bundanadiandra, jelas dong kalo bahan makanannya sendiri secara utuh tentu lebih baik...krn tekstur, rasa dan aromanya saja udah bisa dibedakan secara kasat mata.
Nah, kalo soal gluten pada tepung, sepanjang tidak ada alergi gluten, gak masalah...lagipula tepung beras dan tepung jagung tidak mengandung gluten, gluten hanya ada pada bbrp jenis serealia spt gandum, barley dan oat.
Penggunaan serealia tepung untuk makanan bayi mungkin awalnya untuk mengawali tekstur bubur, untuk kemudian ditingkatkan menjadi semakin padat dan kasar, berarti tujuannya kan bukan untuk jangka panjang terus-menerus setiap hari as the baby learn to try any other textures and flavours improvements. Seminggu 2-3x mungkin gak masalah, gak sebombastis itu juga dampaknya, apalagi kalo selain tepung, makanan lain juga masuk tentu presentase tepung juga semakin kecil, risiko semakin kecil.
Kita juga suka makan makanan yg berbahan dasar tepung kan (serabi, bubur sumsum, dsb), asal konsumsinya wajar tentu ga ada dampaknya. Tapi kalo tiap hari terus menerus, yah...apapun yg berlebihan tentu gak baik kan :)
Saranku, mom coba lebih kreatif memvariasikan menu makanan anak. Karbo gak harus grains kok, bisa kentang, ubi, labu dsb...coba bubur beras, nasi tim, nasi lembek. Baby-nya umur berapa? kalo sudah gedean, tepungnya bisa dibikin cookies atau bolu atau makanan lain..saran ya.
- Provides a boy with the courage to explore the outside world -
@shalihare ||
http://dailyrolla.blogspot.com