Mau sharing aja tentang KPR di Bank Syariah (kebetula pernah kerja disalah satu Bank Syariah). Bunga disana lebih dikenal dengan nama margin, tapi pada dasarnya sama. Margin selama tenor kredit itu berbeda tetapi fix, misalnya jika tenot Kredit 15 tahun, tahun 1-2 rate eff 19% atau sekitar 9,5%flat p.a, tahun ke 3-4, eff 20%, dst. Berjenjang tetapi fix. Kalo KPR Bank Non Syariah istilah floating / annuitas dan biasanya fixed 1-2yrs, setelahnya mengikuti SBI. Tetapi mesti hati-hati2 kadang naiknya lumayan, even SBI turun belum tentu loh rate-kita jadi turun. Dan satu lagi, jika ingin pelunasan di Syariah mesti hati2, karna di PK tidak tercantum biaya penalti, biasanya perhitungan penaltinya besar, berbeda dengan penalti di bank konvensional biasanya, penalti sekitar 2-4% dari sisa O/S atau 2x angsuran. Setuju banget dengan slesta, sebenarnya KPR itu bukan utang, tapi invest, harga rumah setiap tahun pasti naik, jangankan tiap tahun selisih 3bulan aja harga rumah bisa naik.
koeliz, standardnya IDIIR sebesar 30-35% dari total penghasilan. Misalnya pendapatan bersih 10jt/bulan, biasanya Bank akan approve untuk angsuran Rp3-3,5jt/bulan.
Biasanya di awal pengajuan KPR, biaya-biaya Bank lumayan gede, jadi mesti dihitung2 lagi. Sering liat promo developer perumahan, DP sekin, cicilan sekian, DP yang dicantumin belom tentu segitu, biasanya yang dicantumin itu DP Nett. Pengalaman KPR, biasanya biaya Notaris yang paling gede, tapi kita bisa nawar loh sama notaris. Aku pernah soalnya :)