dinda permata wrote:
diyahpramita, dokternya bilang kalau KB suntik bisa dibilang berhasil kalau Ibu ga dapat Haid, Pas ditanya balik, dokternya pelit jawaban *capeekk dehhh* Sepertinya memang reaksi tiap ibu berbeda ya.
Riri , Oohh kalau dah berhenti suntik malah dapat mens banyak ya. Noted! Aku kontrol nanti febuari, sepertinya akan gantu dokter aja *masih nyari dokter yang enak n ga pelit info nih*
Iya, baru inget, dsog langgananku dulu juga bilang gitu. "Sebagai dokter kita ga boleh bilang KB ini yang OK sebab reaksi dari tiap2 alat kontrasepsi di masing2 ibu bisa beda. Karena keberhasilan KB ga cuma diukur dari keberhasilan dia buat mengatur kehamilan, tp juga dari bagaimana KB tersebut ga menyebabkan pendarahan, haid tidak teratur, kegemukan, sakit ketika berhubungan sexual dengan suami dll"
Riri..kemarin aku tanya temanku, dia bukan dsog sih, tp bidan. Dan menurut dia memang KB suntik bisa mengakibatkan siklus mens yang tidak teratur. Efek KB suntik bervariasi, tapi biasanya antara 3 bln sd 1 tahun. Tentang mens yang tidak teratur (dalam hal ini menjadi terlalu sering), setelah 5 bulan mens 2x sebulan, bulan ini aku mens 1x sebulan, tp jadi lama, hampir 14 hari. Tapi ga full berdarah2 sih (duh bingung cari bahasanya), kebanyakan malah cuma flex2 saja. *berdoa biar cepet normal lagi*
Jujur, setelah begini aku jadi takut buat ber-KB lagi.