Our Stories
Articles
Keona dan Water Birth
That moment was unforgettable, Keona di dada saya dan saya menyandar pada suami, just the three of us di dalam kolam persalinan, sebelum akhirnya Keona diambil untuk dibersihkan.
Luigi Pralangga
Aktivitas favorit saat berada cuti di tanah air adalah, waktu kebersamaan di tempat tidur dimana anak-anak dan istri tercinta dengan piyama/baju tidurnya masing-masing bisa ngobrol santai sambil tidur-tiduran.
Sogi Indra Dhuaja
Sam punya 6 ibu susu lho, karena ASI ibunya kurang. Kegiatan ngambil susu beku dari donor ASI ini seru, seperti perdagangan organ tubuh gelap. Kadang kita ketemu di parkiran, bawa cooler box dengan es dan melakukan transaksi. Tapi ini demi ASI eksklusif selama 6 bulan.
Mengurus Si Sulung Ketika Si Bungsu Lahir
Menjelang kelahiran Arza, saya dan Ninit menghabiskan banyak waktu memikirkan bagimana cara agar Alde tidak cemburu pada adiknya.
Harry J. Husni
For me, let's hug and kiss the kid(s), making funny faces, be a clown, play silly games in any chances you have, every time you could - because before you know it, they will grow up and refuse to do so.
Perkembangan Bahasa Ayesha
Saya dan suami sempat khawatir dengan perkembangan bahasa Ayesha (18 bulan). Tapi ternyata dalam sebulan belakangan ini, perkembangan bahasanya meningkat pesat.
Agus Mulyono
Sejak Liam lahir ke dunia, hidup saya dan Mimi berubah. Hidup kami menjadi lebih bahagia dan menyenangkan. Ini seperti bahasa novel tapi kenyataannya memang tak terbantahkan.
Randy Salim
Kids see right through you. If you want their respect, you have to earn it, just like anybody else. You have to earn it by BEING with them: physically, emotionally, as much as you possibly can.
Loving You Means Letting You Go
Seorang anak yang kehilangan ibu disebut sebagai anak piatu, atau kehilangan ayah disebut yatim, atau bahkan kehilangan kedua orangtuanya disebut yatim piatu. Tapi tidak ada nama apapun yang dapat diberikan untuk seorang ibu yang kehilangan anaknya.
Dimas Seno
Every time he is awake, I always use the chance to look into his eyes and said to him, "Afraz, ini Bapak. Remember this face".