Dear All,
Berhubung disini banyak member baru dengan cerita vaginismus & keinginannya untuk hamil, aku mau sharing lagi cerita pengalaman vaginismus-ku dulu, dan bagaimana akhirnya aku bisa sembuh.
Sekitar 2.5 tahun lalu, setelah menikah, aku dan suami honeymoon ke Bali, ceritanya mau menghabiskan malam pertama super romantis di Bali. But, well.. honeymoonku berakhir disaster karena gagal akibat vaginismus ini. Yap, itu lho.. Mr.P yang sulit untuk masuk karena pahaku sangat tegang, sehingga menahan Mr. P untuk bisa masuk, rasanya mentok, selalu gagal. Coba di kamar, sofa bed, sampai di whirpool dengan bantuan air hangat tetep gagal. Stres, depresi, merasa gak berguna, yap I’ve been there.
Untungnya suamiku sabaaaarrr banget, kita terus coba, walaupun selalu berujung kegagalan. Sampai akhirnya 3 bulan saja setelah menikah aku positif hamil. Karena ternyata walaupun gak intercourse (IC) secara sempurna (sperm keluar di pintu vagina saja, karena Mr.P gagal masuk secara sempurna) aku hamil. It’s a kind of miracle, isn’t it?
Setelah hamil, aku masih belum bisa IC secara sempurna. Sampai akhirnya aku merasa sangat tertekan karena tentunya aku ingin melahirkan secara normal dan ingin bisa menikmati proses IC, bukan lagi teriak2 kesakitan saat IC. Di saat hamil sekitar 6 bulan, aku makin rutin googling sana sini, akhirnya ketemu forum TheUrbanMama dan thread Vaginismus ini. Dari sinilah aku tau penyebab sulitnya aku melakukan IC, yakni vaginismus.
Setelah baca2 sharing Koeliz, aku rutin berlatih dilating. Hanya pakai 1 jari saja awalnya (pastikan sudah cuci tangan sebelum berlatih dilating) dan dibantu dengan pelumas durex. Awalnya aku masih sangat takut memasukkan 1 jari saja, tapi dengan bantuan musik2 relaks, akhirnya berhasil. Lalu berlatih dengan 2 jari. Setelah 2 jari berhasil, baru meminta bantuan suami dengan jarinya. Proses latihan ini memang memakan waktu. Tidak instan dan tidak langsung bisa. Sampai aku hamil 9 bulanpun, sudah berhasil latihan dengan jari, tapi masih belum bisa intercourse dengan sempurna. Sedih ya…
Tapi aku tetap rutin latihan dilating walaupun belum berhasil, karena kalau mau melahirkan pasti diperiksa dalam. Alhamdulillah, walaupun saat periksa dalam menjelang melahirkan aku masih ketakutan sampai harus ditenangkan oleh suster, aku berhasil melahirkan dengan proses normal. Lancar dan prosesnya cukup cepat untuk wanita yang pertama kali melahirkan.
Setelah masa nifas selesai, aku kembali rutin berlatih dilating selama beberapa minggu. Alhamdulillah kali ini ada hasilnya. Finally we did it. Awalnya berlatih 1 jari, 2 jari lalu jari-jari suami. Posisinya woman on top, dan akhirnya aku berhasil melakukan intercourse dengan sempurna. Awalnya gerakkan woman on top nya sangaaat pelan, sampai akhirnya tempo lebih di percepat. Setelah cukup pede dengan woman on top, beralih ke misionaris. Sebenarnya yang paling penting adalah, cari posisi yang paling nyaman menurut kita, dan lakukan secara perlahan. Kalau sekarang sih untuk sex saya sudah bisa relax, dan Orgasm? Jangan ditanya deh, seriiingggg. Intinya untuk mendapatnya orgasm adalah relax dan enjoy the game. :)
Yap, saya memang pernah merasakan masa-masa sulit vaginismus. Semua perasaan yang kalian tuliskan disini, Pertengkaran, tangisan, depresi... I’ve been there. Berarti sekitar setahun lebih ya saya gagal melakukan intercourse. Tapi saya tidak pernah menyerah dan terus berlatih, karena latihan itu tidak akan sia-sia kok. Saya pernah vaginismus dan saat ini saya bisa dan sangat menikmati hubungan seksual, bahkan ketagihan.. hahahaa..
Yap saya dan suami masih seperti pengantin baru walaupun sudah punya anak. Maklum, kami kan baru setahunan ini berhasil intercourse secara sempurna. Saya dan suami menganggap, bulan madu kami hanya tertunda saja kok. Dan psssttt… akhir bulan ini saya, suami dan anak akan jalan-jalan ke Bali dan setelah anak tidur, kami bisa melanjutkan honeymoon kami yang tertunda ya.. ;)
So.. buat siapapun yang sekarang ini sedang berjuang melawan Vaginismus, jangan pernah menyerah. You’re not alone. Banyak yang berhasil mengatasi vaginismus, dan.. percayalah.. kalian juga akan bisa. It takes times, yes.. but you can do it—for sure. Just don’t give up! We are special—and everything is going to be worth It when you finally did it..