Dea wrote:
Nah tapiiii.... justru asupan proteinnya yg sangat mengkhawatirkan. Daging/ikan/ayam/tempe/tahunya ga bisa masuk. Asupan protein utama masih dari ASI dan fresh milk. Sebentar lagi mau disapih pula. Jadi kepengen juga tuh tes darah buat cek zat besinya. DSAnya sendiri sih bilang BBnya masih gpp. Tapi dia juga ngasih ancer2 pas 2th beratnya hrs min 10.5 kg. Tapi dia ga bilang soal tes darah ya? Gue ga nanya juga sih. Apa emang beda ya DSA di Indo ama di Sg. Dan dia juga menyarankan untuk teruuuuus breasfeeding ( love this doctor ! ). Sayangnya ASI gue sekarat. :(
Tiap kali pulang kakek neneknya protes. Dillan kurang genduuut. *Oh, don't start me on that
Kalau BBnya pas 2 tahun harus 10,5 kg berarti percentile 15 ya Dea. Mungkin dokter tdk menganjurkan tes darah karena masih merasa BBnya Dillan masih termasuk cukup (20 bln = 10 kg = di percentile 15). Tambahan lagi kan anak diatas setahun sudah bisa mengkonsumsi susu tambahan yang biasanya juga sudah di tambah zat besi dan vitamin lainnya. Lain dengan bayi dibawah setahun yang biasanya masih full ASI yang kandungan zat besinya tergantung dari asupan makanan mamanya, jadi lebih rentan mengalami defisiensi zat besi.
Kalau sudah diatas setahun memang anak sudah aktif banget jadi nambah BBnya rada seret. Anakku juga pernah stay di 10 kg saja selama 6 bulan (1 thn sd 1,5 tahun), tp waktu itu aku berhasil boost BBnya dengan nambah asupan susunya sama bikinin milkshake. Awalnya sd 1,5 tahun aku full ASI saja.
Kalau skrg juga sama kayak mama yang lain, nambahin olive oil di makanannya. Mau coba nambah keju juga sih sebetulnya, tp belum sempat2 nih.
Kalau daging kenapa ya ga mau?, kalau anakku (26 months) kalau daging2an memang masih belum bisa ngunyah halus, jadi suka masih suka kublender (daging sapi) atau kusuwir2 (daging ayam, duh apa bahasanya ya, pokoknya dibuat tipis2 gitu dagingnya). Anaknya sepupuku yg sudah 4 tahun juga kalau makan daging sapi, kalau ngga yang diblender halus kaya bakso gitu, masih suka dilepeh lagi kok, belum bisa ngunyahnya kayaknya.
Masalah sapih memang di Indonesia lazimnya sampai 2 tahun saja. Mungkin krn faktor dokternya kebanyakan juga muslim kali ya, jadi kalau anaknya sehat2 saja ya menurut mereka ngga masalah kalau ibunya mau menyapih, toh dengan disapih biasanya anak makan dan minum susunya malah jadi tambah kuat.
Kalau case-nya anaknya suka kejang atau sakit mungkin memang bakalan di suruh untuk melanjutkan ngasih ASInya.