Mamas, mau update...
Alhamdulillah, akhirnya Aku berhasil menyapih Ilyasa (now hampir 26 months) dengan damai. Sebenarnya awalnya tidak sengaja dan aku sendiri juga tidak menyangka akan secepat ini bisa menyapih ilyasa. Kupikir setelah kemarin 2x usahaku menyapih dia di umurnya yang ke-24 bulan itu gagal, dan aku memutuskan untuk meneruskan breasfeeding ke dia, aku bakal butuh waktu lama untuk menyapih dia dengan damai. Oya, aku pernah cerita usaha menyapihku yang gagal total di thread Breastfeeding A Toddler.
Jadi awal ceritanya adalah: seperti biasa kalau mau tidur malam ilyasa ngempengnya lama. Dan hari itu aku sempet kesel sama dia karena selain nenennya lama, sudah 2 hari ini dia gigit2 terus p*tingku sampai lecet dan rasanya bener2 aduhai. Dan akhirnya malam itu kutinggalin ilyasa untuk tidur sama papanya, dan aku mengungsi ke kamar sebelah. Ilyasa sempat menangis beberapa lama sebelum akhirnya bisa tidur sama papanya.
Esok paginya sebelum papanya berangkat ke kantor, kami sempatkan untuk mengobrol sebentar tentang Ilyasa. Menurut papanya, sebenarnya Ilyasa sudah siap disapih karena 2 malam berturut2 dia bisa tidur malam tanpa full ngempeng ke aku. Tambahan lagi, menurut papanya, ngempengnya yang lama itu adalah bukti kalau sebenarnya dia lebih membutuhkan kasih sayangku (halah bahasanya) dan keberadaanku di sampingnya dibanding ASIKu. Pagi itu sambil menunggu Ilyasa bangun aku kok jadi kepikiran mungkin yang dikatakan papanya ada benarnya juga. Dan aku juga jadi memikirkan bagaimana caranya menyapih ilyasa tanpa membuat dia trauma sepeti pengalaman 2x menyapih yang gagal kemarin. Oya, kmrn aku memakai metoda hypnoparenting dan pengalihan perhatiannya kalau dia sudah mulai minta nenen.
Hingga ketika ilyasa mau bobok siang, ketika dia minta nenen, tiba-tiba aku teringat akan PD kananku yang sejak ilyasa umur setahun kuistirahatkan. Ya sejak ilyasa umur setahun aku memang menyusui ilyasa hanya dengan 1 PD karena PD kananku isinya sedikit banget, lama2 ilyasa males nenen dari PD kananku. Jadi intinya aku mau kasih bukti ke dia bahwa nenen mama sudah habis. Selama ini aku hanya mengandalkan metoda hypnoparenting dengan mengatakan ke dia kalau dia sudah besar, mimiknya tidak dari nenen mama tapi dari gelas. Menurutku metoda ini kurang berhasil ke ilyasa karena tidak menjelaskan hubungan sebab akibat. Lain halnya kalau aku memberikan bukti ke dia kalau nenenku memang sudah habis. Jadi dia lebih bisa menerima. Kembali ke cerita awal, setelah kuberikan PDku yang kanan, dia memang sempat beberapa saat nenen. Sambil membiarkan dia nenen aku bilang ke dia kalau nenen mama sudah habis, daripada ilyasa capek nenen tapi ga keluar, ilyasa mimik susu dari gelas saja ya. Kan ilyasa juga sudah besar, kalau sudah besar mimik susunya dari gelas. Dan ajaib, tdk lama kemudian dia lepas nenenku. Dan siang itu dia bisa tidur tanpa nenen lagi ke aku. Cukup dengan aku tungguin di sebelahnya.
Malamnya aku cerita hal itu ke suami, dan kami sepakat untuk mencoba menyapih ilyasa lagi. Malamnya ketika ilyasa minta nenen, aku jelaskan ke dia "kan tadi siang ilyasa nenen ASI mama sudah habis bla bla bla", dan dia kelihatan lebih bisa menerima. Sempat nangis sebentar, tetapi akhirnya dia bisa tidur tanpa nenen.
Dan surprise, hari berikutnya kalau dia minta nenen dan kujelaskan kalau nenenku sudah habis, dia selalu bisa menerima. Tidak ada lagi acara menangis histeris dan guling2 di kasur seperti kejadian 1,5 bulan lalu. Kadang masih tidak percaya kalau perjuangan menyapih ilyasa untuk ketiga kalinya ini hanya perlu waktu 2 hari 3 malam. Waktu disini maksudku ilyasa masih menangis krn permintaan nenennya kutolak dan aku harus menenangkan tangisannya sebelum dia tidur malam. Skrg (5 hari dari hariku start menyapih), memang kalau mau tidur siang atau malam ilyasa masih minta nenen, tapi cukup 1-3 kali kujelaskan kalau nenenku habis, dan dia bisa menerima dan tidak pernah lagi acara dia menangis atau marah2.
Hikmah dari usaha 3x menyapih ilyasa kemarin adalah menyapih itu bisa dilakukan dengan banyak cara, metoda yang cocok untuk tiap anak bisa berbeda2, tapi sebisa mungkin acara menyapih jangan sampai menimbulkan trauma ke anak. Kalau anak memang belum mau disapih, ada baiknya menyapih dihentikan sementara dulu sampai kelihatan bahwa anak mulai siap untuk disapih. Kalau metoda sebelumnya gagal, bisa mencoba dengan menambahkan metoda baru. Intinya orang tua harus sabar karena berpisah dengan nenen mama adalah salah satu hal berat dalam kehidupan anak. Untuk mamas lain yang sedang berusaha menyapih anak, semoga cepat berhasil ya.
Dan perubahan yang kulihat setelah ilyasa bisa disapih adalah minum susunya lebih gampang, kalau dulu harus dibujuk2 dulu. Sekarang malah dia yang minta :).
Maaf ya ceritanya terlalu panjaaaaaaaang :)