Yayasan dg inisial CR / IG di daerah Cipete, Jakarta Selatan, sepertinya mengalami penurunan kualitas. Awal sy mengambil tenaga kerja BS dari yayasan tsb, tdk ada masalah. Tetapi, pengalaman kedua saya sungguh berbeda.
BS1 : Baru kerja belum dua bulan, diketahui sakit asam urat. dan pada saat interview dg pihak yayasan, baik pekerja ataupun admin tdk memberi informasi penyakit tsb. Sebetulnya, asam urat bukanlah penyakit yg luar biasa u/ seorg BS, tetapi anak sy berumur 10 bln (yayasan jg sdh tau) dan pst akan belajar titah-titah. Bersambut jg dg si BS yg sudah tau asam urat, tidak bicara dan tidak mengeluh dg menu masakan rumah. Ia seperti cari penyakit, dg terus mengkonsumsi sayuran hijau dirumah walaupun ada jenis lauk lain. Akhirnya, kakinya bengkak. Kami membelikan obat yg katanya sudah biasa ia konsumsi. Namun, menurut penuturan dokter keluarga, obat asam urat tsb memiliki efek mengantuk selama 4 jam. Membingungkan bukan jika ia hrs bekerja sbg BS?
BS2: Lebih parah. Belum dua minggu, tangannya terkena eksim. Menurut penuturan BS kpd Dokter dan ART dirumah, ia memang sblmnya punya penyakit sprt ini. Lantas, Dokter kaget ketika mendengar profesinya. Tapi BS berkelit itu bukan eksim, tapi alergi. Anehnya, ketika diberikan obat alergi makanan laut, ia pun tak kunjung sembuh. Bagaimana mungkin mengizinkan seorang pekerjanya berpenyakit eksim u/ menjaga bayi? Selain itu, BS ini tdk baik kerjanya. Lamban, tdk sigap ke anak, bawa kaos sehari-hari u/ pergi, air termos habis dijln (hanya cukup u/ 1 botol susu, sdngkan ia sy suruh bawa 3 botol susu). Manajemen waktunya berantakan. u/ urusan anak saja (pdhl tdk pernah mengerjakan tugas apapun selain anak), ia keteteran. dan ia pun bau badan! hilang stlh sy berikan deo casablanca.
BS3: Lalu dselang beberapa hari, sy mendapatkan ganti. Kebetulan sy dekat dg X di yayasan tsb (karna bukan pertama kalinya sy kesana), menurut penuturannya, pd saat BS3 sdh deal dg sy stlh interview, ia ttp dipaksa ditawari dg org lain (customer baru - yg tentunya akan memberikan 1.5jt, sdngkan sy masa garansi), sygnya, ada kendala di paspor. kemudian, informan sy ini jg bercerita bhwa BS3 kerjanya baik, tetapi ia balik bertanya ke sy, bukannya sdh ada janji yah bulan depan u/ bekerja di tempat lain?. Sy jawab, lho kenapa ditawarkan ke sy? Untuk kasus BS3, sy selesaikan tnp bantuan yayasan yg justru memperkeruh.
Kesimpulan:
1. Yayasan tdk melakukan screening kesehatan! Menyalurkan tenaga kerja yg sakit u/ mengasuh bayi, apa yg dipikirkan hanya perputaran uang admin?
2. Yayasan seperti gayung bersambut jika BS nya tidak betah sedikit, ya udh tuker, ga betah lg? tuker, abis garansinya? bayar lagi adminnya kl mau. pdhl alasan tdk betahnya itu sesuatu yg bisa diselesaikan dg berkomunikasi dan saling pengertian. Menurut sy, harusnya yayasan menjadi penghubung yg baik antara majikan dan tenaga kerja. bukannya, mengambil keuntungan dr ketidakharmonisan tsb.
Sy berikan bbrp feedback mereka yg seringkali diutarakan ke konsumen ketika menyampaikan keluhan. 1. mereka tdk pernah meminta maaf! aneh yah? padahal jelas2 salah dan merugikan konsumen. Kemudian, pura2 tidak tau dan menyalahkan BS itu sendiri. Seolah2 itu bukan urusan yayasan. Misalnya, "kita sudah tanya kok bu waktu itu ada penyakit ga, jawabnya enggk." Penyakit kok cuman ditanya seperti bertanya apa kabar? Kemudian, mereka menyalahkan si BS. lho, itu kan tempat dimana BS bernaung? Aneh sekali.
2. Jika itu tdk cukup, mereka akan mulai mencari-cari informasi dari si BS ttg keluhan dirumah. Herannya ada2 aja lagi alasannya. Misalnya, disana ga dikasih bed cover, jarang makan sayur, jagain anak terus, ga ada yg bantuin jagain (karena ART sy, siang pulang, sorenya baru balik lagi). Hal2 yg menurut sy bs dibicarakan. Misalnya, mau bed cover? (dari awal sy sdh blg, kalo ada apa2 ngomong). Makanan pun begitu, pagi mau sarapan kl ART / sy blm masak, sy selalu sediakan Abon, Energen, Cookies, atau Roti, atau kue. Menu pun kalo dia ga suka, bisa ngomong kan?
3. "Kami kan cuman karyawan bu disini, bukan pemilik yayasan, jd ibu jangan ngomel dan berkeluh seperti itu", tutur pengurus yayasan. Mencoba menggali rasa emosional. Sy kan dpt BS atas usulan anda & anda pengurusnya?
Mungkin yg terjadi pd sy, belum tentu sama dg pengguna lain di yayasan tsb. Sy hingga saat ini menjadi semakin ragu thdp kinerja yayasan penyalur ART dan BS.