perkembangan Albert dan mengurus rumah. Rasanya sejak Ella ketahuan hamil sampai sekarang, inbox email saya selalu dibanjiri berbagai email tentang pemberian asi, perawatan anak, sampai produk2 yang ingin dia beli... hahaha...

Pada waktu weekend saja, Ella tidak pernah bangun siang, dia tetap bangun pagi-pagi, dan menyempatkan diri untuk pergi berbelanja ke pasar. Albert sangat menyukai ritual ke pasar bersama ini.



Sepulang dari pasar, Ella langsung memasak sarapan pagi untuk kami semua... pagi ini menunya adalah kwetiau goreng... hmmmm, yummy!



Seperti saya bilang tadi, Ella selalu punya waktu untuk memikirkan setiap detail dalam kehidupan kami... liburan direncanakan secara sangat terperinci, sangat mendetail. Dia sudah punya gambaran, umur segini Albert harus diajak ke mana, nanti kalau sudah umur segitu Albert harus diajak ke mana, dan sebagainya. Begitu pula dengan hari ini, karena acara sangat padat, rencananya pagi hari Albert akan ke rumah sakit untuk ganti perban, lalu saat Ella kuliah, Albert akan bermain di rumah Eyang. Setelah itu kami akan menghadiri acara syukuran rumah salah satu teman.



Bahkan kadang sepulang kantor, Ella menyempatkan diri untuk membuat kue bersama Albert. Pokoknya di rumah selalu tersedia cemilan seperti kue, puding, dan kukis untuk kami. Bahkan freezer pun selalu penuh dengan makanan yang dimasaknya pada saat weekend.



Saya rasa, Ella adalah Modern Mama yang memikirkan setiap detail dari kehidupan kami.

FB : Lohjinawi Pancarengga
twitter : @pancarengga
email:[email protected]
Title : Modern Mama memikirkan setiap detail dalam kehidupan

my Daily Routine

Sebagai seorang "stay-at-home-mommy" tanpa ART, saya harus pintar-pintar membagi waktu antara pekerjaan rumah dan mengurus Ben, jagoan kecil saya yang saat ini sedang memasuki fasa "terrible-two". Belum lagi dengan kondisi suami yang lebih sering menghabiskan waktu diluarkota ketimbang di rumah, membuat saya harus berperan ganda menjadi figur ayah,teman bermain yang asyik, dan ibu yang mengasuh sekaligus mendidik. Memang tidak mudah pada awalnya, apalagi sebelumnya saat masih bekerja saya terbiasa mematok target dalam hidup dan selalu perfeksionis.Ternyata, saat "menghadapi" putra saya, semua target yang telah saya buat tidak bisa terlaksana.

Kegiatan harian kami dimulai dengan sarapan bersama-sama. Setelah berpaling ke metoda BLW , di usia Ben yg ke 18bln, saya bebas stres dan tidak pernah men-skip jadwal makan saya lagi *karena tak lagi harus mengejar2 Ben untuk memberinya makan*



Kata siapa anak laki-laki tidak boleh mengerjakan pekerjaan rumah? Saya selalu mengajak Ben turut ambil bagian saat kegiatan bersih-bersih. Pada awalnya saya BT karena harus rebutan sapu dan membuat saya bekerja 2x (terlalu perfeksionis komentar suami saya), tapi setelah saya pikir2, lebih baik saya biarkan dia bermain dengan sapu sambil saya arahkan, so far lumayan bersih sih jadi saya hanya tinggal mengepel saja. Lumayan kan, sambil mengajarkan anak mandiri, rumah jadi bersih dan anak sehat karena banyak bergerak, dan sayapun bebas stres bisa mengerjakan pekerjaan rumah lainnya.



Kegiatan memasak saya lakukan saat Ben tidur, walaupun tak jarang saya harus "menyambi" kalau boss kecil sedang rewel. Tetapi sebisa mungkin saya tidak menghidupkan kompor saat mengajak Ben ke dapur, hanya saat mempersiapkan bahan-bahan maupun mengulek bumbu.



Sore hari saatnya sosialisasi, saya selalu mengajak Ben ke taman dekat rumah yang hanya berjarak 10meter untuk bertemu dan bermain dengan teman-teman sebayanya, karena saya memiliki kekhawatiran kalau Ben mengalami "separation anxiety", rasa takut berpisah, dan rasa memiliki yang terlalu besar sehingga tidak mau berbagi. Puji Tuhan sejauh ini sosialisasi Ben terlihat sangat baik, dia tidak takut bertemu dengan orang asing dan senang berbaur. jika cuaca tidak memungkinkan, biasanya kami hanya menghabiskan waktu di rumah dengan membaca, saya membaca majalah dan Ben membaca buku favoritnya.



Hari telah malam, kami selalu menutup hari mengucap syukur dengan berdoa bersama *saya baru berhasil mengajarkan Ben membentuk tanda salib sebagai tanda berdoa* . Akhirnya Ben pulas tertidur dalam pelukan setelah sesi nen, dan sekarang saatnya bagi saya untuk ber"me-time", browsing maupun update blog melalui handphone.



And that's all my daily routine :) dan ternyata ketakutan saya sebelum resign, bahwa saya akan bosan dan tidak ada kegiataan saat di rumah, tidaklah terbukti. Menjadi ibu apapun titel nya, WM maupun SaHM, harus selalu dibawa hepi saat menjalani keseharian supaya dijauhkan dari rasa bosan. Dan tentunya untuk saya sendiri, harus rela menurunkan standar perfeksionis saya saat memiliki balita di rumah ;)

FB : Diandra diAndra
twitter : @d1andra7_ben
email: [email protected]
title : my daily routine

Multiroles, Multitasking Mama

Bagi ibu bekerja seperti saya, support system memang sangat berpengaruh. Support system saya berupa penngasuh, ART dan orang tua yang siap jika saya minta tolong tentunya.

Beberapa bulan terakhir ini, support system saya "hancur" berantakan. Pengasuh dan ART pulang dan tidak kembali. Apalagi suami dengan pekerjaannya yang sedang menumpuk belum bisa memberi lebih banyak waktu untuk kegiatan rumah. Opsi pertama adalah saya mencari daycare untuk Naya, tapi apa daya, daycare yang dekat dengan rumah dan kantor ternyata ocuppied semua. daycare yang tersedia nun jauh di mato dan fee yg harus dibayarkan jauuuhhh di atas budget kami. Akhirnya, terpaksa, saya titipkan Naya di rumah eyangnya (orang tua saya) atau opungnya (mertua).

And suddenly my whole daily life was changed. I become a nanny, maid, driver, an employee, a mother and a wife.

Saya yang biasa bangun jam 05.15 mendadak bangun jam 04.30, saya siapkan sarapan dan menu makan siang untuk Naya. Lalu saya siapkan sarapan untuk suami. Selanjutnya Naya bangun tidur, langsung mandi (barengan), alalu sarapan. Selanjutnya sekalian saya berangkat ke kantor, saya bawa Naya untuk dititipkan di rumah orang tua (ortu saya atau suami), lalu saya ke kantor.

Di kantor saya ini, jumlah karyawan wanita lebih sedikit dari para pria. jadi... ini salah satu kondisi kantor saya



Selanjutnya, lunch time, tergantung kondisi rumah, Kalau rumah kayak kapal pecah, saya pulang untuk membereskan rumah (nyapu/ngepel), nyetrika/else. Tapi, kalo rumah masi dalam "batas aman kerapihan", saya pulang ke rumah ortu untuk nyuapin & ngelonin Naya.

Pulang kantor, saya langsung meluncur ke rumah ortu untuk jemput Naya dan pulang ke rumah. Sampai di rumah, kita makan malam, dan setelahnya merupakan waktu saya& Naya yang tidak bisa diganggu gugat. Waktu-waktu ini lah yang saya pakai untuk memperbaiki bonding saya dengan Naya, menebus waktu yang saya pakai untuk bekerja.

Biasanya, pada saat ini saya membacakan cerita, roles play, bahkan memasak bersama Naya.



Malam hari, setelah Naya dan Papa Eas tidur, barulah saya membereskan rumah dan menyiapkan perlengkapan perang untuk hari berikutnya. :)

daaannn... it's coming over and over again :)

Buat saya pribadi, menjadi ibu pekerja maupun stay at home mama, or any type of mama (just name it), ngga ada yang lebih ringan. Semua ada tantangannya. Dan apapun pilihan yang kita buat, kita harus siap dengan semua konsekuensinya. :)

Twitter : @twitwiwit
FB : WIdi Utami
Email : [email protected]
Judul : Multiroles, Multitasking Mama

Mau ikutan yaa

A Full Day with My Scarlett


Early morning,setelah menyiapkan sarapan untuk papa & Letta aku biasanya memandikan Letta plus mencuci clodi2 Letta yang kotor. Setelah selesai dikeringkan aku menjemur di halaman sebelah rumah.Karena Letta ga pernah mau ditinggal mamanya jadilah aku menjemur clodi sambil mengendong Letta dengan wrap.Letta menyipitkan mata karena silau,"kamu sih ga mau ditinggal".



Karena ga betah cuma diem aja dan hanya mengerjakan pekerjaan rumah tangga di rumah,aku membuka les privat bahasa Inggris untuk beberapa anak di sekitar rumah.Aku mengajar les 3x seminggu sore hari,paginya aku membuat beberapa soal dan bahasan untuk diajarkan,dan lagi2 Letta mau ikutan,malah keseringan aku mengetik soal sambil menyusui Letta.



Letta si ratu GTM yang ga suka buah,tapi aku tetap terus berusaha supaya dia menyukai buah dengan memberikan macam2 buah dan membuatkan makanan yang bergizi untuk Letta,walau kadang dilepeh,disembur atau malah benar2 tutup mulut.Biasanya aku berbelanja buah dan sayur di pasar dekat rumah,tapi karena hari itu papa lagi cuti jadi bisa mengantarkan kita berbelanja di supermarket dekat rumah.



Karena Letta sudah berusia 1 tahun aku memutuskan memberikan tambahan susu UHT instead of sufor.Karena kandungan gizi susu UHT lebih natural dibandingkan sufor.And i knew from TUM forum,yeah thanks TUM.
*Letta lagi heran ngeliat jeruk :P



Our car is our second home. Hampir setiap hari aku dan mamaku (Letta juga) mengikuti bazar2 kecil yang diadakan di universitas2,kalau lagi tidak ada event bazar aku,mamaku dan Letta menawarkan barang jualan di tempat-tempat mamaku fitnes dan aerobic.Letta selalu antusias kalau melihat banyak barang dagangan di mobil,walaupun terkadang hari sudah larut malam setelah kami berkeliling untuk menjual barang.

And that's my full day with my lovely daughter Scarlett (Letta)

FB : Hersa Murita
Twitter : @HersaMaurita
Email : [email protected]

Berusaha menjadi Mama Super yg bukan KW :)

1. Wake up in the middle of the night, nyiapin makannay si Lilo supaya pagi2 dia langsung sarapan n mama bisa mandi dengan tenang. Ini bukan males lho tapi efektif dan efisien (ngeles). I heart u, SLOWCOOKER!!


2. Mama selesai mandi n sayangnya (betul2 krn rasa sayang) Lilo selesai makan, jadi Lilo bisa nemenin Mama dandan.....


3. Sarapan nanti aja deh dikantor, coz mama udah telaaaattt huhuhuu....mari kita bersiap2 jadi Queen Rider, berhubung cuaca panas n debunya luar biasa bikin penat, lindungi diri sebisa mungkin, dan tampilan seperti ini emang gak bisa diharapkan untuk kelihatan cantik (apalagi dengan bawaan segambreng, 1 tas centil n 1 peralatan pumping)...hiks...


4. Tapiiiiiiiii.....gak sebanding kalo Mama bisa menyaksikan kamu bertumbuh...I Love You, Lilo!


Linda Hertita
fb. Linda Hertita
twitter. @lindahertita
email. [email protected]

wah ternyata boleh ya fotonya di gabung2.. ga kepikiran euy..
eniweii.. Seneng deh liat2 cerita bunda n foto2nya.. seruu.. aku di ktr senyum2 sendirian loh bacanya.. hehehe..

sukie mama mu mengingatkan aku sm papa.. papaku jg ikutan merpati putih, seorang kakek, merangkap ketua RT.. seru jg kl dibikin cerita tp sayang ga ada kategori lomba kakek modern yaa.. :D

emak corby yup i agree.. ur mom is a Modern Mama.. 4 jempol..!!

mamalilo aku suka foto yg no.2 handuknya itu looh ga nahan.. hihihi.. *kidding ya bun*

fotonya bagus bagus..

cinta, iya!aku kalau main badminton pasti kalah sama mamaku. haha.ho-oh, bangga banget! :)
ifa, wah itu bu ratna lebih keren lagi, gile ekstrim banget euy olahraganya. hihi. thanks ya fa :)

koeliz dasar petualang sejati! :) aku juga mau dibuatin hammocknya!hihi..kapan2 playdate yuuk (kalau dede udah agak besar yah..:)) :* salam buat mas Oka.

jin kura-kura makasi ya jeng :)

adhya wah sopo ki??hehe itu badmintonya di GOR di Sleman. Hah?boba cuma punya 1, kalau dikasi lagi sih ga nolak *jadi ke Ge-Er-an ni gara2 dirimu..hihi*
mia mia, ternyata kamu beneran mungil ya Mi :) oiya kupikir PNS tu seragaman tiap hari ternyata nggak ya? hihi..

weelda haha wah merpati putih tu juga kakakku banget (iya, kakak, bukan kake, jadi ga nyambung ya?haha) . someday usul ke mods nya TUM, ada loba menyambut Fathers Day. Hihi kali2 cerita kakek bisa disubmit.*jadi kangen kakekku juga*
btw gimana caranya punya anak kembar sih? OOT :D

ika iko alias mak corby ya ampun Ka, emakmu bergaul dengan paku dan sejenisnya..hikikiki..kereeen!

Ngintip thread ini lagi, dan bacain postingan satu2.. keren2 ya..

Wiiihhh keren2 dan indeed very inspiring semuanyaaa.... :D
Pantes disebut urban mama :D *peluk satu2*
Mau ikut meramaikan tp dah telat kayanya ya? :p

crey belom kok.. submissionnya masih sampe tar malem nih.. hayoo silakan..