nyanya: alhamdulillah kita ngga khawatir karena bukan imunisasi yang bikin anak jadi sehat, dan bukan imunisasi juga yang menyembuhkan kita kalau sakit :)
QS.Asy Syuaraa 26/80: dan apabila aku sakit, Allah-lah Yang menyembuhkan aku,
bundalana: alasannya karena kita ngga yakin mengenai kehalalannya.
sisti: artikelnya menarik, thanks for sharing. Ada beberapa hal yang aku setuju ada juga yang ngga. Tapi mengenai yang hadist ini:
“Sesungguhnya yang halal itu jelas, dan yang haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara-perkara syubhat, kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Barangsiapa yang menjaga diri dari perkara syubhat tersebut, maka dia telah menjaga agamanya dan kehormatannya, dan barangsiapa yang jatuh dalam perkara syubhat, maka dia jatuh kepada hal yang haram. Seperti seorang pengambala yang mengembala disekitar daerah larangan, lambat laun akan masuk kedalamnya. Ketahuilah, setiap raja memiliki daerah larangan, sedangkan daerah larangan Allah adalah apa-apa yang diharamkan-Nya. Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad itu ada segumpal daging, apabila dia baik maka baiklah seluruh jasad, dan apabila dia buruk maka buruklah seluruh jasad. Ketahuilah, dia adalah hati." (Riwayat Bukhari & Muslim, dari Nu’man bin Basyir).
Yap..itu juga salah satu dasar keputusan kita ngga imunisasi Saifa sama sekali, karena ingredients-nya masih syubhat (diragukan kehalalan/keharamannya). Kalau sudah urusan halal/haram bagi kita harga mati, jadi ngga ada space untuk toleransi, kecuali kalau situasi darurat, tapi menurut kita imunisasi bukan hal yang darurat.
bundanegara: aku ngga ngerti apakah ada dampaknya menghentikan imunisasi yang sudah terlanjur berjalan, tapi kalau mengenai masih ada pro-kontra itu memang biasa. Menurutku selama kita punya alasan yang kuat (berdasar Qur'an-Sunnah), bahkan dokterpun ngga bisa menghalangi. Waktu itu ada beberapa dokter yang kita ajak diskusi mengenai ini dan terkesan agak 'memaksakan' pendapatnya. Tapi giliran kita bilang, "ok, kita mau imunisasi tapi nanti di akhirat dokter bersedia ngga nanggung dosanya kalau ternyata ada bahan yang haram disini?" Alhamdulillah ngga ada dokter yang berani, hehe..dan pada akhirnya mereka menghormati keputusan kita.
ploves: sekarang Saifa umurnya 7bln, kita ngga kasih vaksin apapun, jadi insya Allah vaksin polio juga ngga akan kita kasih.
Nisa Nice: sama, aku juga ASIX dan sampai sekarang anakku 7bln juga alhamdulillah masih ASI. Ya betul, ASI memang imunisasi alami dan sudah dipastikan kehalalannya (yaiyalahh..hihi.. :p). Alhamdulillah sampai umur segini Saifa juga baru pernah 1x demam yang hanya berlangsung 2-3hr, waktu sakit itu ngga dikasih obat apapun cuma dikompres dan kasih ASI lebih sering.
Ada salah satu dokter yang bilang anggap aja ini darurat based on statistik bahwa kebanyakan angka kematian anak di indonesia karena ngga vaksin. Jujur aja kita langsung ngga bisa nahan senyum pas di"takut2in" begitu :) Alhamdulillah alasan ini ngga mempan ke kita karena kita udah yakin vaksin atau tidak kalau Allah sudah bilang tanggal segini si A harus meninggal ya meninggal aja, ngga ada satupun hal di dunia yang bisa menundanya. Masa sih kita bisa bilang gini: "coba kalau dulu aku vaksin, pasti dia ngga mati"
Vaksin atau tidak, ini balik lagi ke masalah keyakinan kok :)
ummubebek bukan ibunya bebek, tapi umi-nya saifana dan irhabi :)
email & fb:
[email protected]