Topic: Reksa dana
wahhh bru mau nanya tentang e-banking bank kuning,, udh dijelasin dengan jelas,, tp sayang token ku ke lock dipencet2 sama anaku.. huhu
wahhh bru mau nanya tentang e-banking bank kuning,, udh dijelasin dengan jelas,, tp sayang token ku ke lock dipencet2 sama anaku.. huhu
IndriBracov, makasih bgt yaaa, bs tau deh skrg, kmrn beli di harga brp.
Kmrn adek iparku yg kerja di bank datang berkunjung, dia ksh saran ke aku, klo mo top up or beli, sebaiknya di bln Agustus or Desember, menjelang idul fitri dan natal, krn IHSG turun bgt. Dan klo di bln Februari, nilainya selalu naik, jd klo mo jual lbh baik di bln itu. Makanya begitu dia tau, ak lg siap2 topup, dia larang dl.
Selly
Bukan kata aku mak, tp kata ahli, @hotradero , coba ceki2 twitnya aja, emas aman, untuk jangka panjaaaaaang :D, klo gitu top up RD plus beli emas aja mak. Biar adil, hehe
Sharing ya , twit rd dari @kokiduit
1. Hai tweeps. Kita lanjut share minggu lalu tentang reksadana (RD). Yuk simak bareng-bareng. #finfriday @ngaturduit
2.RD selanjutnya yang kita bahas adalah RD pendapatan tetap (RDPT). #finfriday @ngaturduit
3.Dari namanya banyak yang mengira RD ini sangat aman karena memberi hasil tetap (sama dengan deposito bank). #finfriday @ngaturduit
4.Termasuk penjual yang tidak mengerti juga akan menjelaskan hal yang sama. #finfriday @ngaturduit
5.Padahal RDPT artinya manajer investasi (MI) menginvest uang kita ke produk yang memberi hasil tetap, #finfriday @ngaturduit
6.misal deposito, obligasi pemerintah atau swasta dll. #finfriday @ngaturduit
7.Terus, kok tidak bisa memberi hasil tetap? #finfriday @ngaturduit
8.Krn obligasi walau memberi hasil tetap, dia jg diperjual belikan sehingga ada harga yang membuatnya berubah nilai. #finfriday @ngaturduit
9.Contoh mudah, obligasi memberi hasil (kupon) 10%, dia memang memberi hasil pasti 10% per tahun. #finfriday @ngaturduit
10.Tapi harganya bisa jadi dibawah harga beli awal, sehingga nilainya juga menjadi turun. #finfriday @ngaturduit
11. Nah di RDPT, hrg jual beli nab diperoleh dari nilai tadi, atau gampangnya, hrg pasar saat ini bkn perolehan awal. #finfriday @ngaturduit
12.Semoga sudah cukup mengerti kenapa RDPT walau disebut ‘tetap’ tapi bisa membuat investasi kita turun nilainya. #finfriday @ngaturduit
13.Nilai obligasi biasanya naik atau turun dipengaruhi oleh bunga perbankan. #finfriday @ngaturduit
14.Bila bunga bank naik maka nilai obligasi akan turun. Ingat, nilai ya, bukan hasil obligasi. #finfriday @ngaturduit
15.Artinya nilai turun adlh nilai obligasi tadi dibawah nilai saat awal dikeluarkan; #finfriday @ngaturduit
16.kalau awal 100% maka dia dibawah 100%. #finfriday @ngaturduit
17.Otomatis bila obligasi nilainya turun maka RDPT jg akan turun nilai(nab)nya sehingga kepemilikan kita berkurang. #finfriday @ngaturduit
18.Sebaliknya bila bunga bank turun, obligasi nilainya naik dan nab RDPT naik, otomatis kepemilikan kita bertambah. #finfriday @ngaturduit
19.RDPT biasanya digunakan untuk tujuan keuangan jangka waktu menengah yaitu di atas 1-5 tahun. #finfriday @ngaturduit
20.Sebab biasanya obligasi juga berjangka waktu sekitar itu. #finfriday @ngaturduit
21.Bila ingin invest di RDPT, pertimbangkan tingkat bunga ke depan. #finfriday @ngaturduit
22.Bila bunga bank Anda perkirakan akan naik ke depannya, maka jangan beli. #finfriday @ngaturduit
23.Sebaliknya bila kita mengasumsikan bunga akan turun ke depannya, maka saatnya masuk ke RDPT. #finfriday @ngaturduit
24.RD selanjutnya adalah RD Saham (RDS). #finfriday @ngaturduit
25.Dari namanya sudah jelas bahwa RDS adalah RD yang mana MI menginvest dana kita di saham. #finfriday @ngaturduit
26.Sama seperti RDPT, RDS juga bisa meningkat atau menurun nilainya. #finfriday @ngaturduit
27.Penyebabnya sama karena ada harga pasar yang berlaku. #finfriday @ngaturduit
28.Walaupun perusahaan untung tapi nilai pasarnya turun, maka nilai sahamnya juga turun #finfriday @ngaturduit
29.dan otomatis RDS juga turun nilainya. #finfriday @ngaturduit
30.Saya termasuk yg sangat menyaranan klien utk investasi di RDS bagi yang memiliki tujuan lebih dari 10th ke depan. #finfriday @ngaturduit
31.Sebab secara logika saja nilai perusahaan pasti selalu akan naik, minimal karena adanya inflasi. #finfriday @ngaturduit
32.Misalnya perusahaan perkebunan, kalau meraka tidak melakukan kegiatan apapun, #finfriday @ngaturduit
33.secara logika nilai asset tanahnya pasti akan naik karena inflasi. #finfriday @ngaturduit
34.Bila ditambah dengan internal perusahaan yang memberi target laba, maka nilai suatu perusahaan pasti akan naik. #finfriday @ngaturduit
35.RDS memang memberikan hasil yang cukup besar. #finfriday @ngaturduit
36.Biasanya digunakan untuk tujuan yang tiap tahun mematok hasil investasi 20%. #finfriday @ngaturduit
37.Beberapa reksadana sudah berkebang sangat tinggi. Misalnya RDS panin sudah naik 75x lipat. #finfriday @ngaturduit
38.Atau harganya dari 1000 saat dikeluarkan sekarang jadi 75000. #finfriday @ngaturduit
39.Kalau saat pembukaan kita beli 1000 unit atau 1jt maka saat ini uang kita menjadi 75juta. #finfriday @ngaturduit
40.Jauh melewati inflasi yang menjadi musuh kita. #finfriday @ngaturduit
41.Beberapa produk RDS lain juga memberi hasil yang menggembirakan bila kita bicara jangka panjang. #finfriday @ngaturduit
42.Perkembangan nab RDS dan RDPT sangat bergantung bagaimana MI bisa mengelola dana nasabahnya. #finfriday @ngaturduit
43.Semakin ahli MI maka perkembangan nab juga bagus. #finfriday @ngaturduit
44.Sehingga salah satu keberhasilan investasi di RD adalah pemilihan yang tepat di produk, artinya MI pemilik produk. #finfriday...
45.Kita bisa menilai kinerja MI dari saham apa yang mereka pilih, dan juga perkembangan nab-nya. #finfriday @ngaturduit
46.Itulah kenapa saya sangat sarankan, bahwa dalam memilih RD setiap orang harus punya target. #finfriday @ngaturduit
47.Target yang nantinya di bandingkan dengan kinerja yang dihasilkan MI. #finfriday @ngaturduit
48.Jadi investasi bukan sekedar meletakkan dana, #finfriday @ngaturduit
49.tapi juga memiliki target yang harus dibandingkan dengan kenyataan yang dicapai. #finfriday @ngaturduit
Yg lebih lengkap dilink ini : ShareTwit Jumat @kokiduit - Basic Reksadana #2 has been chirpified! http://t.co/M2rAklGHNg
TFS suasti
halo mamas,
mau tanya. gw baru buka RD di bank biru kemarin. tapi CS-nya sangat tidak menguasai produk :(
but,, since i became a silent reader on this forum, i knew a few bout that.
langsung aja tunjuk "saya mau beli RD A dan B mba"
padahal mba-nya aja ga tau hihi :)
tus, gw uda dapet nomor rek investasinya..
tapi tus ga dijelasin lagi, gmn caranya ngecek NAB yg kita pny berapa..
soo, here is the question:
gmn caranya memantau perkembangan RD personal kita (bukan yg secara global bisa kita lihat di infovesta dll)?
Reniuta Bank M*ndiri ya? klo iya, nanti dikirimin rekening koran gtu ke rumah,.. :)
Reniuta
Seharusnya setiap bulan, paling cepet 2 minggu setelah tanggal top up ad laporan berupa surat ke alamat rumah, info soal beli rd diharga berapa, dan jumlah unit yg kita miliki
ok tinggal tunggu rekening koran dari bank aja kalo gitu ya? makasiiihh :)
para suhu reksadana, butuh cepat ni, sy ada rencana pengen jj k LN, sing ato thai, 1thn lagi.. RD mana yg kira2 hrs sy ambl selama satu thn? yg kira2 returnny menguntungkan, dan minimal brp yg hrs d tabung dlm sebulan?? klo bs agak spesifik ya, cth klo RDS, nama produkny apa.. apa klo sethn ga bs naruh d RD ya??
Selly
Mak, kinerja masa lalu ga menjamin kinerja masa depan. Jd aku ga bisa rekomen a, b, ato c ya, kudu dirimu yg riset. mohon ceki2dulu. Pake infovesta aja,gampang tu, ad returnnya, liatin deh yg paling tinggi returnnya, Btw klo setaun bagusnya pake rdpu, mau tau jumlah berapa, silakan buka laman commonwealth, ato qm financial, ad kalkulator financialnya.
Ad finplan yg bilang bole masukin rds agresif, tp ad resikonya, resiko ga bisa jalan2 klo rd nya anjlok
Btw bisa bikin akun diportal reksadana,cari yg kuadran diamond, smuanya bagus rd yg disana, bikin akun gratis, buka reksadana matrixnya , hth
Klo kata elen may "Do the necessary research, study and analysis before making any investment decisions."
suasti just did what u told me. hehehe, br dftr d portal reksadana, asik jg ya hehehe..
thx infony ya..
yup2 hrs rajin "Do the necessary research, study and analysis before making any investment decisions."
wkwkwkwkkk..
suasti,
akhirnya aku sudah konsultasi dengan QM juga hhehee...
well jadi tertarik banget nih masukin reksadana walopun dana mepet hihihi.. siap2 pake iket pinggang dan mulai tutup mata kalo ke mall hahaha..
btw.. berhubung aku cmn ambil yg konsul, jd mereka ngga bisa kasih tau produk apa nya.. cmn lebih mengarahkan aku ke RD apa berdasarkan jangka waktu tujuan investasi ku..
cuman aku baca di reply km sebelumnya, bisa liat di infovesta aja ya? aku udah sempet cek2 kesitu juga + ngeliat di info kinerja combank juga.. cuman kalo main ngeliat yg returnnya paling tinggi, kok aku malah jadi takut ya?
takut kejebak karna mikir, kalo udah jelas return paling tinggi, apa ngga smua orang akan ngambil yg itu? ada pengaruh nya ngga ya kalo 80% (misalnya) orang berinvestasi di produk yg sama.. ? kalo mengerti, mohon pencerahannya lg ya mama mama ^^
Aishaa
Ga cm pake infovesta say, bisa buat akun diportal reksadana, n googling di bloomberg, kaya saranku buat selly
Diportal liat yg kuadran diamond,
Reksadana itu bisa mulai dr 100rb untuk DCA/autoinvest loh, aku rasa ga susah nyisihin 100rb/bulan, kurangi aja ke mal, biasanya skali ke mal bisa lebih dr 100rb kan habisnya? Investasi seharusnya tidak menyiksa jika kita punya tekad dan tujuan.
Yg kita butuhkan kan emang yg returnnya bagus say, klo yg returnnya jelek melulu, bahkan ketika patokan rds (ihsg) naik dia tetep jelek, yang ad kita rugi, Well imho klo banyak yg invest di satu rd, rd xx misalnya, kan malah bagus say, unit penyertaan banyak, aum (dana kelolaannya tinggi) biasanya klo aum besar, dia less volatile dan bisa invest ke blue chip, usia rd jg diperhatikan, n kinerjanya jgn cm liat return paling tinggi, tp gimana dia waktu ihsg turun, ikut turunnya seberapa dalam? Naiknya gimana? Cepet ga ato pelan2? Jangan vuma fokus pada return tp pelajari kinerjanya, silakan download fund fact sheet n prospektus rd yg ditaksir, google aja yg ini, pasti ad, smua rd,bahkan yg premium macem pratama ad fund fact sheetnya.
Mudah2an ad bayangan ya, cmiiw :)
suasti, berarti klo punya dana lebih, lbh baik invest ke reksa dana saham aja yah drpd obligasi?
Baca2 review di sini, makin tergoda utk ambil PDM.
?
UmanyaAtha
Halo mom, balik lg ke jangka waktu dan profil resiko, klo utk 1-3 taun obligasi ORI itu masi bisa jd pilihan, ato masuk rdpt, klo diatas 5 taun pake rd saham. Sebenernya obligasi masi menarik utk yg pgn invest jangka pendek dan menginginkan ad tmbahan aliran dana, dari bunga/deviden obligasi itu sndiri, beda ama emas yg ga ad aliran dana kcuali kita jual emas kita. Makanya emas dianggap pelindung nilai,
Dirimu tujuannya apa mom? Jangka waktu? Profil resiko? Setelah terjawab baru bisa menentukan, klo 1 taun bsa ke rdpu, 1-3taun bsa rdpt, 3-5 taun bsa ke rdcampuran, 5taun ke atas rds , hth ya
clingak clinguk, kok sepi ya? krik krik...
mau sharing ya...
memilih reksadana sesuai dengan tujuan keuangan
Investor pemula kebanyakan masih terbilang agak takut mengambil risiko. Hal itu terlihat dari profil risikonya. Rata-rata pemula lebih memilih risiko yang kecil meski dengan keuntungan yang kecil juga. Jarang ada investor pemula jika dilihat dari profil risikonya menunjukkan mereka berani untuk berinvestasi di reksadana Saham.
Meski mereka juga tahu bahwa keuntungan yang diraih bakal lebih besar. Hal ini bisa dimaklumi karena jika seseorang belum mengenal reksadana atau saham, dan baru terbiasa dengan deposito, tentunya karakteristik deposito yang sangat konvensional begitu melekat pada mereka.
Dalam anggapan mereka, dengan hanya menaruh sejumlah uang kemudian setiap bulan mendapatkan hasil keuntungan yang otomatis masuk ke dalam rekening tabungan, merupakan hal yang sudah nyaman. Padahal sesungguhnya nilai pokok simpanan mereka dalam deposito itu terus tergerus inflasi tanpa disadari.
Nah, karenanya mari mengenal macam-macam reksadana yang mana yang sesuai dengan tujuan keuangan kita.
Reksadana PASAR UANG
Bagi pemula yang sudah terbiasa dengan melakukan investasi pada deposito ada baiknya untuk mencoba mulai berinvestasi di reksadana pasar uang. Dibandingkan dengan reksadana lainnya, risiko pada reksadana pasar uang paling kecil. Keuntungannya sedikit lebih bagus daripada deposito dengan fleksibilitas penarikan dananya yang kapan saja tanpa harus menunggu waktu jatuh tempo – berbeda dengan deposito.
Return reksadana pasar uang sekitar 0,5% per bulan, hampir mirip dengan deposito ya… Dan pada reksadana pasar uang tidak ada fee untuk masuk dan keluar. Catatan bagi yang ingin melakukan redemption atau menarik sejumlah dana dari reksadana pasar uang, sebaiknya lakukan 3-4 hari kerja sebelum dana tersebut dibutuhkan, karena rata-rata pencairan unit pada reksadana adalah T3 untuk sampai ke rekening investor.
Untuk jangka waktu investasi kurang dari 1 tahun, reksadana pasar uang merupakan instrumen investasi yang bisa dipilih. Contohnya, kita tahu bahwa 6 bulan ke depan ada kebutuhan untuk membayar uang pangkal sekolah anak sejumlah Rp 10 juta. Idealnya sih dana ini sudah dipersiapkan sejak lama, tapi karena memang kita baru tahu hal ini … ya sudahlah, mulai investasinya dari sekarang saja. Nah, dengan jangka waktu yang pendek ini sebaiknya investasi di reksadana pasar uang, misalnya Rp 2 juta per bulan.
Contoh kasus lainnya adalah apabila seseorang mempunyai dana yang cukup besar tapi dana tersebut baru akan digunakan 3 minggu ke depan, maka bisa saja dana tersebut di simpan dulu di reksadana pasar uang untuk jangka waktu 2 minggu. Misal ada dana sejumlah Rp 125 juta, jika disimpan di reksadana pasar uang dengan asumsi return 0,38% per bulan, maka jika dititipkan selama 2 minggu di reksadana pasar uang akan memperoleh keuntungan sekitar Rp 237.500. Lumayan kan… karena untuk didepositokan dalam jangka waktu kurang dari 1 bulan tidak bisa.
Reksadana PENDAPATAN TETAP
Reksadana selanjutnya adalah reksadana pendapatan tetap, sedikit lebih tinggi imbal hasilnya. Cocok untuk investasi yang jangka waktunya antara 1-3 tahun. Pemula biasanya juga memilih reksadana ini untuk perkenalan dengan reksadana. Keuntungan yang didapat antara 7% – 12% per tahun. Tapi ada juga yang kinerjanya bisa memberikan return sampai di atas 20% per tahun.
Jika di reksadana pasar uang tidak ada ketentuan biaya pembelian (top up) dan biaya penjualan kembali (redemption), maka pada reksadana di jenis ini ada yang memberlakukan biaya-biaya tersebut. Biasanya biaya yang dibebankan sekitar 0,5% – 3% dari besarnya nominal yang diinvestasikan untuk setiap transaksi.
Dengan adanya biaya-biaya tersebut, tentunya kita juga harus lebih berhitung untuk menentukan kapan bisa menarik dana yang diinvestasikan. Paling tidak jika dananya akan ditarik, maka setidaknya harus dilihat dulu apakah investasinya sudah berkembang sehingga dana meski sudah dipotong biaya tetapi masih bisa memberikan keuntungan.
Misal investasi Rp 1.000.000 pada reksadana pendapatan tetap dengan biaya pembelian adalah 1%, maka dana yang diinvestasikan adalah Rp 990.000. Dengan NAB/unit pada saat itu Rp 1.018,22 akan diperoleh 972,28 unit. Di tahun berikutnya NAB/unit menjadi Rp 1.191,32 atau nilai investasi tersebut menjadi Rp 1.158.294. Terlihat jelas adanya keuntungan atas investasi ini sebesar Rp 158.294 (±15,8%). Hanya perlu diingat, bahwa nilai NAB/unit – atau gampangnya harga – dari reksadana tersebut bisa berfluktuatif setiap harinya. Saat sedang naik, maka keuntungan akan lebih tampak lagi, tapi saat NAB turun, maka serasa tidak ada keuntungan atau malah merugi. Meski begitu tidak perlu takut … fluktuasi di reksadana pendapatan tetap tidaklah terlalu besar.
Reksadana CAMPURAN
Nah.. reksadana yang ini risikonya lebih tinggi dibandingkan reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap, yang tentunya juga akan memberi imbal hasil yang lebih tinggi dibanding kedua reksadana tersebut. Berapa sih kisaran return dari reksadana campuran ? Saya lebih suka mengasumsikan 9% – 18% untuk rata-rata return per tahun bagi reksadana campuran, meski tidak menutup kemungkinan bisa lebih besar dari itu.
Investasi di reksadana campuran cocok untuk investasi dengan jangka menengah sampai jangka panjang, yaitu di atas 3 tahun. Misalnya untuk menyiapkan Dana Pendidikan, yaitu apabila direncanakan 5 tahun ke depan nanti dibutuhkan dana untuk masuk Perguruan Tinggi sejumlah Rp100 juta, maka sebaiknya kita melakukan investasi mulai dari sekarang. Dengan perkiraan imbal hasilnya adalah 17% per tahun, investasi yang dilakukan untuk mencapai Dana Pendidikan yang direncanakan tersebut adalah sebesar Rp 1.070.000 setiap bulan selama 5 tahun.
Kenapa kok jangka waktunya untuk investasi di reksadana ini disarankan di atas 3 tahun? Jawabnya adalah fluktuasinya yang cenderung lebih besar dibandingkan reksadana pendapatan tetap. Bisa dicontohkan di sini :
Reksadana campuran – Schroder Dana Terpadu II mempunyai pertumbuhan return 8,64% untuk 1 tahun dan 80,53% untuk 3 tahun (Infovesta, 30 April 2012)
Kalau berpikiran dibagi rata, tentunya untuk return 3 tahun = 80,53%, maka return untuk 1 tahun = 26,84% …. Tapi faktanya tidak demikian. Hal ini bisa terjadi begitu karena naik-turun dari return reksadana tersebut.
Pada reksadana campuran ada beberapa yang mensyaratkan biaya pembelian dan biaya penjualan kembali atas unitnya, seperti halnya yang berlaku pada reksadana pendapatan tetap. Namun ada juga yang tidak memotong untuk biaya pembelian atau penjualan kembali.
Reksadana SAHAM
Fluktuasi reksadana yang satu ini cukuplah besar. Bisa memberikan return yang besar, tapi bisa pula merosot lebih tajam dibanding reksadana lainnya. Hal ini disebabkan karena sebagian besar isinya adalah saham, yang memang sifatnya sangat berfluktuasi. Reksadana saham cocok untuk investasi jangka panjang dengan periode waktu di atas 5 tahun. Meski berfluktuasi, tapi kecenderungannya akan naik terus.
Di reksadana ini ada yang memberlakukan biaya pembelian dan atau biaya pada saat penjualan kembali.
Itu adalah beberapa jenis reksadana. Untuk mengetahui nama-nama Reksadana yang sesuai dengan jenisnya, bisa dilihat di www.kontan.co.id atau www.infovesta.com. Dari link tersebut bisa diperoleh info tentang berbagai macam reksadana dan update NAB (Nilai Aktiva Bersih)
Untuk tahu bagaimana cara pembeliannya, bisa langsung ke manager investasi yang bersangkutan atau bisa juga ke Bank yang bisa memberikan layanan membeli reksadana. Contoh : Bank Commonwealth , Bank Mandiri (hanya Kantor Cabang tertentu), Bank Syariah Mandiri dan lain-lain. Tanya saja ke Customer Service dari Manager Investasi atau Bank tersebut.
Dari kedua pilihan tempat untuk membeli Reksadana, pastinya masing-masing punya plus dan minusnya. Tinggal disesuaikan mana yang nyaman buat kita.
http://ifpc.kontan.co.id/2013/04/18/...juan-keuangan/
sepi, ikut meramaikan, mom suasti yg ini :
Reksadana PENDAPATAN TETAP
Reksadana selanjutnya adalah reksadana pendapatan tetap, sedikit lebih tinggi imbal hasilnya. Cocok untuk investasi yang jangka waktunya antara 1-3 tahun. Pemula biasanya juga memilih reksadana ini untuk perkenalan dengan reksadana. Keuntungan yang didapat antara 7% – 12% per tahun. Tapi ada juga yang kinerjanya bisa memberikan return sampai di atas 20% per tahun.
bisikin donk produk apa yg bs sampai 20%??
Selly03
Setau saya kalo RD pendapatan tetap memang returnnya lebih kecil karena porto folionya di SBI, obligasi & bond. Kalo mau return yg lebih besar di atas 20% labih baik di RD campuran (saham & obligasi) atau RD saham. High risk, high return, tapi kalo memang untuk jangka panjang di atas 5 thn cukup safe. Thn 2013 reksadana campuran yg hasilnya bagus diantaranya : Shcroder dana prestasi 16,25%, Panin dana bersama 21,30%. RD saham bisa lebih besar lagi hasilnya, sampai 40%
mel_D iya.. SDP sdh ambil, PDM msh maju mundur hehehe
pengen yg setahun aj coz pengen nabung utk jln2 thn depan, tiap lebaran d sby melul, ngiler liat yg lain jln2.. jd pengen d anggarkan gt..
ada info ga ya? klo mau invest 1 thnan, baikny taruh d RDPT yg mana?
selly_03
berdasar pengalaman, kalau cuma untuk 1th, better ambil RD pasar uang. memang dipastikan returnnya lebih kecil. tapi minim risiko. soalnya sayang, kl dimasukin ke RDPT, terus ternyata pas mau ngambil, pas nilainya turun. RDPT kl pas nilainya turun, ngangkatnya lagi relatif lama.
mrs doyi oo gitu ya. ok deh, klo gt bsk cb intip RDPU.. Btw RDPU returnny maks brp ya? bs smp 10% ga ya??
selly
monggo ceki2 infovesta.com
disana ada return semua RD, jangan lupa kinerja masa lalu ga menjamin kinerja masa depan, n i second yang lain, rdpt itu sebaiknya tidak untuk setaun,dan post yang diatas itu kan dibuat berdasarkan kondisi saat itu dimana tidak bisa disamakan dengan saat ini mengingat pasar obligasi yang mengalami tekanan. do necessary research before u do your investment dear. kenapa aku ga berani ngasi rekomendasi, karena ga ada yg bisa meramalkan masa depan, dan masa lalu tidak bisa dijadikan patokan, dan saat ini hampir ga ada rd yang tidak mengalami masa "naik dan turun" bahkan pada rdpu sekalipun.
screening di infovesta.com berdasarkan jenis rd
perhatikan return yg seperti apa yg diminati, lalu baca fund fact sheetnya, sekalian prospektus kalo bisa, setelah itu dibandingkan dengan rd sejenis, trus cari tau deh beli dimana dan sesuaikan dengan kemampuan, dulu RDPU mandiri selalu juara, kalo sekarang aku kurang tau. :D
Selly
Kayanya kl rdpu jarang banget yg sampe 10%. Rata2 return wajarnya di 6%. More less yah. Ga jauh2 dari nilai suku bunga. Tapi yg pasti relatif aman dan sesuai utk jangka waktu 1th.
Kl pengen higher return (tentu dg risiko lebih tinggi), bisa jg bagi 50-50 persen sama rdsaham. Tapi beli rdsaham pas market relatif turun. Kl market lagi naik, langsung jual. Switch ke rdpu. Semua balik ke Selly.
suasti,
btw minal aidin yahh mama2 TUM hihii.. wow penjelasan nya mantap bgt nih ibu pakar yg satu ini hihihi..
kalo aku sih untuk tabungan saat ini terus terang fokusnya untuk sekolah anakku yg skrg masih 6 bulan, jadi rencananya yg untuk playgroup sampai uang pangkal SD aku masukin di RDPU aja, mengingat jangkanya kurang lebih 3-6 taun mendatang.. tp aku juga naroh dari skrg di RDS untuk jenjang selanjutnya SMP-kuliah.. yah untungnya waktu ke QM, orangnya juga bilang ngga ada kata telat untuk nabung, apalagi kebantu umurku yg masih 25 taun insyaAllah belum terlambat ya say :)
btw nih kalo untuk jalan2.. tapi aku ga menentukan kapan jalan2nya, santai aja sih,cuman pengen nyisihin tabungan aja buat jalan2.. (tobat dari yg boros bgt, skrg otaknya jadi nabung sebanyak mgkn hihi) kalo ga pake jangka waktu gitu mending tetep di RDPU atau mendingan RDPT ya ?
krn sebenernya pengen nya jalan2 pas anakku udah ngerti, misalnya 4-6 taun kedepan.. tp bisa jadi juga umur 3 taun dah pengen jalan2 jg haha.. mending mana ya kira2?