1

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

hai lagi...

dah makin rame aja thread ini ya, emang topik nya ga pernah ada jawaban yang bener ataupun yang salah... life is choice...

anyway erika... nampaknya kita rada sealiran ya, setuju banget...

you dont need to work hard, you just have to work smart..
wrote:


kalo dipikir-pikir emang selalu kangen sama alya... apalagi sekarang lagi 18 bulan, belajar ngomong... kalo gw pulang dia menyambut dengan tangan terbuka sambil lari2 kecil... "iibbuuu...dendoong...." *jadi kangen*

slesta... ceritanya bikin pengen ke singapore lagi...nonton song of the sea... *halah ga nyambung...hehe*

belajar terus... jadi ibu-ibu :)

2

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

eh maaf...
kenapa jadi erika disitu.. fanny maksudnya... maminya si bule cantik... :)

belajar terus... jadi ibu-ibu :)

3

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

mamas,gw salut dg kalian para WM yg tetep canggih dlm ngurus anak.
kalo gw,akhirnya menyeraaah..!! resign kerja ketika farzan umur 5m.ga mampu menghadapi sgala pressure slama jd WM,ama idealisme gw dlm ngurus anak tnyt susah dinego.smpt jd complicated krn nyangkut mertua sbg pihak yg dititipin farzan slama gw kerja. stlh diskusi ama suami,disepakati utk gw 'nekat' resign dulu, dg sgala adjustments yg harus kita lakuin dg perubahan (financial issue) yg terjadi.

well,brarti skrg udah skitar 7bln menjalani peran as ftm.enjoy?yes I do. tp emang harus tutup kuping kalo ex-temen2 kantor suka komentar ga enak, 'wah,trus ngapain sekolah tinggi2,ujung2nya di rumah doank gitu'..hmph! *pengen nampar*

marinania,hai nia,ktmu dsini deh kitaa.. :)

:: big fan of F ::
[@gumzkiew]

4

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

@gumzkiew...

eh mommy farzan... kapan mudik lagi? alya mau mudik ke jogja dong...tgl.28 mei... :) ayukmudik lagiii...

btw sama deh gam, aku harus tutup kuping kalo sometime ada juga yang bilang "berani ya ninggalin anak di rumah cuma sama pengasuhnya...." *bismillah,tutuprapetrapet*

kiss kiss 4 farzan...

belajar terus... jadi ibu-ibu :)

5

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

marinania ~ wah,baru awal mei kmrn abis dari jogja.. :)
wahaaha,emg orang tuh sering pada 'sakit ngomong' ya..persis banget tuh, waktu pas masi kerja, dikomentarin "wah,kasian bgt ya anaknya dibawa-bawa mlulu ksana sini" -> farzan kan dibawa2 tiap hari ke rumah eyangnya,aku pulang kerja baru farzan dijemput,jadi dia brangkat pagii pulang maleem :( waktu dititip di daycare "yakin tuh berani disana ga diapa2in ama pengasuhnya??". waktu udah resign. "yaelah,ujung2nya cuma di rumah gituu" ^&%(*@#! udah deh, meyakini kalo happiness is in our own, peduli amat ama komentar orang

kiss kiss juga bwt alya :)

:: big fan of F ::
[@gumzkiew]

6

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

marinania wuiiii saluuuttt bgt sama dirimu berani nekat resign...kalo aku ma blm siap...but in anyway...emang yg namanya ngasuh anak ini gk melulu ditentukan keberhasilannya dengan apakah si ibu itu WM ato FTM...yg penting adalah bagaimana kita bisa tune in sama si anak....aku sendiri masih jadi WM dan alhamdulilah si kecil kalo kita berdua pulang tuh seneeeeng bgt mukanya...dan ya udah begitu kita pulang ya Aira sama kita...gk pernah juga dia yg kemudian gk mau kita gendong ato jadi "jauh"...kebetulan mamaku juga ikutan njagain...jd ya lebih tenang juga ninggalnya....mo WM mo FTM yg penting ketulusan kita untuk jadi ortu dan mengasuh anak kita sebaik yg kita bisa.... :)

coffee is one of my best friend...

7

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

Wah makin rame aja topik ini....berikut cerita ku,

Kenapa saya masih bekerja?

Sampai saat ini saya adalah ibu yang bekerja, tidak gampang memang menjadi ibu yang bekerja Ingin rasanya berhenti bekerja mengurus Mika, suami dan rumah sendirian, tetapi tetap yang saya pilih adalah bekerja. Bukan egois atau memaksakan diri untuk bekerja, lalu meninggalkan anak dan menyerahkan anak ke pada ART selama saya bekerja, tetapi karena memang ini adalah pilihan saya dan kesempatan saya untuk mengetahui dunia lain selain rumah yang nantinya bisa saya bagi bersama Mika ketika Mika besar nanti.

Selain itu, saya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang memang untuk menjadi PNS itu sulit, banyak orang yang berlomba-lomba dan berharap bisa menjadi PNS, dan ALhamdulillah saya dapat melaluinya dengan mudah, mengikuti tes dengan mudah dan akhirnya diterima dengan mudah, sekali lagi Puji Syukur kepada Sang Satu. Saya berfikir, jika saya keluar, komitmen saya sebagai abdi negara yang berusaha mencoba untuk memberikan kontribusi dan pemikiran baru kepada lembaga akan hilang, walaupun sampai saat ini pemikiran-pemikiran tersebut mentok di birokrasi, hehe (yg ini hanya curhatan). Selain itu, saya berfikir saya sudah aman disini, sudah aman menjadi PNS, yang kelak saya bakal tetap di gaji sampai saya mati, kurang apalagi? mungkin kurang sesuai aja gajinya, hehe (sekali lagi ini curhatan).

Saya terus befikir, yakin apa saya ingin berhenti bekerja? kalo saya berhenti bekerja, saya tidak mempunyai penghasilan, bisa saja sih saya usaha jualan, tapi untuk yang ini saya memang tidak berbakat jualan. Kalo saya tidak mempunya penghasilan, saya tidak bisa membelikan mainan, baju buat Mika dan tidak bisa menambah penghasilan dari suami. Walaupun penghasilan suami lebih besar dari saya, tetapi kebutuhan hidup kami juga besar. Dengan saya mempunyai penghasilan, saya bisa membelikan kebutuhan Mika dari keringet saya sendiri tanpa harus minta dengan suami. Rasanya berbeda, ketika membelikan mainan atau baju untuk Mika dari uang saya sendiri dibanding dari uang suami, kepuasan tersendiri.

Saya pun berfikir, menjadi seorang ibu yang bekerja memiliki tantangan sendiri yang berbeda, yaitu:

1. Tetap harus bekerja, dan memikirkan pekerjaan. Alhamdulillah saya tidak berangkat terlalu pagi dan tidak pulang terlalu malam. masih punya waktu yg cukup lumayan dengan keluarga.
2. Tetap harus mengurus rumah. Walaupun punya ART, tetapi tetep aja ART nya musti diajarin dan dikasih tahu banyak.
3. Tetap harus ngurus Suami.
4. Masak. Masak buat Mika dan Masak buat gw, suami dan ART. Untuk urusan masak, saya tidak menyerahkannya ke ART.
5. Mengurus Mika. ketika pulang kerja, it’s my time for Mika. ART sudah tidak boleh megang Mika. Waktunya bersama Mika sampai Mika tidur dan bangun lagi. begitu juga Weekend, Mika hanya dipegang sama saya, karena saya tidak ingin Mika tidak kenal ibunya, hehe alias jadi anak ART, huhu.
6. dll yang mungkin hampir sama dengan ibu-ibu yang lain.

Tantangan itu tetap harus saya jalanin entah sampai kapan. Mungkin sampai saya berubah fikiran dan menjadi ibu rumah tangga biasa yang tak kalah mulianya atau sampai saya sudah tidak mampu lagi.


i’am a working mom
April 30, 2010
Leave a Comment

YES, i’am a working mom!

Tidak gampang memang menjadi seorang ibu, apalagi menjadi seorang ibu yang juga bekerja. Kenapa begitu? karena saya merasakannya, hehe. Terkadang ingin rasanya saya berhenti bekerja, mengurus sendirian Mika dirumah, mengurus sendirian segala sesuatu kebutuhan Mika dan suami, tetapi tetap yang saya pilih adalah bekerja. Bukan egois atau memaksakan diri untuk bekerja, lalu meninggalkan anak dan menyerahkan anak ke pada ART selama saya bekerja, tetapi karena memang ini adalah pilihan saya dan kesempatan saya untuk mengetahui dunia lain selain rumah yang nantinya bisa saya bagi bersama Mika ketika Mika besar nanti.

Selain itu, saya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang memang untuk menjadi PNS itu sulit, banyak orang yang berlomba-lomba dan berharap bisa menjadi PNS, dan ALhamdulillah saya dapat melaluinya dengan mudah, mengikuti tes dengan mudah dan akhirnya diterima dengan mudah, sekali lagi Puji Syukur kepada Sang Satu. Saya berfikir, jika saya keluar, komitmen saya sebagai abdi negara yang berusaha mencoba untuk memberikan kontribusi dan pemikiran baru kepada lembaga akan hilang, walaupun sampai saat ini pemikiran-pemikiran tersebut mentok di birokrasi, hehe (yg ini hanya curhatan). Selain itu, saya berfikir saya sudah aman disini, sudah aman menjadi PNS, yang kelak saya bakal tetap di gaji sampai saya mati, kurang apalagi? mungkin kurang sesuai aja gajinya, hehe (sekali lagi ini curhatan).

Saya terus befikir, yakin apa saya ingin berhenti bekerja? kalo saya berhenti bekerja, saya tidak mempunyai penghasilan, bisa saja sih saya usaha jualan, tapi untuk yang ini saya memang tidak berbakat jualan. Kalo saya tidak mempunya penghasilan, saya tidak bisa membelikan mainan, baju buat Mika dan tidak bisa menambah penghasilan dari suami. Walaupun penghasilan suami lebih besar dari saya, tetapi kebutuhan hidup kami juga besar. Dengan saya mempunyai penghasilan, saya bisa membelikan kebutuhan Mika dari keringet saya sendiri tanpa harus minta dengan suami. Rasanya berbeda, ketika membelikan mainan atau baju untuk Mika dari uang saya sendiri dibanding dari uang suami, kepuasan tersendiri.

Saya pun berfikir, menjadi seorang ibu yang bekerja memiliki tantangan sendiri yang berbeda, yaitu:

1. Tetap harus bekerja, dan memikirkan pekerjaan. Alhamdulillah saya tidak berangkat terlalu pagi dan tidak pulang terlalu malam. masih punya waktu yg cukup lumayan dengan keluarga.
2. Tetap harus mengurus rumah. Walaupun punya ART, tetapi tetep aja ART nya musti diajarin dan dikasih tahu banyak.
3. Tetap harus ngurus Suami.
4. Masak. Masak buat Mika dan Masak buat gw, suami dan ART. Untuk urusan masak, saya tidak menyerahkannya ke ART.
5. Mengurus Mika. ketika pulang kerja, it’s my time for Mika. ART sudah tidak boleh megang Mika. Waktunya bersama Mika sampai Mika tidur dan bangun lagi. begitu juga Weekend, Mika hanya dipegang sama saya, karena saya tidak ingin Mika tidak kenal ibunya, hehe alias jadi anak ART, huhu.
6. dll yang mungkin hampir sama dengan ibu-ibu yang lain.

Tantangan itu tetap harus saya jalanin entah sampai kapan. Mungkin sampai saya berubah fikiran dan menjadi ibu rumah tangga biasa yang tak kalah mulianya atau sampai saya sudah tidak mampu lagi.

Tetapi yang jelas dan pasti, saya tidak pernah menyesal menjadi seorang istri, seorang ibu, dan menjadi seorang PNS. Ini adalah pilihan hidup saya, dan saya sangat tahu suami saya begitu mendukung apa yang saya pilih dan saya berharap Mika nantinya juga akan mengerti dengan pilihan saya saat ini. Apapun yang saya lakukan dan kerjakan, pasti untuk kebaikan Mika dan keluarga saya.

Hehe jadi panjang ya????

Ibunya Mika yang selalu pengen punya waktu banyak buat Mika

http://dieta.web.id/

8

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

fanny wrote:
* ikut berpelukaaaan*
btw moms,
dulu nyokap gue juga kerja (she had no choice, she was a single mom). waktu kecil gue suka bete dan 'marah' sama dia. tapi sekarang... i'm soooo proud of her.
makanya gue berharap, one day alyssa bisa bangga juga sama gue. amin!

Me too!! Berharap one day Ken bisa bangga juga sama mama nya :)
agwinadieta wrote:
4. Masak. Masak buat Mika dan Masak buat gw, suami dan ART. Untuk urusan masak, saya tidak menyerahkannya ke ART.

Kalau aku masak cuma weekend. Kalau hari kerja sampe rumah pengennya makanan sudah tersedia, jadi bisa main sama anak deh :)

eryka sharing ya, dulu aku ga kerja dari hamil sampai Ken umur 1 tahun, pertimbangannya kenapa ga kerja sampai Kenaz 1 tahun, krn mau membiasakan diri dulu untuk mengasuh anak,maklum, belum pernah berurusan dg bayi dan anak2 sebelumnya, juga pingin terapin kebiasaan-kebiasaan dari aku. Kembali kerja sama kaya fanny sempat telmi :)

MamaKama Wah mirip2 sodara ku tuh :D kalo dia pasrah aja kayanya, n beliau memang ga merasa dekat sama anak2nya..

It takes a village to raise a child-African proverb

9

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

Kalau aku masak cuma weekend. Kalau hari kerja sampe rumah pengennya makanan sudah tersedia, jadi bisa main sama anak deh
wrote:


Sama MrsLazuardi, saya juga masaknya kalau weekend aja ...

not so urban person at this time

10

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

hi mommyaira... gw belum ada niat resign kok, itu gumzkiew maminya farzan yang udah resign... gw mah masih WM
anyway memang pasti sangat banyak lah pertimbangan kita untuk memutuskan tetep sebagai WM ya... selain yang gw udah pernah tulis... kalo gw, salah satu hal yang bikin saat ini gw masih kerja, salah satunya karena gw kerja di bank sedangkan suami bukan di perbankan, kerja di bank, meskipun gaji ya so so aja tapi salah satu benefitnya yang mungkin mamas papas juga pada tau...kita bisa dapet fasilitas staff loan dengan suku bunga yang lumayan meringankan untuk karyawan...well...jadi gw masih tetep kerja...

ngomong2 soal masak-memasak... dulu pas alya belum 1 tahun, dia masih agak cuek, gw pulang kantor bisa masak dulu yang simple2 buat suami... biasanya sih tumis2... sekarang, dia udah mulai caper...kalo gw pulang kantor maunya maen sama gw...jadi paling sekarang cuma naker2in bahan n bumbu aja.... sama kasih instruksi step2nya, yg ngerjain asisten...hehe paling wiken baru bisa masak-memasak...

belajar terus... jadi ibu-ibu :)

11

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

mau ikutan share yaa...

beberapa hari ini, anak gue naia lagi gak enak badan, karena ketularan dari gue, papanya & mbaknya yang bareng2 sakit minggu lalu. berhubung gue tau dia lagi gak enak badan karena flu, jadi gue gak terlalu kuatir. gue pun biasanya bukan orang yang panikan kalo anak sakit. jadi ya gue tetep ngantor seperti biasa. kebetulan lagi ada ibu mertua, jadi masih rada tenang lah ya.

tapi emang anak umur segitu (2th) kalo sakit kan maunya sama mamanyaa mulu, jadi dia kayak gak nyaman gitu ditemenin ama nenek dan mbaknya doang, maunya sama mama terus.

hari ini, gue terpaksa bolos kantor karena gue akhirnya bawa dia ke dokter karena di hari ke-3 sakitnya makin parah dan panas tinggi, plus muntah setiap makan. dan kebetulan banget hari ini, gue tuh ada meeting penting banget di kantor. jadilah dilemma banget mesti juggle 2 roles. akhirnya sih gue tetep bisa nganterin naia ke dokter (kebetulan papanya lagi biz trip), nemenin dia bobok setelah minum obat, trus baru cabut ke kantor buat meeting.

selama meeting ya jadinya rada ga konsen karena pengen pulang dan meluk naia. tapi ini juga responsibility gue untuk ada di kantor karena gue lagi handle project yang sukses enggaknya ada di tangan gue dan di meeting ini. dan ini bener2 dilemma banget deh!!

yang namanya anak sakit, walopun gue ga terlalu worry ama sakitnya, gue lebih worry karena anak sakit itu biasanya lebih pengen dipeluk dan deket mamanya, and i couldn't be there for her :(

? a worker by choice, a mom & wife by nature ?
owner - slesta.com | @slesta

12

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

Slesta Get well soon naia!! Mamanya tetap semangat yaaa kerjanya dan jaga kesehatan supaya tetap fit!! :)
Jadin inget filmnya The Nanny Diaries waktu anaknya sakit dia maunya di pelukan mamanya...

It takes a village to raise a child-African proverb

13

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

Slesta,
Smoga naia cepet sembuh ya..
Dirimu hebat deh bener2 bs manage waktu walopun pasti pgn tetep jagain dan melukin naia ya.. Smangaattt!!

Reborn since El was born
@inicrey

14

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

Slesta, Semoga Naia cepet sembuh. Sama kayak aku kemarin sles, waktu Mika kena Virus Singapur, Total seminggu ga masuk kantor, ditanyain bos pastilah, tapi mau gmn lagi?anak nomor satu, jadilah potong cuti ku yang udah mau abis,hehe. Ga tega melihat Mika sakit dan aku tetep bekerja, pasti ga bakal konsen, jadi mending dirumah dulu sampe bener-bener sehat. Semangat ya Sles....

Ibunya Mika yang selalu pengen punya waktu banyak buat Mika

http://dieta.web.id/

15

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

ini bagian paling sulit dari Working Mom ya, klo anak sakit tp mamanya tetep harus kerja..
semoga naia cepet sembuh ya slesta.. :)

follow me @ulieeel

16

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

Slesta - Iya mbak, kalo anak lg nggak enak badan, emang kita juga maunya nempel ke anak terus, atau paling nggak kita bisa ada di dekatnya. Moga2 Naia sdh lbh baekan sekarang, dan meeting kemaren tetap bisa lancar.

not so urban person at this time

17

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

makasih buat doanya semuanya. hari ini naia udah mendingan. badannya masih rada anget, masih batuk2 tapi udah mau makan (walopun takut nelen, takut muntah) dan udah mulai bawel. tadi pagi juga asik nonton tv plus cerita ama neneknya.

adey iya bener, mana pas banget naia sakit pas ibu dateng. in a way, jadinya bikin aku lebih tenang, karena gak cuma beduaan ama si iyah doang di rumah naia-nya. tapi kasian deh ibu dateng2 malah jagain naia yang sakit. udah gitu kan naia sekarang udah keras kepala, lagi sakit gitu makin cranky dan jadinya marah2 mulu. mudah2an gak kapok.. :)

? a worker by choice, a mom & wife by nature ?
owner - slesta.com | @slesta

18

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

Slesta - No worries. Percaya deh mbak, ibu gak bakalan kapok; justru lbh senang krn merasa dibutuhkan & kedatangannya berguna buat Naia.
Syukur deh kalau Naia sdh mulai sehat, jd bisa lebih tenang ngurusin kerjaan kantor.

not so urban person at this time

19

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

slesta Alhamdulillah kalo Naia udah baikan ya... Gue paling ga tega kalo ada anak kecil sakit :(

Waktu itu pernah juga gue pulang dari kantor pas jam makan siang, soalnya gue telfon ke rumah Nara demam lumayan n tiap jam gue telfon bukannya mendingan malah makin tinggi. Akhirnya gue pulang deh, n perjalanan ke rumah makan waktu sekitar 2 jam. Sampe rumah Nara sih tetep makan n minum seperti biasa, tapi badannya panas banget. Sekarang gue bersyukur mo pindah gedung, jadi lebih deket ke rumah n kalo ada apa2 (mudah2an jangan) bisa lebih cepet nyampe. Bos gue aja bilang, repot kalo gue ngantor di gedung yang sekarang soalnya kalo harus pulang ke rumah nyampenya lama banget...

yang selalu kangen sama si pipi gembil

20

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

marinania wrote:

aku harus tutup kuping kalo sometime ada juga yang bilang "berani ya ninggalin anak di rumah cuma sama pengasuhnya...." *bismillah,tutuprapetrapet*


Mengalami lagi hal seperti ini saat back to work setelah cuti melahirkan Nara habis. (She's my third baby)
Omongan seperti ini biasanya memang banyak kita dengar saat meninggalkan batita. Tapi kalau anak-anak sudah mulai sekolah, biasanya omongan ini akan berkurang. Jarak antara Nara dan Fawwaz yang 5 tahun, membuat aku bisa ngebedain komentar tentang WM.

Dulu (waktu pertama punya anak) omongan seperti ini sempet membuatku down banget. Sampai-sampai pengen resign. Tapi suamiku justru mendukung untuk tetap jadi WM (dia tahu kalo aku nggak betah jadi FTM doang). Dia justru ngebesarin hatiku. Dia bilang kalo kasih sayang dan "perhatian"ku kepada urusan anak nggak kalah dibanding FTM yang dia kenal. Dia bangga banget karena aku maksa ngasih ASI ekslusif buat baby Daffa (my big boy, 7 years) meskipun kerja, bikin MPASI sendiri, dll yang seringkali dia nggak temuin pada FTM di sekelilingnya saat itu.

Thanks to my hubby .....

21

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

hi super mama ikurniati...

yah begitulah... harusnya memang kita selalu belajar terus berempati... jadi kalo ngomong jangan sampe hurting ya... sebenernya siapa juga yang pingin ninggalin anak sama pengasuh doang... tapi kalo prinsipnya dapur harus lebih sedep terus ngepulnya... sementara mbah kakung n uti nya jauh...cuma ditemenin sama si "mbak" deh alya...

tetep semangaaat...

belajar terus... jadi ibu-ibu :)

22

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

marinania
Thanx ya .... Hihihi kayaknya predikat super mama belum bisa nempel sama aku deh. Jadi ibu yang cukup baik aja aku udah seneng kok.

Mungkin kalo suamiku kenal sama mamas di TUM ini, dia akan terkaget-kaget karena banyak banget super mama di sini.

Big hug untuk semua mamas

23

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

iya shint, kalau anak sakit rasanya beraaaat banget yah.
untungnya alyssa jarang sakit dan kantor papanya dekeet banget rumah plus keluarga mertua selalu siap sedia.
pernah, gue di kantor di telpon si papa, katanya sepagian alyssa lemes, trus omanya (yh kebetulan guru TK di sekolah al) telpon ipar gue, trus ipar gue bawa al ke dr, trus dari dokter dia dititipin ke mbah uyutnya yang juga ke apotek untuk beli obatnya.. jadi pas di telpon, gue udah tau beres, al was taken care for, udah ke dr, udah minum obat dan lagi istirahat dirumah nenek buyutnya... tapi yah tetep aja, gue gelisah dan feeling guilty abis. soalnya dari semalemnya al udah bilang sakit perut, tapi karena dia masih lincah dan gue tau banget dia suka ngedramatisir, gue cuek aja... eh besoknya dia sampai sakit disekolah dan dokter bilang dia infeksi perut... huhu.. i felt like the worst mom ever.. plus setengah mati kuatir.. udah gak konsenlah pokoknya..
eh pas gue pulang.. udah sedih2.. cepet2.. si 'anak sakit' itu malah lagi loncat2 ditrampolin.. huaah, jadi bingung.. haha..
tapi yah tetep aja, kalau anak sakit pengennya deketan, mo sakit 'beneran' atau 'pura2'..

24

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

oohohoho.. rame bener.. jadi cuman bisa baca yang bawah2 aja.. heuehuh..
buat ikurniati bener banget kata marinania bener2 super mama.. mudah2an istiqamah dan makin super yah mom :)

25

Topic: Dilemma of a Working/ Employed Mama

gue baca Chicken Soup for Working Mom's Soul. Ada satu judul (lupa apa), di mana penulisnya menanyakan pendapat anak-anak ibu bekerja. Pendapat anak-anak bervariasi dari:
- sedih ditinggal bekerja terlalu lama, berharap mamanya lebih banyak waktu untuk dia
- biasa-biasa aja, menganggap perempuan itu memang bekerja, tidak berbeda dengan papa. tidak ada perbedaan gender.
- senang, menganggap yang dilakukan mamanya adalah sesuatu yang hebat untuk dirinya, untuk keluarga, untuk mama sendiri dan untuk orang lain.

Bahkan lebih banyak anak-anak yang mempersepsikan mama bekerja secara positif loh. Baca itu membuat gue lebih PD tentang hubungan gue dan Raka, tentang keputusan yang gue ambil selama bekerja, dll. No regrets, pembagian waktu yang baik, dan dukungan dari keluarga memang utama ya.

And thelilsolder is back. Fire!