Halo Mamah mamah..
Maaf aku baru tahu dan baru baca ada topik ini.
Saya coba menjelaskan ya dengan cara Ibu-ibu.
Reksadana itu ibarat kita belanja ke Pasar tradisional. Satu pasar ada yang jualan sayur semua banyak, tinggal bagaimana kita pinter-pinter milih penjual sayur yang mana yang ok, (baca cs dan manager investasi) untuk hasil sayur (baca reksadana) yang bagus.
Cuma sayangnya penyakit kita sebagai ibu-ibu, kita cenderung setia sama satu tukang sayur karena trust yang timbul akibat (mungkin) direkomendasi atau sesederhana kita tahunya tukang sayur yang itu bagus. Padahak masih banyak sayur (baca reksadana) yang dijual di tempat lain (baca: bukan bank kuning) yang lebih ok sayurnya.
Reksadana sendiri kan ada macem-macem ya Mamah mamah, ada rreksadana pendapatan tetap (isinya obligasi dan surat hutang negara) ada reksadana saham, reksadana campuran, reksadana pasar uang dll.
Terus cara milih reksadana yang ok bagaimana? Kita bisa lihat di infovesta.com atau bareksa.com.
Disitu, kalau ngerti cara membacanya, ulasannya lengkap tentang reksadana mana dan dimana kita bisa membelinya.
Mestinya sih, tinggal angkat telpon saja dan mereka yang datang ke kita.
Baiknya sih pemilihan reksadana di sesuaikan kembali dengan kebutuhan Tujuan Keuangan.
Semoga bermanfaat ya Mamah mamah
A marathoner in training, Mother of Farhan and Aurora
@fioneysofyan